Waring dan Bendera Bambu di Jakarta Disorot Media Asing dan Lihat...., Ini Ratusan Kritikan Pedas Netizen di Luar Negeri
Polemik pemasangan waring di Kali Item dan penggunaan tiang bambu untuk bendera negara peserta Asian Games masih terus berlangsung. Kali ini, dua kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub DKI Sandiaga Uno itu menjadi perhatian media asing.
Seperti dikutip detikcom, Senin (23/7/2018), South China Morning Post mengulas penggunaan tiang bambu untuk bendera Asian Games dalam artikel berjudul 'Asian Games 2018: Jakarta governor orders residents' flags be re-erected after Asiad gesture initially falls flat'. Media asal China itu menuliskan tentang Anies yang menginstruksikan agar bendera-bendera yang diikat bambu dipasang kembali, setelah sebelumnya sempat dicopot.
"Awalnya, seorang kepala distrik (lurah, red) di Penjaringan memerintahkan agar bendera, yang dipasang oleh penduduk setempat, dicopot setelah mendapat ejekan dari pengguna media sosial yang mengkritisi penggunaan bambu untuk yang diikat pada pagar pembatas jalan menggunakan tali rafia. Rencananya, usai dicopot, bendera akan kembali dipasang dengan tiang dengan kualitas yang lebih bagus," tulis South China Morning Post dalam artikelnya.
"Namun, Baswedan kemudian membatalkan perintah itu, dan memuji penduduk setempat atas upaya mereka menyambut para pengunjung kota, dengan mengatakan upaya mereka harus dihargai, dan ia berharap orang lain akan belajar dari mereka," imbuh artikel itu.
Sedangkan Channel News Asia, mengulas tentang penutupan Kali Item dengan waring dalam artikel berjudul 'Jakarta covers up 'stinky, toxic' river near Asian Games village'. Artikel itu membahas penutupan Kali Item yang berada tak jauh dari Wisma Atlet untuk Asian Games, guna menghambat bau tak sedap.
"Sungai beracun, berbau busuk dekat Wisma Atlet Asian Games di Jakarta ditutup oleh jaring nilon hitam karena ketakutan akan merusak pemandangan saat Asian Games berlangsung," tulis Channel News Asia.
"Para pejabat di Ibukota Indonesia itu telah berjuang untuk mempersiapkan venue, menyelesaikan pembangunan gedung, memperlebar jalan, dan mengatasi kemacetan lalu lintas yang terkenal, sebelum Asian Games, yang akan digelar pada 18 Agustus 2018. Namun, masalah sungai beracun dan berbau tak sedap, yang berada tak jauh dari tempat tinggal para atlet, muncul di luar rencana perbaikan, sehingga pemerintah memutuskan untuk menyembunyikannya," imbuh artikel itu.
Namun postingan di akun Fb kemudian memicu perdebatan netizen internasional sebagai berikut: