Perlu kita lihat kalo salah satu faktor yang menyebabkan kekurangsuksesan Worlds of DC di awal-awal adalah karena ekspektasi audience.Karakter seperti Superman dan Batman yang udah berulangkali diangkat ke layar lebar maupun layar kaca secara langsung mempengaruhi standar yang ditetapkan oleh penonton, dan otomatis melahirkan perbandingan ke adaptasi-adaptasi sebelumnya.

Bukan karena dark tone yang dipakai di Worlds of DC nggak bagus, masalahnya adalah penonton udah familiar dengan versi "lain" dari karakter-karakter A-list tersebut. Untungnya, tahun depan Worlds of DC akan mulai menerapkan formula baru.





Meskipun Shazam adalah salah satu karakter tertua milik DC, namun popularitas superhero yang juga mengadaptasi nama Captain Marvel ini tidak setenar Superman, Batman atau Wonder Woman. Dalam hal ini, Worlds of DC akan memiliki keuntungan dimana ekspektasi penonton ke Shazam! tentunya ga akan setinggi ekspektasi mereka ke 3 karakter tersebut. Clean slate, Shazam bagi Worlds of DC bisa jadi seperti Iron Man-nya MCU (Bukan, bukan karena kesamaan karakter, tapi lebih ke mengangkat karakter non-A-list ke tengah spotlight).

Dan status less-expectation ini juga dimanfaatkan oleh Worlds of DC untuk bereksperimen dengan genre. Meninggalkan dark tone yang menjadi tema-tema sebelumnya, Shazam! akan dikemas dalam genre action-comedy. Dan hasilnya, teaser trailernya mengundang reaksi yang positif, padahal teaser nya bisa dibilang less-action!

Suksesnya Wonder Woman (2017) tidak terlepas dari fakta utamanya bahwa film ini bersetting jauh di masa lalu, dimana Wonder Woman menjaga jaraknya dari keterikatan ke Universe yang lebih besar sehingga bebas dari keterbatasan yang diakibatkan oleh efek shared universe tersebut.



Dan Worlds of DC tentunya menyadari hal ini, dan formula yang sama akan dipakai untuk sekuel nya yaitu Wonder Woman 1984, a.k.a Wonder Woman 2, yang akan bersetting di tahun....1984

Faktanya, film Worlds of DC justru berhasil ketika koneksi ke universe yang lebih besarnya justru ga dipaksakan, dan berfungsi sebagai standalone movie.

Dengan Wonder Woman 1984 kembali bersetting di masa lalu dan Shazam menjadi origin story, DC melanjutkan komitmennya untuk terus melebarkan dunianya. Saat ini DC punya serial-serial yang tergabung dalam Arrowverse dan memiliki fan base yang cukup besar, dan mereka BUKAN bagian dari cinematic universe. Kedepannya, DC akan merilis film origin Joker yang juga BUKAN bagian dari cinematic universe nya.

Ini JELAS bukan formula dari Marvel Cinematic Universe

Dengan film origin Joker ini, DC akan merevolusi genre superhero karena film seperti ini belum pernah dibuat sebelumnya. Bukan gak mungkin kalo nantinya film dari sudut pandang villain (bukan cuma sekedar anti hero, tapi SUPER villain) bakal jadi trend baru, mengingat superhero fatigue suatu saat akan datang.

Emang sih film Joker ini bukan bagian dari Worlds of DC, tapi kalo Joaquin Phoenix main jadi The Clown Prince of Crime di film bergenre crime-thriller yang juga akan melibatkan Robert De Niro, siapa yang bisa nolak??


Goodfellas (1990)