Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

malaskerjaAvatar border
TS
malaskerja
Mayjend Ibnu Triwidodo Komitmen Berantas Begal, Imbau Pengendara ke Markas TNI


Menanggapi kembali maraknya begal di Sumatera Utara khususnya Kota Medan, Kodam I/Bukit Barisan di bawah komando Mayjend TNI Ibnu Triwidodo menegaskan komitmen kuat memberantasnya.

Baca: Soal Aksi Begal, Kapolda Sumut: Kalau Kami Tindak Tegas Jangan Salahkan Pak Paulus!


Baca: Loei Wie Loen, Pedagang Mi Pangsit Diduga Korban Begal di Medan, Motor dan Uang Korban Raib

Kepala Penerangan Daerah Militer I/BB, Kolonel Edi Hartono, mengatakan, komitmen pemberantasan begal yang sempat digaungkan Pangdam terdahulu Mayjend TNI Cucu Sumantri masih tetap dilanjutkan dan lebih ditingkatkan.

"Komitmen kita masih sama dengan upaya Mayjen Cucu Sumantri menindak pelaku begal. Kita masih meneruskan upaya penindakan begal dengan melakukan upaya terukur dan sesuai tupoksi kita sebagai TNI. Kita membantu polri. prajurit Babinsa dan personel Taipur siap berpatroli mengamankan bahkan 26 jam sekalipun," ujar mantan Kasrem 022/Pantai Timur Kolonel Edi Hartono kepada Tribun Medan Kamis (19/7/18).

Kolonel Edi mengimbau masyarakat yang merasa tidak aman berkendara untuk menepi ke Koramil, Kodim terdekat bahkan ke Kodam.

Ia berujar tidak akan ada prajurit TNI yang akan menolak.

"Pengendara yang merasa tidak aman datang saja ke Kodam, Kodim ataupun Koramil bahkan Kodam. Kita sediakan tempat agar merasa aman dan kita langsung bertindak," tegasnya

Kapendam juga mensyukuri beberapa pelaku begal ditemui dan ditindak oleh prajurit Kodam I/BB.

Kodam I/BB mengapresiasi kegigihan dan perjuangan prajurit TNI menghadapi pelaku begal.

"Beberapa kali kita tahu pelaku begal itu ditindak oleh aparat TNI, saya bangga sekali itu. Tindakan prajurit TNI tentunya harus terukur, harus mengamankan pelaku begal sendiri. Mereka tetap harus diperlakukan manusia," tambahKolonel Edi Hartono

Keterlibatan TNI untuk ikut membantu Polri menjaga situasi Kamtibmas dimasyarakat turut diharapkan TNI. Kodam I/BB pun berharap adanya kepekaan dari masyarakat untuk mencermati lingkungan sekitarnya.

"Kita siap membantu polri untuk menjaga Kamtibmas dan kita juga berharap partisipasi masyarakat. Kita kan tahu mana orang baik dan mana yang mencurigakan. Masyarakat pasti tau itu. Maka masyarakat harus selalu ikut mengawasi, jika temukan keanehan silakan lapor," pungkasnya.

KAPOLDA: JANGAN SALAHKAN KAMI JIKA BERTINDAK TEGAS

Kejahatan begal semakin merajalela saja akhir-akhir ini. Bahkan Tim Pegasus yang dibentuk oleh Polrestabes Medan, belum bisa menyikat habis tindak kejahatan yang terjadi di jalanan Kota Medan.

Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw beberapa waktu lalu sempat mengatakan, para pelaku kejahatan begal akan diberikan tindakan tegas.

Baca: Loei Wie Loen, Pedagang Mi Pangsit Diduga Korban Begal di Medan, Motor dan Uang Korban Raib

Saat ditemui di Mall Center Point, Kamis (19/7/2018) malam, Kapolda memastikan tidak lupa dengan ucapannya.

Paulus mengakui belakangan ini mendengar dua kejadian yang diduga kasus begal di Medan. Namun ia menyebut satu di antara informasi yang beredar di media sosial ternyata hoax.

"Kalau yang anak kecil itu jelas hoax karena itu kecelakaan murni, orang tuanya juga sudah mengakui itu," kata Paulus usai menonton berjudul Film 22 Menit yang berkisah tentang kisah heroik polisi yang bisa melumpuhkan para tersangka kasus teror bom hanya dalam waktu 22 menit.

