- Beranda
- Berita dan Politik
Terkait Separator Jalan Dicat Warna-warni, Pakar: Ini Bukan Dufan
...
TS
nyai.dasimah99
Terkait Separator Jalan Dicat Warna-warni, Pakar: Ini Bukan Dufan
JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut Asian Games 2018, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya mempercantik, dan menata kota. Salah satunya dengan mengecat separator jalan, dan trotoar di berbagai wilayah dengan warna-warni bak pelangi.
Arsitek senior yang juga bakal calon Ketua Umum IAI Bambang Eryudhawan menilai, Pemprov DKI tidak perlu berlebihan dalam menyambut gelaran Asian Games ini.
Kalaupun ingin mengubah suasana agar eventolahraga terbesar semarak dan dapat dirasakan publik, cukup dilakukan di tempat-tempat tertentu.
"Misalnya, taman dengan bangku-bangku, mungkin bangkunya ingin diwarnai untuk menyambut Asian Games oke juga. Tapi kalau kemudian masuk ke infrastruktur kota yang sifatnya lebih permanen, apalagi jalan negara seperti koridor Sudirman-Thamrin harus lebih berhati-hati ya," kata Bambang yang karib disapa Yudha kepada Kompas.com, Senin (30/7/2018).
Menurut dia, penyelenggaraan Asian Games sifatnya sementara. Tentunya, euphoria yang dirasakan masyarakat pun juga akan mengikuti jalannya kegiatan.
Yudha tak mempersoalkan boleh atau tidaknya infrastruktur dicat warna-warni.
Hanya, ketika Asian Games telah selesai diselenggarakan, tentu harus dipikirkan juga bagaimana mengembalikan infrastruktur yang telah dihias ke kondisi semula dengan mudah.
"Kalau sulit (mengembalikan) terus memakan biaya banyak, berarti ada persoalan itu. Oleh karena itu butuh kehati-hatian agar tidak serampangan. Ini kan bukan Disneyland, bukan Dufan yang orang inginnya ceria setiap kali datang ke festival," tutur Yudha.
"Tapi ini ruang terbuka publik seperti jalan raya. Sementara festival itu kan sifatnya sementara," imbuh dia.
Yudha mengatakan, beberapa waktu lalu dirinya pernah disodori proposal untuk merevitalisasi wajah Kota Tua Jakarta.
Namun saat itu, Yudha justru memberikan rekomendasi agar Kota Tua tidak diwarnai seperti apa yang terlihat di sejumlah sudut kawasan Jakarta saat ini.
"Bukan kami tidak suka sama warna, tapi persoalannya marilah kita perkuat karakter struktur dan infrastruktur yang ada ketimbang dikasih gincu. Mungkin ada tempat-tempat lain yang memang pantas dikasih warna, tapi dalam konteks Kota Tua kami mengarahkan agar dana yang ada dipakai untuk memperkuat karakter," tuntas Yudha.
Beautifikasi kebablasan
Diubah oleh nyai.dasimah99 30-07-2018 10:57
1
5.2K
70
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
676.4KThread•45.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya