BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Anies Baswedan di antara bakal capres dan cawapres

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (kiri) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah) berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) pada acara silahturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/6/2019). Jokowi dan Anies berpeluang bertarung dalam pilpres 2019.
Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan makin santer dalam pusaran kabar calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019. Selasa (3/7/2018), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai mengajukan nama Anies.

Dilaporkan Tempo.co, nama Anies muncul dalam simulasi capres di lingkungan internal partai tersebut. Dan Sekretaris Dewan Pengurus Pusat Bidang Polhukam PKS Suhud Aliyudin mengatakan nama Anies sudah muncul di kalangan internal PKS sejak lama.

Kebetulan, PKS berada di belakang Anies saat maju dan kemudian memenangi pemilihan gubernur DKI pada 2017. Sejak itu nama Anies muncul dalam bursa capres-cawapres.

Namun, kali ini PKS tak mau tanggung-tanggung. Suhud menyebut eks menteri pendidikan nasional itu lebih layak menjadi capres. Adapun cawapresnya adalah mantan gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), yang juga kader PKS.

"...kalau Pak Anies hanya sebagai wakil, sayang, karena perjuangan untuk memenangkan Pak Anies effort-nya sangat besar, melibatkan sumber daya umat," kata Suhud.

Meski demikian, Suhud tetap realistis. Suara PKS di parlemen yang hanya 7 persen membuat Suhud sadar tak bisa mengusung capres mandiri alias harus berkoalisi.

Dan sejauh ini, koalisi yang cukup dekat dengan PKS dan sudah berlangsung sejak 2012 adalah Partai Gerindra. Namun, PKS belum mengajukan jagonya kepada Gerindra.

Presiden PKS Sohibul Iman pun menyatakan wacana dari Suhud adalah aspirasi para kader. Hingga saat ini, menurut Sohibul, isu itu belum pernah dibahas Majelis Syuro PKS.

"Apakah (Anies) benar-benar dicalonkan tergantung 66 anggota Majelis Syuro itu," kata Sohibul dalam TribunJateng.com.

Adapun Partai Amanat Nasional (PAN) mengapresiasi langkah PKS jika ingin mengusulkan Anies sebagai bakal capres. Adapun PAN tetap pada pendirian untuk mengajukan empat nama, termasuk dirinya, ke para partai koalisi; Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, mantan ketua umum PAN Sutrisno Bachir, dan mantan ketua umum PAN Hatta Radjasa.

PAN belum memutuskan sikap untuk masuk koalisi mana. Meski begitu PAN punya modal cukup karena berhasil ikut memenangi pilkada 2018 di wilayah suara gemuk; Sumatra Barat dan Jawa Timur, sehingga bisa mengubah peta koalisi.

Di sisi lain, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan kemungkinan Anies--sang atasannya di Jakarta--untuk diusung Gerindra pada pilpres 2019 terbuka lebar. Meski demikian, Sandi-sapaan akrabnya--mengatakan hal itu belum dibicarakan bersama.

Selain itu, Sandi pun menyiratkan bahwa Anies berpeluang menjadi cawapres karena Gerindra sudah harga mati untuk mengusung sang ketua umum Prabowo Subianto.

"Banyak harapan yang menjatuhkan kepada nama-nama tadi. Pak Anies (salah satunya), Pak Prabowo menyebut juga ada tentunya keinginan mitra koalisi untuk semakin mengerucutkan," kata Sandi yang menjadi Ketua Tim Pemenangan Pilpres 2019 Partai Gerindra ini dilansir Viva.

Keputusan soal itu masih dibicarakan internal Gerindra dan Sandi menyebutkan masih ada waktu sekitar 30 hari. Sementara pendaftaran bakal capres dan cawapres akan dimulai pada 4 Agustus nanti.

Di bagian lain, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan dukungannya kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang sudah memastikan untuk maju kembali sebagai capres. Namun, JK menyebut semua bakal calon punya peluang untuk memenangi pilpres 2019.

"Pasti dukung pak Jokowi atau kalau ibu Puan (Maharani) mau, kita dukung juga," ujar Kalla setelah membuka Multaqo Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa ke-V di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (3/7).

Uniknya, pernyataan JK itu muncul sehari setelah Partai Demokrat mengeluarkan wacana untuk mengusungnya sebagai bakal capres dan menduetkannya dengan "putra mahkota" presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...s-dan-cawapres

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Melintasi bahu jalan adalah kebiasaan

- Terduga manipulator suara Pilwalkot Makassar DPO

- Korban kejahatan meningkat, laporan justru menurun

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
7.6K
98
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread730Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.