1. Gundul-gundul pacul gemblelengan

Ada 3 kata disini yaitu :
1. Gundul
2. Pacul
3 Gemblelengan


Mulai dari yang pertama dulu gundul Gundul adalah bagian kepala yang paling atas gan.
Jadi boleh dong kalau aku mengatakan gundul itu kepala? Boleh yaah. Hmm ngomongin kelapa, eh kepala, menurutku hal itu (kepala) tidak bisa dipisahkan dari kehidupan suatu organisasi.Loh kok bisa? Maksudnya gmana ? Gaje amat. Bentar2. Langsung aja aku kasih contoh aja biar mantab yaah heuheuheu. Okey,Ada kepala Sekolah, ada kepala Dinas, ada Kepala Desa, ada kepala pemerintah (presiden), dan masih banyak kepala-kepala yang lain. Jadi artinya kepala di sini apa? Yaps Pemimpin. Jadi Gundul adalah manifestasi dari pemimpin. Pokoke menyangkut leader dalam arti luas lah.

Yang kedua adalah Pacul. Apakah pacul itu? Kalau secara bahasa Pacul itu cangkul gan. Sangat erat hubungannya dengan pak petani yang ada di desa-desa. Tanpa membawa pacul, seseorang tidak dapat disebut petani walaupun dia mengolah sawah (*definisi gue aja sih heuhuehue ).
Cangkul merupakan suatu tools atau alat untuk memanajemen sumber daya alam berupa lahan pertanian agar kelak bisa dimanfaatkan hasilnya. Dengan pacul tanah menjadi gembur, dengan pacul tanah lebih bisa mengubah winih pari (gabah/benih padi) menjadi pari (padi) sehingga bisa dimakan bani adam. Jadi cangkul adalah penegasan dari frase pertama, gundul, yang artinya hak pemanajemenan. Gundul pacul adalah kepemimpinan dalam arti luas. Kalau ga paham di telan aja ya bree

Yang ketiga adalah gemblelengan. Gemblelengan iku artinya opoan rek?Udah jelas bahwa KEMAKI, KEMLINTHI, GATHELI, pgn dikaploki, ngejak gelut ,koyok asoee, sak karepe dewe, yaah itinya sombong dan merasa bisa lah gan. . Iki kalau diterusin kata2nya makin ga jelas. Kalau tidak percaya tanya saja sama orang sekitaran Jawa Tengah, Yogyakarta, atau Jawa Timur. Jadi gemblelengan adalah sombong.

Jadi gundul-gundul pacul gemblelegan adalah "Suatu keadaan dimana seseorang pemimpin berkuasa tetapi dia sombong sak karepe dewek, tetapi ini tidak apa2 karena si pemimpin belum dikasih amanah."Loh kok bisa pemimpin kok ga dikasih Amanah ?
Ini belum lengkap jadi, biar ga mendapat pemahaman yang ga wagu, scroll aja ke bawah heuheuheu

2. Nyunggi-Nyunggi Wakul Gemblelengan

Ada 3 kata disini yaitu :
1. Nyunggi
2. Wakul
3 Gemblelengan

Ga seperti yang di atas, saya lebih suka menjelaskannya dari yang no. 2 terlebih dahulu ya iku wakul
Ada yang tahu wakul? Wakul adalah kependekan dari wadah sekul. Wadah itu tempat, sekul itu nasi. Jadi wakul itu tempat nasi. Untuk kidz zaman Now, aku yakin mereka belum pernah menjumpai tempat nasi yang terbuat dari bambu ini. Memang ini benda2 yang hanya bisa did dapatkan oleh kaum2 kidz zaman past gan. Biar lebih jelas mungkin bisa di seearch sendiri saja yaah. wakul kayak apa yaah heuhuehue.

