Sebelum lanjut ane mau bahas dulu kronologinya. Jadi pada hari Kamis pada tanggal 26 Juli 2018, terjadi tindakan kekerasan yang dilakukan ojek pangkalan ke ojek online. Waktu itu ada Driver ojek online yang lagi mengantar penumpang dan masuk daerah Cikoneng deket Bojongsoang. Sebelumnya, terjadi dulu adu mulut antara pihak ojek online dan ojek pangkalan, namun akhirnya terjadi pemukulan yang dilakukan oleh ojek pangkalan pada ojek online di daerah pangkalan Cikoneng. Nah, karena kejadian tersebut lah yang menyebabkan pihak ojek online berkumpul pada hari Jumat.

Kronologi sebelum terjadi pemukulan, awalnya ada ojol yang menaikan penumpang dari arah Soreang ke Darwati (Ciwastra). Penumpangnya meminta potong jalan biar cepet lewat Cikoneng, dan driver ojol meminta izin lewat kepada opang di sana. Waktu itu ada beberapa opang yang mengizinkan lewat, namun ada satu-dua orang yang tetap tidak mengizinkan hingga akhirnya ribut dan terjadi pemukulan. 



Lalu pada Jumat siangnya, para driver ojol ini datang ke Mapolsek Bojongsoang dengan niat membereskan masalah tersebut dengan dimediasi oleh pihak Polsek. Namun karena terpancing emosi ada oknum opang yang terpancing dan melakukan penyerangan. Dan pada hari itu juga, telah beredar di dunia maya. video penghadangan ojek online oleh awak ojek pangkalan yang diduga terjadi di kawasan Pertigaan Cikoneng, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Terkait kejadian tersebut, ratusan pengemudi ojek online berkumpul di bawah jembatan Tol Buahbatu yang menjadi garis batas antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Saat dikonfirmasi, Kapolsek Bojongsoang AKP Maman menyatakan, pada Jumat sore, kedua belah pihak tengah melakukan mediasi. Akibat berkumpulnya para pengemudi ojek online tersebut, arus lalu lintas di kawasan Bojongsoang menjadi padat.



Daerah Cikoneng tersebut emang daerah zona merah alias ojek online dilarang masuk. Tulisan itu selalu terlihat dipangkalan ojek Cikoneng setiap kali ane melintas kesana. Ini salah satu dari dampak kemajuan teknologi kalau menurut ane. Mereka yang selalu berkembang dengan teknologi, memanfaatkan teknologi terkini untuk mencarii nafkah. Ditambah orang - orang saat ini sudah banyak yang menggunakan teknologi yang lebih baik seperti Smartphone Android, yang di Android ada aplikasi untuk memesan ojek online, sehingga banyak sekali penumpang yang ingin praktis mereka menggunakan aplikasi ojek online. Dan mereka para ojek pangkalanpun, mau tidak mau harus siap bersaing dengan ojek online. Ada yang bersaing secara sehat karena mereka yakin "rezeki udah ada yang ngatur". Dan ada juga yang bersaing dengan cara lainnya seperti melarang ojek online untuk masuk daerah tersebut. Sebenarnya konflik seperti ini sudah terjadi sebelum - sebelumnya di kota dan daerah yang lain (untung di daeraha ane ojol dan opang pada damai). Jadi sebenarnya siapakah yang salah ? Apakah salah pemerintah yang tidak bisa menyelesaikan masalah ini? Tidak. Walaupun pemerintah sudah bertindak, tapi kalau rakyatnya tetap bandel dan susah diatur, ya tetep aja kejadian ini bakal terjadi lagi.