Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zpearlance255Avatar border
TS
zpearlance255
Cerita Fiksi Zombie Buatan Anak2 Sidoarjo
Assalamuallaikum.. Hai, selamat datang di thread gue.
Kali ini gue akan membagikan kepada kalian, cerita hasil karangan sendiri untuk jadi teman baca kalian... Cerita ini di buat bersama sekumpulan temen2 gue, yg kami sebut NTC...

Mohon kritik dan saran nya... Dan jangan lupa subscribe/bookmark thread gue, juga pantengin terus update jalan cerita nya... Selamat membaca emoticon-Blue Guy Peace






Judul : Zurvive
Season : 1
Genre : Thriller, Action, adventure
Created by : NTC Inc.









Index :

Chapter 2 > Di bawah Chapter 1
Chapter 3 > Page 1
Chapter 4 > Page 2
Chapter 5 part 1 > Page 2
Chapter 5 part 2 > Page 2
Chapter 6 part 1 > Page 3
Chapter 6 part 2 > Page 3
Chapter 7 part 1 > Page 3
Chapter 7 part 2 > Page 3
Chapter 8 > Page 4
Chapter 9 > Page 4
Chapter 10 > Page 4
Chapter 11 > coming soon...!!















Zurvive

Chapter 1 : "First day"

10 juni 2014
06 : 30 wib









KRIINNGGG...!!!!!!!


Bunyi alarm hp ku, memecah keheningan dan lelapnya tidurku. 'Masih pagi', pikirku saat aku masih setengah sadar. Namaku Angga, 21 tahun, aku tinggal di salah satu provinsi di jawa timur, tepatnya sidoarjo.

Quote:


Namanya ayu agnes, 19 tahun, Salah satu dari 5 saudara angkat ku. Meninggal nya ibu ku setahun yang lalu, membuat ayah ku menikah kembali, dan berjalan hingga sekarang. Mungkin setidak nya, kesedihan itu telah cukup memudar.

Jam telah menunjukkan pukul 7:00 pagi, setelah mandi aku bergegas untuk pergi bekerja di daerah Sidoarjo kota. Aku bekerja di sebuah instansi, jasa servis elektronik, dan sudah 1 tahun lebih aku bekerja di tempat ini, namun aku berencana untuk membuat usaha sendiri saja di rumah. Karena menjadi wirausahawan adalah keinginan ku di masa depan.

Saat di perjalanan, ku lihat sekilas koran hari ini di pinggiran jalan. "Kejadian aneh di rumah sakit", headline utama yang membuatku penasaran. Namun karena aku hampir telat, ku lanjutkan lajurku. Ku jalani pekerjaanku, yang nampak nya hari ini terlihat normal, tidak ada pekerjaan yang terlalu berat, hingga sore pun menjemput. Saat di perjalanan pulang, banyak sekali militer dan polisi yang lalu lalang, 'ah, paling ada pejabat kesini', gumamku. Tak peduli akan hal tersebut, ku lanjutkan lajur motor ku menuju rumah. Setelah sampai, aku langsung masuk, karena memang aku lelah, dan ingin segera mandi.

"....rentetan kejadian aneh sedang terjadi di rumah sakit dr soetomo surabaya, dimana banyak pasien yang mengalami kejang-kejang dan muntah-muntah tanpa sebab yang jelas. Untuk saat ini, semua korban masih dalam penanganan medis.. Dokter dan tim ahli masih meneliti, tentang gejala para pasien ini.. beberapa pihak keluarga pasien berduka akan musibah yang di alami anggota keluarga nya...", suara pembawa berita dari salah satu televisi swasta bergema di ruang tamu.

Quote:


Aku yang cukup lelah, tak begitu menghiraukan obrolan mereka, dan berlalu masuk ke dalam untuk mandi. Setelah makan malam, dan melihat TV bersama keluarga, ku lanjutkan ngobrol dengan adik ku ayu, hingga malam pun semakin larut, dan waktunya untuk tidur.



Namun beberapa jam kemudian, terdengar suara helikopter yang bergemuruh di atas rumahku. 'Berisik', pikir ku di saat aku sedikit terbangun dari lelap. Cukup nyaring suara yang ku dengar, seakan banyak sekali helikopter yang melintas.