Oke back to the topik. Sama kayak yang di atas, wakul juga memiliki makna filosofis gan. Wakul (wadah sekul) aku ambil kata nasinya dulu aja yah biar mudah menganalisisnya. Nasi itu dari beras yah gan, Agan tau kah lambang sila kelima dari pancasila, yaps bener padi dan kapas. Padi itu asal nasi (*nyambung kan). Padi dan kapas bermakna sandang dan pangan suatu konsep besar tentang arti dari keadilan sosial, next time gue bikin thread deh keknya seru heuheuheu. Gue singkatin aja wes, pangan adalah bentuk filosofi yang artinya kesejaheraan gan. Jadi menurut filosofi Jawa manusia itu harus memiliki 3 dasar acuan untuk menjadi manusia yang ideal/aman/stabil (iso diceluk uwong).

Ke-3 itu adalah :
1. Sandang
2. Pangan
3. Papan

singkat saja sandang artinya martabat/harga diri. pangan artinya kesejahteraan. Papan apa? Besok aja gue kasih tau, biar penasaran heuheuheu. Jadi gan, wadah sekul artinya amanah rakyat.Amanah rakyat ini nanti mengacu kepada Kesejahteraan rakyat gan, ra paham yo wes karepmu.

Oke yang kedua adalah yang pertama, yaitu nyunggi. Nyunggi kalau diartikan ke bahasa Indonesia artinya membawa (bring). Ngempit kalau dibahasakan ke Bahasa Indonesia artinya juga membawa (bring). Kalau nyangking jika di translate ke b. indo juga membawa. Heuheuheu. Kok bisa yaah?

Memang inilah faktanya, kadang teknologi dari bahasa Jawa tidak bisa ditampung dan diakomodir oleh bahasa Indonesia. Bahasa Jawa iku bersifat cetho, jelas, clear dan detail.
Coba perhatikan ilustrasi dibawah ini :






Beda kan gan? Beda. Mikul itu membawa tapi barangnya ada di pundak. Nyangking itu membawa tapi barangnya ada di samping. Ngempet itu membawa tapi barangnya tidak ditangan. Nah yang terakhir itu nyunggi.
Nyunggi adalah keadaan dari seseorang yang membawa sesuatu namun sesuatu itu berada di atas kepala, di atas gundulnya. Jadi gan, jelas toh wakul lebih di atas posisinya dari pada gundul. Kesejahteraan rakyat lebih dipentingkan dari pada kepentingan si pemimpin itu sendiri.
Kira2 seperti itulah makna dari kata nyunggi.

Selanjutnya gemblelengan, Untuk gemblelengan tadi udah kan yaa heuheuheu. Gemblelengan artinya sombong.

Jadi nyunggi wakul gemblelengan artinya adalah" keadaan dimana membawa amanah rakyat tetapi masih saja gemblelengan".

3. Wakul Glimpang Segane Dadi Sak Ratan

Untuk bab yang ke-3 ini gue akan membahas bait ke-3, wakul glimpang segane dadi sak ratan plus ane akan menganalisis secara keseluruhan.

Oke jadi wakul glimpang segane dadi sak ratan secara filosofis bisa diartikan sbg "keadaaan dimana amanah rakyat diselewengken sedemikian rupa oleh si pemimpin sehingga kesejahteraan rakyat tercecer tidak karuan". Perlu diketahui juga, pada baris ke-3 ini, frasenya diulang 2x yang menandakan sebagai penegasan. Mungkin Sunan Kalijaga dalam penegasannya beliau ngomong seperti ini "Iki bener2 terjadi loh nak (kesejahteraan rakyat yang hancur) kalau kmu jadi pemimpin tidak hati2". Heuheuheu berat yaah. gpp pelan2, pakai hati ini mikirnya.


Jadi gan secara keseluruhan lagu gundul2 pacul bisa digambar seperti ini.
1. Inisalisasi keadaan "Pemimpin kalau tidak dikasih amanat, gemblelengan ga masalah"
2. Proses (intermediate/pertengahan) "Kondisi dimana pemimpin mendapat mandat"
3. Efek "Kesejahteraan rakyat lenyap, ketika amanah rakyat diselewengkan oleh pemimpin"



Jadi kayak ilustrasi gitu toh gan atau sebuah cerita sufilah kalao menurut gue.

Contoh dari wakul glimpang segane dadi sak ratan macam2 gan, korupsi, nepotisme, pemimpin yang fotonya ga mencerminkan pemimpin, pemimpin yang mulutnya bensin, buanyaaak wis pokoknya