Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

matt.gaperAvatar border
TS
matt.gaper
Sebarkan Islam, Wali Songo Hadapi Pribumi Kanibal
DEMAK - Penyebaran Agama Islam di nusantara tak lepas dari peran Wali Songo yang melakukan pendekatan kultural di tanah Jawa. Apalagi kala itu, penduduk Jawa dikenal paling susah menerima ajaran Islaa karena telah punya paham Bhairawa Tantra.

"Sekira 674 Masehi, di Jawa sudah ada Kerajaan Kalingga yang dipimpin Ratu Shima. Wilayah kekuasaannya dari Jepara hingga Dieng. Banyak penduduknya menjadi penganut Bhairawa Tantra, yakni paham yang percaya bahwa mengumbar hawa nafsu dapat mengantarkannya ke nirwana (surga)," kata penulis Buku "Imperium Kasultanan Demak Bintoro", Kholidul Adib, kepada Okezone, Jumat (6/5/2016).

Dia menyebutkan, aliran kepercayaan itu bukan merupakan sempalan dari penganut ajaran Hindu dan Budha. Meski demikian, jumlah mereka terus bertambah dan ajarannya berkembang pesat di masyarakat. Aliran tersebut juga tertutup pada pendatang yang membawa ajaran baru.

"Jika ada orang baru, langsung dimakan untuk ritual mereka. Darahnya diminum, dagingnya dimakan. Hal ini yang mengakibatkan ajaran baru sulit masuk ke Jawa, karena orang-orangnya dikenal sangat sakti," kata pria yang kini menempuh gelar doktor di UIN Walisongo tersebut.

Aliran tersebut kebalikan dari ajaran Hindu yang menyatakan, untuk mencapai nirwana, manusia harus meninggalkan sisi keduniawian. Mereka menolak menyembah langit atau Tuhan untuk mencapai nirwana dan memilih menyembah Dewi Bumi.

"Ada yang bilang mereka pecahan Hindu Ciwa dan bertemu dengan pecahan Budha aliran Mahayana. Mereka menggelar ritual di suatu padang, yang di tanahnya terdapat tumpeng berupa daging manusia. Sementara minumannya adalah arak. Usai ritual itu mereka melakukan persetubuhan massal," tambahnya.

Ritual tersebut sangat kuat di tengah masyarakat, hingga pada abad 8-14 Masehi, China dan Arab kesulitan masuk Jawa. "Wali Songo masuk dengan melakukan pendekatan budaya, misalnya oleh Sunan Bonang. Beliau ini yang memburu Bhiarawa Tantra. Pertarungan budaya antara Sunan Bonang dengan Bhiarawa Tantra ini terlihat di Kediri," ungkapnya.

"Aliran ini terkenal ritualnya dan Sunan Bonang membuat ritual serupa di sebelahnya. Misalnya kalau yang aliran itu menggunakan tumpeng daging manusia, Sunan Bonang memakai daging ayam, dan minumannya air putih. Jika di sebelah memggunakan bacaan mantra-mantra maka Sunan Bonang menggunakan bacaan tahlil dan sebagainya," tutupnya. (day)

sumber

ngeri juga ya
-2
10.5K
91
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.