Quote:


Aku yang penasaran langsung menuju ruang tamu. Waktu hampir menunjukkan pukul 12 tengah malam. Sekilas terdengar teriakan dari luar rumah, juga ledakan kecil.

Quote:



DOOOORRRR...!!! DOORRRR...!!!!


Tiba-tiba terdengar suara senapan api dari luar rumah. Aku dan yang lain bergegas keluar, lalu melihat tetangga ku, pak warto, mantan tentara, sedang menembak sesuatu di kejauhan.

Quote:


Dari kejauhan, kami pun melihat seseorang sedang di kerumuni, di cabik-cabik, seperti hewan buas yang mendapat mangsa. Ayu yang melihat, berteriak ketakutan, dan semua berlari masuk ke dalam rumah ku. 'Tidak mungkin hal ini terjadi di kehidupan nyata, ini hanya terjadi di film yang selalu ku lihat bersama teman-teman', pikir ku. Tapi seperti nya, aku tidak sedang bermimpi saat ini.

Keluargaku dan keluarga pak warto bersembunyi di rumahku, sembari memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Televisi kami nyalakan untuk mengetahui kondisi lebih lanjut.

Quote:


Mereka di ruang tamu, saling berdebat akan hal ini. Aku sendiri masih berpikir, kenapa bisa terjadi, di dunia nyata ini. Aku ambil handphone ku, dan mengirim pesan ke semua teman-teman ku, berharap ada jawaban atas musibah ini.

Malam pun semakin larut. Teriakan, ledakan, masih terdengar di luar sana, entah seperti apa keadaan nya. Kami tetap bertahan di dalam rumah, berharap bantuan akan datang. Jam menunjukkan pukul 1 malam, pintu dan jendela kami tutup rapat, agar mereka tak dapat masuk. Tak ada lampu, dan tak ada kegaduhan, kami tidak ingin apapun yang ada di luar mendekat dan masuk ke dalam. Teriakan manusia semakin berkurang, hanya suara para zombi ini yang sedang kelaparan. Ya, zombi, cukup menggelikan untuk sebuah musibah, tapi inilah yang terjadi saat ini. Dan kami, masih bertahan...










N.B : Untuk cerita pada Chapter 4 dan selanjut nya, akan ada 2 alur cerita. Yaitu dari sudut pandang 'Angga', dan sudut pandang 'teman-teman Angga'. Tetap nantikan kelanjutan hidup dari Angga dan teman-teman nya... emoticon-2 Jempol


















Chapter 2





Chapter 2 : "Escape"

11 juni 2014
01 : 20 wib










Kami semua masih bertahan di dalam rumah, semua mata terlihat kosong, ada pula yang cemas, menelfon siapapun, berharap bantuan datang. Dari luar terdengar banyak sekali suara geraman dari 'mereka' yang lapar. Kami sungguh syok atas kejadian yang baru saja kami lihat. Aku juga masih berpikir, bagaimana bisa ada mayat hidup sungguhan di sini, yang ku tahu hanya ada di film, atau animeyang sering ku lihat. Namun seperti nya ini cukup nyata untuk sekedar ku sebut mimpi.

Ibu yuli pun sedari tadi cemas, sambil menelfon anak-anak nya yang telah berkeluarga dan memiliki rumah sendiri di luar kota, namun tak ada yang jawaban. Kemungkinan kecil mereka selamat, dan kemungkinan besar mereka menjadi mayat. Dari semua film zombi yang telah ku lihat, kamu tidak mudah begitu saja selamat dari musibah ini, strategi dan kerja sama dari para survivorsangat di perlukan. Bodoh nya aku, yang dulu ingin sekali wabah zombi itu nyata. Dan sekarang aku bingung harus melakukan apa.

Beberapa dari kami ada yang berjaga, melihat situasi dari lantai atas, beberapa ada yang berdoa, memohon agar semua kembali normal. Tidak, ini tidak akan kembali normal, sampai penyebab nya telah di temukan, atau sampai semua zombi di musnahkan. Dari semua film yang pernah ku lihat, wabah seperti ini sering kali di sengaja, untuk melengserkan suatu negara, uji coba senjata, atau berasal dari serangan teroris.