Masih kata Paulus, terkait informasi itu artinya memberikan sebuah sounding kepada pihak kepolisian khususnya di kota besar Medan untuk semakin sigap mengantisipasi agar kasus begal tidak marak kembali.

"Jangan pernah ragu-ragu, artinya selama ini kita sibuk dengan Pemilihan Umum. (Pemilu) dan sebagainya. Jadi sekarang kita harus fokus untuk menangani pemberantasan kejahatan jalanan," katanya.

"Saya dari awal sejak di sini sudah katakan tidak ada toleransi untuk kelompok-kelompok begal. Jadi kita akan tindak tegas terukur dan tetap. Kalau mau coba-coba monggo silahkan. Nanti kalau kami tindak tegas jangan salahkan Pak Paulus," ucapnya.

Sekadar diketahui, pada Rabu (18/7/2018) kemarin, sekitar pukul 05.30 WIB, ada seorang penjual Mie Balap bernama Loei Wie Loen (66) warga Jalan Sungai Deli Kampung Mesjid No 16-E/2 Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat ke RS Murni Teguh yang ditemukan dalam keadaan luka lebam dibagian mata, kaki dan sesak nafas.

Barang yang hilang diantaranya, sepeda motor milik korban Honda Supra hitam Nomor Polisi BK 2902 KM dan uang milik korban hilang di Jalan MT Hartono Kecamatan Medan Timur dirampas oleh begal.

Personel Polsek Medan Timur langsung menghubungi saudara korban melalui HP korban dan membawa korban ke RS Murni Teguh Medan.

Tak lama berselang, sekitar pukul 10.00 WIB didapatkan informasi dari RS Murni Teguh Medan bahwa korban sudah dalam keadaan sekarat dan pada pukul 10.00 Wib korban telah meninggal dunia.

Begal Kakek Pedagang Mie Pangsit pada Dinihari

Seorang pria tua bernama Loei Wie Loen (66 tahun), tewas mengenaskan akibat ulah penjahat di Kota Medan. Ia mengalami luka serius, dan ditinggal dalam kondisi setengah sadar di tepi Jalan Madong Lubis dekat Pasar Beruang depan Uni Plaza Kota Medan, Rabu (18/7/2018) dinihari.

Menurut pengakuan Tiffany Wendy melalui akun Instagramnya, Loei Wie Loen adalah pamannya.

Loei Wie Loen tewas akibat dipukul pakai balok kayu, saat melintasi jalan itu mengnedarai sepeda motornya.

"Ini paman saya. Kondisi Medan sangat nggak aman. Katanya tergeletak di jalan. Motor sudah diambil, mustinya bisa cepat ditangkap begalnya," tulis Tiffany menanggapi pertanyaan yang datang kepadanya menggunakan akun milik media sosialnya.

Peristiwa perampokan terhadap Loei Wie Loen terjadi sebelum polisi datang pada pukul 05.45 WIB, namun korban tetap dibiarkan tergeletak di tepi jalan tidak ada yang menolongnya.

"Dah nggak ada yang nolongin sampai jam 05.45 baru polisi datang," ungkap Tiffany.

Nyawa Loei Wie Loen melayang akibat luka di bagian kepala.

Diduga korban dipukul pelaku menggunakan balok kayu atau benda keras lainnya, sehingga terkapar di jalan.


Kondisi korban Loei Wie Loen terkapar di jalan usai diserang oleh begal, Rabu (18/7/2018)

Pagi hari, Loei Wie Loen, hendak berangkat dari rumahnya di Jalan Sei Deli untuk berjualan mie pangsit di tempat usahanya di Jalan Madong Lubis Kota Medan.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Murni Teguh, namun nayawanya tidak dapat ditolong pasalnya sudah terjadi pembekuan darah setelah mendapat hantaman benda keras pda kepala.

Tiffany meminta berita ini untuk disebarkan kepada masyarakat agar pelaku bisa cepat ditangkap oleh pihak yang berwajib.

