Oke gaes-gaesku baik lagi sama ane, kali ini ane mau ngebahas review tentang makanan khas Indonesia yang banyak orang suka, meskipun ga sedikit juga yang gak suka sih wkwkwk
Kalau dibuat perbandingan mungkin 70%-30% lah, 70% orang suka, 20% suka tapi gak bisa makan karena alasan kesehatan, 3% suka tapi cuma dikit, 2% gak suka. Udah gak usah dipikirin ane dapet persentase di atas dari mana, yang pasti berdasarkan hasil riset kok.
Ya! Bener banget, nama makanan ini adalah sambal.
sumber: quora
Udah tahu kan sambal itu seperti apa? Menurut KBBI sambal adalah makanan penyedap yang dibuat dari cabai, garam, dan sebagainya yang ditumbuk, dihaluskan dan sebagainya, biasanya dimakan bersama nasi.
Ngomongin sambal dari kacamata orang Indonesia mah udah gak aneh ya. Nih ane kasih review sambal dari kacamata orang luar negeri yang jamak disebut bule biar anti mainstream, secara lidah orang Indonesia sama lidah bule kan beda. Pasti beda juga komentar nya mengenai sambal.
Quote:
Pertama dari Dann G. Bellami yang tinggal di Indnesia sejak 1997-sekarang atau sekitar 21 tahun. Mungkin udah fasih bahasa Indonesia ya Bel. Saking lamanya dia tinggal di Indonesia Doi sampai bilang begini "Although often make people sweat may even be tormented because it is very spicy, but the existence of sauce or sambal in every dish is difficult to avoid."
Yeah, I know it dude. Makan bakso ada sambalnya, Mie ayam ada sambalnya, batagor ada sambalnya, sampai gorengan cem gehu, bala-bala, cireng pun ada sambalnya. Sekarang malah cilok sama cimol ada yang pake sambal.
Quote:
Kedua dari Jed Christian Resurreccion, tinggal di Indonesia dari tahun 2016-sekarang. Fyi aja nih gan, doi ini asal Filipina. Makanya buat dia pribadi, ada hal yang membuat dia suka dan gak suka sama sambal.
"My Filipino tongue does not like it however, my curiosity on cuisines make me like it."
Tapi tetep, dia bilang suka makan sambal kalau disajikan bareng makanan Indonesia.
"However, when you eat it with Indonesian Food, then you will love it. I find it as a fundamental part of the cuisine and seeing myself wanting more sambal on every bite "
Ku terharu, kamu begitu cinta sama sambal bruh
Quote:
Ketiga dari Paul Wetzel, tinggal di Indonesia tahun 2002-2007.
Belio ini boleh dibilang maniak sambal, enggak ini bukan klaik sepihak dari ane. Belio sendiri yang bilang "I love Indonesian sambal, maybe too much."
Ceritanya tiap 1 atau 2 tahun sekali belio dateng ke Bandung, terus tinggal selama 3 sampai 6 bulan. Makanan favorit selama belio di Bandung adalah Ayam Goreng sama Bebek goreng ples sambal nya. Belio juga suka sambal yang ada di Dipatiukur, sambal lalap sama Sambal manga, katanya.
"For me, there is really no food that I can eat in the United States that gives me as much satisfaction as grabbing a chunk of rice in my fingers, pushing it onto some ayam, tahu or tempe goreng, and then rubbing it in sambal before you pop it in my mouth. It tastes sooooo good!"
Emang maniak sambal nih bule, sampai menghayati makan pake tangan segala wkwkwk
"And every day I eat more and more sambal, always looking for a new place with really spicy sambal.."
Noh sampai nyari tempat yang menyediakan sambal super pedas segala, ane aja kalah sama ini bule
tapi kasian, tiap belio abis makan sambal suka sakit katanya. Ya gimana gak sakit, belio makan sambal tiga kali sehari selama seminggu. Bangor sih, kan beda patuangan na ge atuh kang
"And then finally, after eating a lot of sambal 3 times a day for a week, I get sick, and I need to call a pijat to scrape my back with a coin to make me feel better."
Hobi kerokan juga belio ternyata ya hahaha
Spoiler for kerokan:
sumber: quora
"And then I feel better and start the cycle again, this time with some jengkol to celebrate that I am feeling better."
Quote:
Keempat dari Paul R seorang yang hobi traveling, kerjaan nya nulis tentang Indonesia.
"In Bali, I love the raw shock of sambal matah, with Sumatran food the sambal hijau, the freshness of sambal dabu-dabu lilang in Minahasa and in Java the pungent experience of sambal terasi mentah but there are so many varieties and even different version within each variation that every region has its own specialty.
But the really great thing is whether you partake and how much you eat is entirely up to you. Menikmati!"
agan translate sendiri deh ya, intinya doi ini suka sama bermacam jenis sambal! Menikmati lah pokonya mah.
Quote:
Kelima Ethan Louis Boyd Schwartz, mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Lain daripada yang lain nya, jawaban nya khas mahasiswa banget! Sampai bilang tergantung apa jenis sambal nya, padahal santai aja ya wong si sambal juga gakan ada yang protes
"It depends on the type of sambal and what food it accompanies."
"For me, plain sambal (pure chili with nothing else) is only good in small amounts for food like geprek/penyetan."
"The savory brown sambal used in nasi uduk? Amazing, I could almost eat it plain if it wasn’t for the spiciness."
"The bitter green sambal used in makanan Padang? Also good, but in moderation; its bitterness can easily overpower the savory-sweet taste of the food."
"Sambal manga? Yes please. That’s good just with plain rice. Even better if you add greens like spinach or daun papaya."
"Sambal cumi or ikan? Perhaps more of an acquired taste. It is good in small quantities but doesn’t go particularly well with anything."
begini-begitu, begini-begitu padahal intinya doi suka sama tiap jenis sambal
Quote:
Terakhir dari Yves yang tinggal di Indonesia.
Dia suka banget sambal, tapi yang dibuat dengan cara tradisional dan masih segar. Alias baru dibuat waktu doi mesen sambal, fresh from the oven!
"My absolute favorite is sambal terasi, Madura style…sooo yummy!"
Ternyata pada suka sambal ya, padahal lidah mereka beda sama lidah kita. Makanan yang mereka makan dari kecil juga beda, yang lebih penting sih Makanan Indonesia yang Terbaik!!
Kalau review sambal versi agan sista kaskuser sekalian gimana nih?