Islandiadan Panama harus mengakhiri kisah di Piala Dunia pertama mereka dengan menjadi juru kunci di masing-masing grup yang mereka huni.

Bukan hasil yang baik tentunya bagi kedua negara ini. Kejutan yang diharapkan dari kedua negara ini urung terjadi.

Kualitas pemain yang dibawah tim lainnya bisa dikatakan sebagai penyebab utama dari kegagalan dua debutan ini. Islandia yang berhasil membuat kejutan di Euro 2016 setelah mampu lolos hingga perempatfinal masih kesulitan untuk menghadapi Nigeria, Kroasia dan Argentina di Grup D.

Sedangkan Panama yang datang ke Piala Dunia ini setelah menyisihkan Amerika Serikat masih belum mampu untuk meraup satu pun poin dari tangan Inggris, Belgia, dan Tunisia di Grup G.

Dengan materi pemain yang kurang mentereng dan kurangnya pengalaman di Turnamen Besar. Panama dan Islandia masih belum bisa berbuat banyak di edisi Piala Dunia 2018 kali ini.

Islandiasebenarnya memulai turnament empat tahunan ini dengan luar biasa. Mereka berhasil menahan imbang 1-1 finalis Piala Dunia 2014 Argentina yang dihuni pemain-pemain berkualitas termasuk sang mega bintang Lionel Messi yang pada laga itu harus gagal dalam tendangan penalti.

Bermain imbang melawan Argentina tentu seharusnya menambah kepercayaan diri para pemain Islandia. Akan tetapi hal itu tak terlihat pada laga kedua saat bertemu dengan Nigeria yang pada pertandingan pertama dikalahkan oleh Kroasia.

Pada laga kedua Islandia harus mengakui kemenangan Nigeria dengan skor 0-2. Dimana pada laga tersebut bintang Islandia Gylfi Sigurdsson gagal mengeksekusi tendangan penalti yang semakin membenamkan Islandia.

Pertandingan ketiga menjadi sangat berat bagi Islandia karena harus menghadapi Kroasia yang selalu menang pada dua laga awal dan bahkan mampu menghajar Argentina 3-0.

Islandia wajib menang pada laga ini untuk membuka asa lolos ke fase knok-out. Akan tetapi Islandia masih kesulitan untuk mendapatkan kemenangan pertama di Piala Dunia. Islandia harus takluk 1-2 dari Kroasia walaupun sempat bermain ketat karena mampu menahan Kroasia 1-1 selama hampir 90 menit.

Akan tetapi gol telat dari Ivan Perisic pada menit ke 90 harus mengubur mimpi Islandia untuk merasakan kemenangan pertama di Piala Dunia.



Hasil minor ini pun menjadikan Islandia sebagai juru kuncidari Grup D.

Panamamemulai Piala Dunia dengan menghadapi Belgia yang sedang dihuni oleh generasi emas karena banyaknya pemain berlabel bintang di skud the Red Devils.

Menghadapi Belgia, Panama bermain cukup baik pada babak pertama dengan menahan Belgia 0-0. Hanya petaka muncul di babak kedua, Belgia berhasil mencetak tiga gol hanya dalam waktu 15 menit. Laga pun berakhir dengan skor 0-3 untuk kemenangan Belgia.

Pertandingan kedua masih menjadi laga yang berat bagi Panama mereka kembali harus menghadapi raksasa Eropa. Kali ini mereka harus menghadapi Inggris pemenang piala Dunia 1966.

Pada laga ini Panama gagal untuk bertahan dengan baik. Bahkan babak pertama harus berakhir dengan skor "mencolok" 5-0.

Tidak mau semakin dipermalukan, Panama berman lebih solid dibabak kedua. Hasilnya Inggris hanya mampu menambah satu gol lewat Harry Kane yang pada laga itu berhasil membubukkan hattrik. Panama pun berhasil mencetak gol pertama mereka di Piala Dunia pada laga ini lewat Baloy Ramirez.

Laga kedua Panama di Piala Dunia ini pun harus kembali diakhiri dengan kekalahan dengan skor telak 1-6. Akan tetapi pada laga ini suporter dan pemain Panama tetap bersukacita untuk gol pertama mereka di Piala Dunia.

Pada pertandingan ketiga, Panama harus berjumpa Tunisia yang sama-sama belum merasakan kemenangan. Panama memulai laga ini dengan cukup baik, mereka mampu unggul 1-0 lewat gol bunuh diri pemain Tunisia, Yassine Meriah.

Akan tetapi permainan di babak kedua menjadi milik wakil Afrika, Tunisia. Negara berjuluk The Eagles ini mampu mencetak dua gol dan membawa Tunisia uggul 2-1.



Kekalahan ketiga Panama ini menjadikan mereka sebagai penghunijuru kunci di grup G.