Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dybala.maskAvatar border
TS
dybala.mask
Bau Tak Sedap Di Kali Item Tak Kunjung Berkurang, Pemerintah Pusat Turun Tangan
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ikut turun tangan membenahi Sungai Sentiong alias Kali Item yang berada di sekitar Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Utara.

Direktur Sungai dan Pantai Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan pihaknya turun tangan karena Kali Item tak kunjung jernih jelang penyelenggaraan Asian Games 2018.

"Ini diatur mendekati Asian Games paling tidak mengurangilah [bau], karena ini musim kemarau aliran air kurang. Sementara sampah produk dari masyarakat banyak. Ini satu-satunya jalan," kata Jarot kepada CNNIndonesia.com, saat dihubungi pada Rabu (25/7).


Lihat juga: Tak Kunjung Jernih, Sandi Salahkan Warga Beri Nama Kali Item

Jarot menjelaskan PUPR melakukan penjernihan sungai dengan menggelontorkan air dari Bendungan Katulampa Bogor.

Setiap hari sekitar 5 meter kubik atau 5 ribu liter dikirim dari Katulampa menuju Kali Baru. Lalu menuju ke Kali Item untuk menjaga agar tidak kering serta mengurangi sedimentasi yang ada di sana. Dampaknya diharapkan ada pengurangan bau dari kali tersebut.


Mantan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) itu menyebut PUPR selama ini sudah turun tangan hampir sebulan.

Nantinya Pemerintah Pusat juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air DKI untuk memompa air di Kali Item secara manual.

"Kita koordinasi dengan Pemprov membantu menyediakan empat mobile pump dengan kapasitas 160 liter per detik. Jadi 640 liter per detik dari Kali Item ke Kali Sunter, jadi mengurangi bau," ucapnya.

Lihat juga: Pemasangan Waring di Kali Item Telan Biaya Rp580 Juta

Ia mengatakan hal tersebut akan terus digenjot jelang Asian Games. Namun, pembenahan Kali Item oleh Pemerintah Pusat akan terus dilakukan secara jangka panjang.

Sebelumnya, Kali Item di sekitar Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Utara menuai polemik karena menimbulkan bau tak sedap yang menyengat.

Pemprov DKI sempat berupaya mengurangi bau dengan membalut Kali Item dengan kain waring, tapi cara itu malah memperuncing perdebatan.

Selain memasang kain waring dengan total anggaran Rp580 juta, Pemprov DKI juga memasang aerator dan teknologi nano bubble yang cukup mahal. Namun upaya itu belum kunjung menuai hasil positif.

Lihat juga: Kali Item Diberitakan Asing, Anies 'Salahkan' Media Nasional

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...t-turun-tangan

Solusi yg cukup bagus. Solusi yg paling tepat cuma pengerukan dan normalisasi kali

Udah terbukti

Bau menyengatnya sudah dirasakan warga sekitar sejak tahun 1990-an terutama pada siang hari.
Sekitar awal tahun 2013 di era Joko Widodo menjabat Gubernur DKI, pembersihan kali mulai dilakukan. Sampah dikeruk, pasukan oranye ditugaskan membersihkan setiap hari.
Saat pemerintahan berpindah ke Basuki Tjahaja Purnama di akhir tahun 2014, pengerukan masih terus berlanjut. Bau busuk air kali pun tak lagi terlalu menusuk.
Pengerukan kali sepanjang lebih dari 4 kilometer di kala itu
, juga dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya banjir. Pasalnya, sekitar 700 orang yang tinggal di bantaran Kali Item kerap terdampak luapan banjir.

https://kumparan.com/@kumparannews/cerita-di-balik-nama-kali-item-sumber-limbah-hingga-solusinya-27431110790552902

Pengerukan kali sepanjang lebih dari 4 kilometer di kala itu..
sepanjang 4km dari 8 km sudah dinormalisasi..dan tiap tahun harus dikeruk!
Makanya normalisasi itu kudu dilanjutkan,wahai ASU!
0
1.5K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.