Bisakah Perancis meraih gelar Juara Dunia dengan ujung tombak yang belum mencetak gol sama sekali? Oliver Giroud belum mencetak gol meskipun telah bermain dalam setiap pertandingan yang telah dijalani Perancis di Piala Dunia 2018. Anehnya, tak ada satupun pemain maupun manager yang khawatir tentang kemandulan Giroud. Apakah Didier Deschamps seorang yang bodoh? Tentu tidak, dia punya alasan tersendiri untuk selalu menempatkan Giroud dalam starting line-up.



Saat Mbappe dan Griezmann mendapatkan banjir pujian karena bermain ciamik di setiap laga, Giroud banjir hujatan padahal diam-diam sudah melaksanakan misinya dengan sangat baik. Sebabnya, Giroud tak berminat pada Sepatu Emas maupun Bola Emas, ia lebih tertarik pada Medali Emas yang akan dikalungkan ke lehernya saat Perancis menjadi juara.

"Saya adalah striker yang selalu bermain untuk rekan setim," ujar Giroud. "Tentu saja saya lebih suka mencetak gol, tapi jika membuka ruang adalah pilihan terbaik untuk tim, maka akan kulakukan itu. Jika saya tak mencetak gol namun Perancis jadi juara, saya tak keberatan."

Didier Deschamps mampu melihat kemampuan lain dari Giroud yang lebih penting dari sekadar menceploskan bola ke gawang, yang baru dia sadari setelah kemenangan 2-1 yang tak meyakinkan melawan Australia. Saat melawan Australia, trio Griezmann, Mbappe, dan Dembele susah untuk nyetel. Keseimbangan tim jauh lebih baik saat Giroud menjadi titik fokus. Keganasan Mbappe dan Griezmann, yang masing-masing sudah membuat 3 gol, tak lepas dari peran Sang Nomor 9.

"Memang dia belum membuat gol, sekali lagi, belum," ujar Deschamps. "Tapi dia penting bagi tim dan gaya bermain kami. Saat melawan Argentina, Giroud membuat assist untuk Mbappe dan kami butuh peran suportif seperti ini. Jika dia mencetak gol, maka itu sangat bagus, namanya striker pasti hobi menjebol gawang. Namun Giroud bukanlah pemain yang egois dan tak pernah mengeluh saat disuruh bekerja keras."

"Giroud mungkin tak bisa bermain atraktif tapi Perancis butuh dia di setiap laga. Giroud sangat berguna saat duel udara, tidak hanya saat menyerang tapi juga saat bertahan. Dia melakukan banyak hal untuk menciptakan keseimbangan. Pemain yang berada di sekitar Giroud mendapat keuntungan karena Giroud menarik perhatian bek lawan," lanjut Deschamps.

Jika Giroud dipasang sebagai striker statis yang hanya diam di lini depan menunggu bola mungkin bakal lain cerita karena dia bukan striker abal-abal. Giroud adalah top skor Ligue 1 musim 2011/2012. Bersama Arsenal sudah 73 gol dikemasnya dalam 180 pertandingan. Bersama dengan Zidane, Giroud berada di urutan keempat top skor Perancis sepanjang masa dengan 31 gol.

Kita sekarang dapat memahami mengapa Giroud menjadi anak emas Deschamps meskipun mandul. Dengan adanya striker Chelsea itu, Griezmann dapat menyisir dari sisi kiri dan Mbappe leluasa menusuk dari sayap kanan. Meskipun begitu, Giroud masih berharap untuk mencetak gol. Dari 11 peluang yang diciptakan, hanya satu yang on target. "Mungkin gol-golku tersimpan untuk laga final," pungkas Giroud.