PADA beberapa kali kesempatan Ustadz Abdul Somad sempat jadi korban perundungan (bully) para warga net di dunia maya.

Apalagi saat ini namanya kerap muncul dikaitkan dengan pencalon wakil Presiden dari Prabowo Subianto. Lalu apa tanggapannya?

Dalam sebuah acara, di depan para jamaah Ustaz Abdul Somad lantas menceritakan soal dirinya.

"Hai orang-orang yang mendengar ceramah untuk mencari-cari kesalahanku, seribu orang tes di Indonesia ini yang dipilih Al Azhar itu seratus. Nah ini!," ungkap Ustaz Abdul Somad menunjuk dirinya.

"Hasan II Raja Maroko membuat sekolah namanya Dar Al-Hadist (Institut Dar Al-Hadist Al-Hassaniyah), yang bisa masuk ke Dar Al-Hadist itu setahun cuma 20 orang, 15 orang Maroko, yang lima orang diperebutkan seluruh dunia. Satu dari yang ke lima orang itu nih," ungkap Ustaz Abdul Somad kembali menunjuk diri.


Sembari memasang wajah jumawa, Ustadz Abdul Somad kembali bercerita tentang prestasinya selama mengenyam pendidikan S2 di Institut Dar al-Hadits al-Hassaniyah.

Dirinya mengaku seorang yang cemerleng, karena dari seluruh siswa se-angkatannya pada tahun 2004, dirinya merupakan lulusan terbaik dan tercepat, yakni hanya setahun sepuluh bulan.

"Dari yang ke 20 orang itu yang masuk 2004, yang selesai setahun sepuluh bulan, yang paling cepat selesainya dari yang ke 20 orang itu nah ini," ungkapnya kembali menunjuk dada.

Kesombongan Ustadz Abdul Somad memang beralasan, dikutip dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Rabat, Kerajaan Maroko, merangkap Republik Islam Mauritania, Institut Dar al-Hadits al-Hassaniyah merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam terkemuka di Maroko.

Peranannya sangat penting dalam menjaga ajaran islam dari pengaruh imperealisme Barat.

Berdiri pada bulan November 1964, berdasarkan SK Raja Hassan II tanggal 26 Ramadan 1383H.

Dar al-hadits boleh dikatakan sebagai lembaga pertama yang didirikan langsung oleh Raja Hassan II sejak beliau naik Tahta kerajaan Maroko, tahun 1962.

Tidak sampai situ, dirinya menyinggung pembenci atau haters-nya yang tidak sebanding dengannya.

Apalagi seseorang yang hanya menuliskan kalimat pendek lewat status dan diviralkan oleh orang lain.

"Tesisnya 300 halaman, ini kalau kalian hanya lakukan (hal kecil), nulis-nulis status pendek, diviralkan orang lalu terkenal. Tak Level lah," ungkapnya sombong.


Dalam video yang diunggah Dicky lewat akun @dhikkie itu, Ustaz Abdul Somad menyampaikan alasannya bersikap sombong.

Sebab menurutnya, menyombongkan diri kepada seorang yang sombong senyatanya adalah shadaqah.

"Al Takabbur'ala Al-Mutakabbir Shadaqah, orang yang sombong kepada orang yang sombong itu shadaqoh. Jadi saya ini sedang bershadaqah, shadaqah. Bagi kalian-kalian yang mencari-cari kekeliruan-kesalahan saya," tegasnya diakhir video.

Pernyataan Ustadz Abdul Somad terkait kalimat Al Takabbur'ala Al-Mutakabbir Shadaqah dijelaskan situs muslimoderat.net bukanlah merupakan hadis Rasulullah SAW.

Kalimat tersebut melainkan intisari dari beberapa perkataan para ulama, seperti disebutkan oleh Al-Manawi dalam kitab 'Faidhul Qadir';

Ketika disebutkan perkara-perkara yang termasuk dalam kategori Al-Akhlak Al-Hasanah, beliau menyebut 'Al-Takabbur Alal Mutakabbir' sebagai salah satunya.

Namun sejatinya, masalah nilai kebaikan dalam bersikap sombong kepada orang yang sombong pun melahirkan banyak perdebatan di antara ulama itu sendiri.

Ada yang membenarkan dengan argumentasi, bahwa sikap sombong kepada orang yang sombong sejatinya bukan seperti 'sombong' yang diharamkan agama, tapi ia lebih mengarah kepada sikap sombong yang dibuat-buat atau 'al-Musyakalah, untuk mengingatkan orang yang sombong tersebut, dan bukan karena merasa tinggi hati.


Simak videonya di sini:


https://www.instagram.com/_u/ngajakngaji/




http://wartakota.tribunnews.com/2018...rinya?page=all