Waktu telah menunjukkan pukul 1:47 pagi, tidak ada teriakan dari yang masih hidup, terlihat sepi, hanya geraman lirih dari para mayat hidup di luar sana. Kami berusaha agar tidak gaduh di dalam, tidak ingin mereka masuk dan mulai menggigit kami satu per satu. Setelah berdiam cukup lama, kami pun akhir nya berdiskusi, mengenai masalah evakuasi.

Quote:


Berdiam di sini pun juga tak ada hasil nya, karena kemungkinan terburuk adalah semakin banyak mayat yang bisa saja mendekat. Seperti nya aku harus keluar dari tempat ini. Aku mulai mengambil beberapa peralatan yang benar-benar kubutuhkan, seperti pisau besar, yang ku ikat kan ke tongkat besi yang ku bawa dari kantor tempat ku bekerja, dan mungkin beberapa pakaian yang sedikit tebal, untuk berjaga agar serangan mereka tidak bisa menembus ke kulit ku. Ayu melihat ku saat aku mulai merakit tombak.

Quote:


Aku meninggalkan ayu di lantai atas, dengan air mata nya yg perlahan menetes. Aku telah mendapat pesan dari teman-teman ku, mengatakan bahwa mereka semua selamat, dan masih bersembunyi di rumah masing-masing. Aku berniat mengajak mereka karena mereka lah orang-orang yang dapat ku percaya saat ini. Tanpa pikir panjang, aku segera bergegas ke pintu keluar. Semua orang melihat ku dan berusaha menahan ku.

Quote:


Itu mungkin, panggilan terakhir mereka kepada ku. Namun, aku tidak boleh mengecewakan tangis mereka, aku harus bisa membawa bantuan itu.

Tujuan pertama ku yang terdekat adalah rumah Arul. Rumah nya tidak begitu jauh dari sini. Aku pun mengambil motorku, dan mulai pergi meninggalkan rumah ku, rumah yang berisikan orang-orang penuh harapan kepada ku. Jalanan menuju rumah arul cukup ramai, dengan mayat-mayat yang berjalan tak tentu arah. Seperti nya, tidak ada yang hidup, atau mereka mungkin mengunci diri di dalam, seperti keluarga ku.

Aku pun hampir sampai di halaman rumah nya, dan ku lihat banyak sekali jumlah mereka. Aku harus mencari cara agar bisa menarik perhatian mayat-mayat ini agar pergi menjauh. Akhir nya, ku putuskan untuk membakar motor yang ku bawa di kejauhan. Setelah mereka terpancing oleh ledakan dari motor ku, aku langsung menyelinap di semak-semak dan segera menuju rumah arul. Ku lihat dari halaman, dia sedang berlindung di atap rumah nya.

Quote:


Arul sempat menjelaskan tentang keluarga nya yang telah terinfeksi. Karena dia tak tega membunuh mereka, akhir nya mereka di kurung di dalan rumah yg sudah di blokade. Aku memberi tahu nya tentang rencana pelarian menuju titik evakuasi di surabaya. Beberapa senjata se-ada nya kami bawa seperti 'clurit', parang, dan juga perlengkapan lain.

Quote:


Tanpa pikir panjang, kami pun bergegas menuju basecamp kami yang berada di daerah sidoarjo. Kami membuat komunitas kecil, yang bertujuan sekedar kumpul agar silaturahmi tidak terputus, dan sudah berjalan sejak kami lulus SMA.

Dengan membawa sepeda motor pick-up milik tetangga arul, kami melanjutkan perjalanan untuk bertemu dengan teman-teman di sana, dan ku harap mereka selamat semuanya. Selangkah lebih dekat dengan apa yang kuharapkan, semoga keluarga ku tidak berakhir seperti keluarga arul.

Jalanan yang dingin ini sungguh kacau, hampir seperti neraka. Banyak mayat bergeletakan di mana-mana, tak sedikit juga yang hidup kembali mencari yang dapat dimakan. Entah apa yang akan kami temui nanti nya, menuju tempat evakuasi. Saat ini, kami masih selamat...
Diubah oleh zpearlance255 06-08-2019 10:12
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
8.6K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.