Air PDAM Tirtadeli Deliserdang kembali ‘mandek’. Sebelumnya pada bulan Juni 2018 lalu, yang bertepatan dengan Ramadhan, air dari pipa PDAM Tirtadeli juga sempat tidak mengalir.

Berhentinya aliran air dari perusahaan plat merah daerah tentu saja memicu kekesalan ratusan para pelanggan. Mereka pun meminta agar Bupati Deliserdang Ashari Tambunan agar segera mencopot Direktur BUMD tersebut.

“Kami minta Pak Bupati segera mengganti dan mencopot Dirut Tirtadeli itu. Sampai sekarang dia tak juga bisa mengatasi masalah air ini. Bayangkan saja, bulan puasa mati sampai seminggu. Ini mati lagi sudah beberapa hari. Masa dia (Dirut) nggak bisa mengantisipasi bila air mati, dana pernyataan modal kan cukup besar,” keluh Wahyu, warga Gang Purwo, Desa Bakaran Batu, Lubukpakam kepada metro24jam.com, Kamis (19/7/2018).

Wahyu juga mengatakan alasan-alasan yang menjadi mandeknya aliran air selalu itu-itu saja, yakni kemarau, sehingga pompa intake PDAM tidak produktif.

“Gak masuk akal alasannya. Itu-itu saja, masak nggak ada persiapan. Saya berharap Pak Bupati segera mencopot direkturnya itu,” kesal wahyu .

Ia juga mengesalkan, meski aliran air ke rumahnya sempat beberapa hari terhenti, keluarganya tetap membayar tagihan rekening yang mahal.

“Air mati, tapi kita bayar rekening kok mahal kali. Apa air mati tetap dihitung sama mereka (Tirtadeli). Jangan ngambil keuntungan dari pelanggan yang kesulitan, tapi pikirkan air ini agar hidup (jalan) kembali,” tandas Wahyu.

Semantara itu, Folala Gea, seorang warga Lubukpakam lainnya menumpahkan kekesalan dengan membuat postingan di dinding akun Facebooknya, “Aiiiirrrrrr..2 hari mati..!!! ‘Copot Dir. PDAM Tirta Deli’, Ngurus air sajapun tak beres, dana hibah miliaran entah kemana…..”

Terpisah, pihak PDAM Tirta Deli sendiri sudah membuat pengumuman terhentinya aliran air melalui radio Pemkab Deliserdang. Dalam pengumuman itu disebutkan, “Dengan ini dapat disampaikan, bahwa sekitar seminggu pasokan air bersih terganggu ke wilayah lubukpakam dan Perbaungan sekitarnya di sebabkan surutnya permukaan air Sei ular sampai di bawah batas level minimum, karena kemarau sehingga mengakibatkan pompa intake air baku tidak bisa produksi”.

Pihak Tirta Deli sudah berkoordinasi dengan satuan kerja operasional/pemeliharaan bendungan Lau Tagor Sei ular agar pintu air ke Sei ular dibuka dengan tetap menjaga keseimbangan antara keperluan air bersih dan irigasi. Hormat kami, Direktur Ir Batara Imbrahdjaya Nst.

Sementara itu, Sekda Darwin Zein dan Asisten II Saadah Lubis terkejut mendengar air kembali tak mengalir.

“Jok bisa mati lagi, puasa kemarin da mati, coba cek ke lokasi Sei ular,” kata Sekda seraya menaiki mobil dinasnya. (fan)

http://news.metro24jam.com/read/2018...ot-direkturnya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Warga kota lubuk pakam ini tidak tahu diri banget

Eh warga lubuk pakam, kota kelen itu kota kecil, hanya salah satu dari 33 kota di provinsi sumut, jangan over reacting lah

Asal kelen tahu saja yah, warga ibukota propinsi kelen, yakni kota medan, cebok dan mandi pakai air galon tauk!!

https://www.kaskus.co.id/thread/59ee...air-isi-ulang/

Ini baru kota kecil, kota lubuk pakam, sudah belagu, minta air 24jam, masak mintak fasilitas lebih dari warga ibukota propinsi ?!

Tau diri donk, ga da malu nya!!

Petisi Tidak Tahu Malu

#SABERPUNGLISUMUTHOAX