Jelang Pilpres, hubungan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerin­dra) dan Partai Amanat Nasional (PAN) seharusnya tambah solid dan kompak dalam membangun koalisi keumatan, tetapi bumbu-bumbu perselisihan justru mulai tumbuh.

Pemicunya, niat Amien Rais yang ingin maju sebagai Capres 2019 membuat Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond J Mahesa tak segan menyindir Amien dengan sebutan orang tua yang sedang lucu-lucuan hingga ingin memperalat Prabowo. 

"Pak Amien dulu menggunakan Pak Prabowo sebagai alat, sekarang kok maju. Lucu. Ini orang tua ini bagi saya cuma lucu-lucuan saja lah," sindir Desmond. 

Sindiran Desmond kepada Amien Rais ditanggapi beragam di dunia maya. Di kolom komentar detik.com banyak akun yang men­dukung sikap Desmond, seperti yang diucap­kan akun Idealis. "Bener Desmond. Amin Rais hanya penggembira saja, biar lucu lah.. Yang milih dia siapa? Dari dulu emang ngga laku dijual," dukungnya. 

Begitupun dengan komentar akun David Gunawan Wongso yang menganggap sosok Amien Rais memang tokoh yang mempunyai track record kurang baik dipolitik. "Desmond benar.. Si lucu gak laku. Malu-maluin PAN," tulisnya yang dibenarkan oleh akun Garas. "Desmond ini omonganya suka bener," ka­tanya memuji. 

Dukungan tak hanya dari akun Garas saja, akun Vikg juga membenarkan sikap Desmond yang berani mengkritik dan menyindir Amien Rais. "Desmond bener. Amien Rais itu orang yang selalu memanfaatkan orang lain dan situasi. Setelah keinginannya tercapai, semua dia tendang. Masih ingat Gus Dur? Semoga Gerindra segera menjauh dari Amien Rais," ujar dia dibalas akun Noerwiday. "Baru sadar ya. Selama ini ngapain." 

Tak mau kalah, akun Om_Jon ikut-ikutan menyindir lebih pedas. "Baru sadar dul? Liat aja Gus Dur, dia yang naikin, dia juga yang lengserin. Junjungan mu suruh segera sadar, jangan gegara syahwat berkuasa malah jadi ditunggangin." 

Melanjutkan, akun Lapendos Pademangan @gonkcil mengingatkan "jasmerah" (jangan sekali-kali melupakan sejarah), AR adalah reformis spesialis yang nunggu di tikungan, korban-korban AR antara lain: (alm) Gus Dur & Megawati. "Jadi siap-siap boss Anda juga akan ditikung," terangnya. 

Bahkan, akun Woles Dowell mengingat­kan dari tahun 98 sudah terlihat sifat aslinya yaitu seorang oportunis sejati, setelah 20 tahun menghimpun dukungan sekarang dia menunjukkan sifatnya lagi. "Sekali oportunis selamanya oportunis." 

Akun Jaya Intan ikut memuji sikap Desmond yang berani secara jujur mengungkapkan kri­tikannya kepada Amien yang dihormati di internal PAN. "Meskipun saya anti Gerindra tapi saya salut dengan statement Desmond (please dont be demon)," pintanya. 

Sementara akun lain mulai menertawakan perselisihan yang terjadi antara Partai Gerindra dengan PAN karena ingin berebut tiket capres. "Tuh kan udah mulai senggol-senggolan... Wkwkwk, jadi seneng ngeliatinnya," kata akun NoerPs. 

Seirama dengan akun NoerPs, akun Sunaryo Sunaryo menuturkan jika niatnya untuk saling menjatuhkan pasti akan diperlihatkan oleh tuhan yang maha kuasa. 

"Allah Maha Besar, mulai menunjukan kebesarannya.. Gerombolan itu pada be­rantem," ucapnya disambut akun Amdujanto. "Hahahahaha. Selamat saling menjatuhkan. Memang cocok." 

Komentar berikutnya diucapkan akun Udin_cemerlang. Menurutnya, penjelasan pernyataan Desmond adalah Amin Rais itu tidak punya rasa malu dan ambisius, tetapi masalahnya yang bodoh itu Amien Rais yang memanfaatkan Prabowo atau Prabowo yang dimanfaatkan Amien Rais. 

Berbeda, akun Edo Bxasi justru menyayang­kan terjadinya perselisihan antara Gerindra dan PAN. Jika tidak kompak maka sulit mere­alisasikan tekad mengganti presiden. "Jangan mau di adu domba. Fokus aja bagaimana agar #2019 Ganti Presiden,"  ingatkan dia. 

Selanjutnya, akun Achmad fauzi meminta sesama rekan koalisi tidak patut untuk sal­ing berselisih apalagi menjelekan. "Sesama temen kok saling menjelekan," tulisnya yang ditimpali akun Angleng Murcana @ murcana. "Kok asyiik pada kelahi sendiri," tandasnya. 

Akun @danil22353703 juga menyayangkan terjadinya perselisihan antara Gerindra dan PAN khususnya pernyataan Desmond yang menyerang Amien Rais. Dia mengkhawatirkan pernyataan seperti ini bisa menjadi sandun­gan dalam merebut kemenangan di Pilpres mendatang. 

"Jangan ribut-ribut begitulah. Kan sama-sa­ma oposisi. Nanti kalau ribut terus bagaimana memperjuangkan kepentingan oposisi dan rakyat Indonesia yang saat ini hidupnya sengsara. Sekarang, jaga sikap dan saling menghargai,"  harapnya. 

Akun Verdinansyah Sjamsuddin meng­harapkan agar tidak ada saling menghujat dan mengkritik untuk kepentingan umat. "Ini siapa tusuk siapa? Kenapa sekarang jadi sal­ing serang. Katanya 1 umat? Umatnya sudah bubar gitu? Karena masing-masing pengen jadi presiden. Kenapa ga bikin ketroprak presiden, minta ditayangkan di TV, insyaallah sukses deh. Saling menghargai itu indah, tanpa saling menghujat," harapnya. 

Terakhir, akun Muhammad Indranata merasa khawatir jika saling mengkritik yang terjadi dalam koalisi oposisi akan membuat umat bingung. "Satu koalisi kok begitu sih?," tandasnya. 

Rupanya pernyataan Desmond ini membuat kuping pengurus PAN panas. Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo langsung membalasnya. "Respons saya mengikuti peribahasa 'biarkan anjing meng­gonggong, kafilah berlalu'," kata Dradjad. 

Tak mau terlalu baper dengan omongan Desmond, Dradjad mengaku tak menghirau­kannya sebagai pernyataan yang serius, karena politisi berkepala plontos itu bukanlah peme­gang kebijakan di Partai Gerindra. Desmond hanya ketua DPP biasa. 

Lebih jauh, ia menganggap Desmond hanya sebagai politisi kelas 'sorak hore' di Gerindra, sehiangga tidak ada gunanya untuk ditanggapi serius. 

Lagian, kalau Desmond ini pihak yang ser­ing diajak rapat dan berbicara dengan partai lain pasti tidak akan mengeluarkan komentar seperti itu. Kalau tokoh kunci, seperti Fadli Zon, Ahmad Muzani, atau Sandiaga Uno, diyakini bakal menjaga omongannya. 

"Karena apa? Karena orang-orang lingkaran satu Mas Prabowo sering diajak ikut rapat dengan Pak Amien," jelasnya. ***

Sumber nasbung civil war

Generasi cepirit emas siap saling menghancurkan