Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

the..chefAvatar border
TS
the..chef
Dua Hari Tak Dipakai, JPO Bundaran HI Mulai Dirindukan
Dua Hari Tak Dipakai, JPO Bundaran HI Mulai Dirindukan


Penumpukan kendaraan di kawasan sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat sempat terjadi beberapa kali sejak pukul 08.20 WIB. Salah satunya yang terpantau terjadi di Jalan MH Thamrin, dari mulai lampu merah Sarinah hingga ke depan Hotel Pullman arah Tosari (lampu merah Bundaran HI). Jaraknya sekitar 1 km.

Penumpukan kendaraan ini menyusul pemberlakuan jalur khusus penyebrangan orang atau Pedestrian Light Control/Pelican Crossing yang telah resmi dipasang pascapembongkaran Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Bundaran Hotel Indonesia.

Lihat juga: Pelican Crossing HI, Penyeberang Jalan Diberi Waktu 13 Detik

Pelican Crossing yang baru saja dipasang kemarin, Senin (30/7) berada di di depan Hotel Pullman dan Plaza Indonesia. Lalu lintas pun memadat di kawasan ini.


"Yah jadi tambah macet. Ini udah macet tambah macet," kata salah satu pengendara Taksi, Rohman kepada CNNIndonesia.com di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/7).

Rohman yang memang hampir setiap hari melintas di kawasan Sudirman-Thamrin mengaku sudah hatam dengan kemacetan Jakarta saat pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) yang menutup beberapa ruas jalan di wilayah arteri Ibu Kota Republik Indonesia tersebut.

Ketika pembangunan MRT sudah hampir selesai, Rohman mengaku dirinya senang. Ia berharap itu akan membuat kemacetan yang terjadi sepanjang proyek MRT berlangsung bisa berkurang, karena ruas jalan yang semula ditutup kini telah dibuka.

Namun, diakui Rohman rasa senang dia hanya bertahan kurang lebih satu minggu.

"Karena tiba-tiba orang disuruh nyebrang di jalan lagi. Ya macet lagi, udah enak-enak ada jembatan. Aman juga buat penyebrang, buat kita pengendara juga aman," kata Rohman.

Pengendara dan Penyebrang Yang Meridukan JPO Bundaran HIJembatan penyeberangan orang (JPO) di Bundaran HI yang melintang di jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 24 Juli 2018. JPO itu kini tinggal kenangan karena telah dirobohkan. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Lihat juga: JPO Bundaran HI Dibongkar, Lalu Lintas Dialihkan Tiga Tahap

Hal senada disampaikan Taufik yang berkantor di Menara BCA, Jalan Jenderal Sudirman. Dia mengeluh karena tertahan cukup lama di dalam kendaraan dari Sarinah menuju Bundaran HI.

"Saya bawa mobil aja tadi ketahan di depan Sarinah cukup lama, katanya Pelican ini waktu nyebrang cuma dikasih 13 detik. Tapi di Jakarta 13 detik di jam-jam sibuk tetap saja bikin kendaraan numpuk, ini saja sudah numpuk," kata Taufik.

Taufik menyayangkan mengapa pemerintah memutuskan membongkar JPO HI dengan dalih untuk memperlancar proyek underpass penyeberangan orang di kawasan Bundaran HI. Padahal, JPO itu lebih baik dirobohkan setelah underpass penyeberangan sudah siap digunakan.

Taufik menegaskan keberadaan JPO sebagai fasilitas penyebrangan itu memiliki nilai cukup untuk membuat nyaman pengendara maupun penyebrang.

"Saya juga suka nyebrang kok, kan gak tiap hari bawa kendaraan. Dan lebih enak pakai JPO. Kalau merasa capek karena harus naik tangga, ya hitung-hitung olahraga pagi. Mending capek sedikit daripada berbahaya," kata Taufik.

Pengendara dan Penyebrang Yang Meridukan JPO Bundaran HIPetugas Dishub DKI Jakarta membantu mengatur lalu lintas saat pejalan kaki menyeberang di kawasan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat menggunakan fasilitas Pelican Crossing. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Sebelumnya pada 26 Juli 2018 saat menyatakan JPO Bundaran HI bakal dirobohkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan itu dilakukan karena sulit terintegrasi dengan MRT yang memang berada di bawah permukaan tanah di kawasan tersebut.

Proyek MRT yang menghubungkan kawasan Lebak Bulus dengan MH Thamrin itu dibangun dengan dua jenis rute. Pertama adalah rute rel layang dari Lebak Bulus hingga selepas kawasan Blok-M, lalu rute bawah tanah dari mulai sana hingga kawasan Bundaran HI.

Seorang pedestrian yang menyebrang di kawasan Bundaran HI, Dinda, mengaku masih agak takut meskipun sudah ada tanda fasilitas Pelican Crossing untuk menghentikan pengendara kendaraan bermotor. Ia berpendapat demikian karena perilaku pengendara kendaraan bermotor yang kerap menerobos lampu lalu lintas meski menyala merah sebagai tanda harus berhenti.

"Saya sih nyaman-nyaman saja. Tidak usah naik tangga, tapi tetap agak takut. Pengendara kan lampu merah yang biasa saja suka diterobos, apalagi yang model begini. Ini mungkin lancar karena ada petugas saja yah," Dinda.

Lebih lanjut, akibat tak ada lagi JPO di HI, mau tak mau Dinda dan para pejalan kaki harus memanfaatkan fasilitas Pelican Crossing untuk menyebrang dari sisi jalan di depan Hotel Pullman menuju sisi di depan Plaza Indonesia dan sebaliknya.

"Ya enggak apa-apa. Terima saja Pelican Crossing. Tapi ya sudah yah JPO HI saja yang dibongkar, jangan semua JPO di Jakarta dibongkar," katanya.

Berdekatan dengan JPO Bundaran HI tersebut, ada satu JPO lagi yang berdekatan yakni di Jalan Jenderal Sudirman yang menghubungkan sisi jalan berseberangan dengan Halte Transjakarta Tosari ICBC. Jarak dari JPO Tosari itu ke JPO Bundaran HI yang telah dirobohkan sekitar 700 meter.

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180731103154-20-318279/dua-hari-tak-dipakai-jpo-bundaran-hi-mulai-dirindukan

Dua Hari Tak Dipakai, JPO Bundaran HI Mulai Dirindukan
0
3K
39
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.