INDOPOS.CO.ID - Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) memunculkan lima belas nama alternatif calon presiden dan calon wakil presiden 2019 selain sang incumbent Jokowi dan pesaing lamanya Prabowo.

Adapun nama-nama muncul antara lain Abraham Samad, Agus Harimurti Yudoyono, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Budi Gunawan, Chairul Tandjung, Gatot Nurmantyo, Harry Tanoe, Lukman Hakim Saefudin, Muhaimin Iskandar, Rizal Ramli, Puan Maharani, Tito Karnavian, Sri Mulyani, sampai Tuan Guru Bajang.

Menurut pendiri Kedai Kopi Hendri Satrio, survei yang dilakukan berdasarkan hasil dari forum diskusi terfokus sesuai dengan nama-nama dalam bursa Pilpres 2019.

"Kami menurukan alphabetik order dari FGD bukan dari elektabilitas, lima belas nama tertinggi yang paling disebut namanya," kata Hendri dalam diskusi .

"Dari seberang istana 2019, Selain Jokowi dan Prabowo, Siapa Berani? di Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (3/1)

Dia menuturkan, pada Pilpres 2019 fokus masih pada dua sosok, Jokowi dan Prabowo, tapi kemungkinan besar Prabowo akan mengambil peran berbeda."Posisi Jokowi memang masih terlalu kuat bagi penantang, karena itu saya menggunakan istilah meramaikan 2019.”

“Prabowo kemungkinan akan memainkan berbeda, mungkin sebagai king maker, beliau tercatat lebih sukses jadi king maker, Jokowi menjadi bukti," dia menjelaskan. 

Selanjutnya kata Hendri, nama Abraham Samad sempat ramai diperbincangkan sebagai kandidat kuat pendamping Jokowi sebelum memutuskan Jusuf Kalla.

Namanya kembali diperbincangkan sebagai calon pengganti Jusuf Kalla bila Jokowi mencari pendamping dengan kriteria ahli hukum dan pejuang anti korupsi. 

Lalu nama Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi yang saat ini menjabat sebagai Gubernur NTB juga dianggap berpeluang maju ke level nasional sebagai representasi Islam.

Hanya saja belum tentu Partai Demokrat mendorong TGB lantaran saat ini Demokrat sibuk mendorong AHY.

Rizal Ramli adalah nama lain untuk calon Jokowi. Sang Rajawali Ngepret ini dianggap kandidat mumpuni untuk urusan ekonomi. Tito Karnavian dekat dengan Jokowi masuk radar. 

Berbeda dengan tiga nama tadi, nama Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan justru dianggap sebagai calon penantang kuat Jokowi di 2019. Nama-nama lain yang beredar pun tetap berpeluang menjadi pendamping Jokowi atau memang siap menjadi penantang Jokowi.

Hanya saja keputusan siapa pendamping Jokowi ya ada pada Jokowi. Kondisi ini memang berbeda dengan 2014 saat Jokowi harus mengikuti saran partai pengusung untuk urusan cawapres.
“Kini dengan elektabilitas menjulang Jokowi bisa memilih wakilnya sendiri," tutupnya. (jaa)
sumber