"Kronologinya, pagi jam 5 pagi kurang berangkat dari rumah Jalan Sei Deli mau ke Jalan Madong Lubis jualan mie pangsit di depan Uniland, kena begal dan terpantau dari CCTV. Pak polisi menuju ke sana, bawa korban ke RS Murni Teguh dan kondisi korban sudah koma karena dipukul pakai balok kayu oleh begal ke kepala," tulis Tiffany.

Masih menurut Tiffany, penjelasan dokter, kondisi Loei tidak memungkinkan diambil tindakan operasi karena terjadi penyebaran darah dan sudah membeku di kepala.

"Pas mau masuk ruang ICU sudah meninggal," tulis Tiffany.

Keluarga berharap polisi dapat segera menangkap pelaku, dan guna mengungkap kasus begal tersebut. Pasalnya tindakan begal di kota Medan sudah cukup meresahkan masyarakat.

"Pak polisi yang terhormat, tolong dbantu cek CCTV depan Uniland??? Dan motor, kalau diambil mustinya gerak cepat bisa ditangkap begalnya," kata Tiffany berharap.

Walaupun ayah pamannya sudah hilang, demi masyarakat Medan agar setiap hari aktivitas tidak waswas. Mohon donk ambil tindakan, thanks," katanya lagi.

Ultimatum Kapolri Kasus Begal

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian sebelumnya pernah menginstruksikan seluruh kepala polres di Provinsi Lampung untuk memberantas begal yang meresahkan warga dan para pemudik yang melintasi wilayah Lampung.

"Saya minta seluruh kapolres dapat mengatasi kasus pembegalan ini, kalau tidak bisa atasi begal, maka kapolresnya yang saya begal. Paham kan maksud saya?" ujar Tito saat ditemui usai kunjungan ke areal Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan, Senin (11/6/2018).

Tito lalu meminta para kapolres dan jajarannya membuat tim khusus untuk mewujudkan hal tersebut.

" Kapolres semua harus buat tim khusus, tangkapin dulu mereka, kalau tidak tempel mereka, kalau masih belum bisa juga, silakan minta bantuan kapolda untuk menurunkan anggotanya yang bersenjata guna atasi begal ini," tambahnya.

Selain meminta bantuan kapolda, lanjut Tito, kapolres juga bisa minta bantuan kepada komandan korem (danrem) setempat.

"Kelompok begal-begal bisa saja ditangkap dengan cara lembut. Kalau masih melawan, tindak tegas," tuturnya.

Menurut dia, memberantas begal bukan hanya tugas aparat kepolisian. Tito mengatakan, peran aktif dari pemerintah juga dibutuhkan.

"Pada prinsipnya pelaku kriminalitas itu, kami yang menangkap dan kemudian diproses secara hukum, tapi masih ada akar lalinnya yaitu perlu peran pemerintah untuk mengatasi ini," ujar Tito.

Pemerintah, lanjut dia, harus membuka lowongan pekerjaan di setiap daerah di Provinsi Lampung.

"Kemungkinan kelompok begal ini merasa dipinggirkan, jadi sangat penting peran pemerintah untuk membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakatnya," katanya lagi.

Aksi begal jelang Lebaran 2018 terjadi di Lampung dengan korban pemudik dari Bekasi yang hendak mudik di Lampung.

Aksi begal dialami pemudik yang melintas di Jalan Lintas Tengah Sumatera wilayah Kabupaten Lampung Selatan.

Kapolri melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Bakauheni bersama Panglima TNI Jenderal Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek serta Kapolda Lampung Irjen Suntana.

Mereka berkunjung untuk melakukan sidak kesiapan anggotanya yang bertugas mengamankan mudik 2018.

http://medan.tribunnews.com/2018/07/...s-tni?page=all
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lapor Jenderal, ibu saya dibegal tas di depan kodim jalan wahidin, dan maling mobil beraksi di halaman Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan, Medan, serta warga jalan teratai dan sekitarnya yang berada tepat disamping Makodam Bukit Barisan, sering dirampok rumahnya dan dibegal preman kampung bantaran sei taik deli selama kurang lebih 10 tahun lamanya

https://www.kaskus.co.id/thread/5714...-samsak-hidup/

Laporan selesai, graaaak

emoticon-Leh Uga emoticon-Leh Uga

Petisi Bani Jahanam Bumi

#SABERPUNGLISUMUTHOAX
0
3.3K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.