Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Warga Miskin Kota Minta Anies Menuntaskan Utang Politik di Jakarta

Anies Baswedan.(Istimewa)


Jakarta – Jalan Anies Baswedan mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden di Pemilihan Presiden 2019 kembali ditolak oleh warga Jakarta. Kali ini, Jaringan Rakyat Miskin Kota dan Serikat Becak Jakarta menggelar aksi demo, Senin (23/7), meminta Anies agar menuntaskan utang politik dan tak menjadi kutu loncat.

Koordinator JRMK Eny Rohayati meminta Gubernur DKI Anies Baswedan menuntaskan utang politik yang telah ia janjikan kepada warga Jakarta. “Kita kan kontrak politik dengan Pak Anies. JRMK berkontrak politik dalam masa penataan kampung. Jadi, kami memang mengharap Pak Anies 5 tahun di Jakarta menyelesaikan itu,” kata Eny saat demo di depan Balai Kota Jakarta.


Eny menambahkan, warga Jakarta memilih Anies sebagai gubernur tidak untuk bekerja selama delapan bulan, tetapi untuk menuntaskan tanggungan dari keterpilihan pejabat selama lima tahun.


“Kita memilih Pak Anies bukan untuk 8 bulan saja, tapi untuk 5 tahun ke depan,” ujar Eny.


Pihak Serikat Becak pun mengungkapkan hal sama. Mereka tak menghendaki Gubernur Anies menjadi kutu loncat dan mengkhianati janji politik.


“Kalau delapan bulan kan ya namanya ibu-ibu yang buntung saja sampai sembilan bulan, masa ini baru delapan bulan ini mau loncat kaya kodok,” ujar Rasudulah saat berdemo.


Bila nantinya Anies kukuh maju di Pemilihan Presiden 2019, Rasdulah menganggap bahwa Anies telah mengkhianati janji. “Kalau memang tetap maju, berarti Pak Anies telah mengkhianati kita,” ujarnya.


Gunakan Petisi Tolak Anies Maju Pilpres agar Menuntaskan Utang Politik



Serikat Becak Jakarta juga menggunakan petisi untuk menolak Anies maju di Pilpres 2019. Pembuatan petisi tersebut bermula dari maraknya berita di berbagai media yang mengabarkan bahwa Anies bakal maju di Pilpres tahun depan.



Petisi tersebut ditujukan kepada Gubernur Anies. Sayangnya, Gubernur DKI malah menganggap petisi salah sasaran. Petisi, menurut Gubernur, seharusnya ditujukan ke partai politik, bukan dia.


“Pak Anies kan membalik tanya petisi tukang becak dibilang salah sasaran. Sebenarnya bukan salah sasaran,” tambah Rasdulah.

Sumber

bukan.bomat
bukan.bomat memberi reputasi
1
2.1K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.