Penasaran kenapa air netes bunyinya "plink" ? Ini penjelasannya gan

Beranda

...

The Lounge
Penasaran kenapa air netes bunyinya "plink" ? Ini penjelasannya gan

kangjati

02-07-2018 14:22

Penasaran kenapa air netes bunyinya "plink" ? Ini penjelasannya gan

Penasaran gak sih gan kenapa bunyi air netes itu sangat khas? Pasti bunyinya "plink" , gapernah ada yang bunyi "bruk", "dug dug", apalagi sampe bunyi "turunkan harga bbm". emoticon-Ngakak

Nah beberapa ilmuwan ternyata udah nemuin penyebabnya lho gan, kok bisa ya bunyinya khas banget
Buat lebih jelasnya nih ente minyak artikel sekut di bawah emoticon-Ngacir

Quote:

Spoiler for Gambar:

Ilustrasi air menetes dari keran | Pixabay

Suara tetesan air dari keran atau atap bisa dengan mudah dan cepat memecah konsentrasi Anda. Mekanika fluida dari tetesan air yang mengenai permukaan cair sudah pernah diungkap oleh ilmuwan di masa lalu. Namun, belum ada pembahasan yang sampai ke bagian penjelasan misteri suara khas "plink" dari tetesan air yang jatuh ke dalam wadah atau permukaan datar.

Namun, beberapa waktu lalu, tim peneliti di University of Cambridge, Inggris, telah mengklaim menemukan alasannya. Dalam percobaan mereka, para peneliti menemukan bahwa percikan awal air, pembentukan rongga, dan pancaran cairan semuanya secara efektif terjadi secara senyap. Sumber suara hanya tertinggal kemungkinannya terjadi pada gelembung udara yang terperangkap.

“Dengan menggunakan kamera berkecepatan tinggi dan mikrofon sensitivitas tinggi, kami dapat secara langsung mengamati osilasi gelembung udara untuk pertama kalinya, ini menunjukkan bahwa gelembung udara adalah pendorong utama untuk munculnya suara dalam air dan suara khas ‘plink’ di udara," kata mahasiswa doktoral, Sam Phillips, yang merupakan salah satu penulis studi tersebut, dalam siaran pers yang diterbitkan oleh University of Cambridge.

"Namun, suara di udara bukan hanya medan suara dalam air yang menyebar ke permukaan, seperti yang diduga sebelumnya," imbuhnya.

Ketegangan permukaan cairan menyebabkan rongga yang terbentuk bergulung cepat, sehingga menciptakan gelembung udara kecil yang terperangkap di dalam air.

Kemudian, gelembung tersebut memaksa air berosilasi dan mendorong gelombang suara ke udara dengan "bertindak seperti piston." Gelembung udara membuat permukaan bergetar sehingga menciptakan suara yang khas.

Keinginan para ilmuwan mengenai dampak tetesan air telah terpendam selama lebih dari satu abad. Sejak foto-foto pertama dari dampak peristiwa ini diterbitkan pada tahun 1908. Semenjak itulah para ilmuwan telah berusaha mengidentifikasi penyebab bunyi tersebut.

"Ketika saya terus terjaga oleh suara air yang jatuh ke ember yang ditempatkan di bawah bocoran, saya mulai memikirkan masalah ini," kata Dr Anurag Agarwal, dari Department of Engineering Cambridge.

“Keesokan harinya saya mendiskusikannya dengan teman dan akademisi tamu lainnya, dan kami semua terkejut bahwa tidak ada yang benar-benar bisa menjawab pertanyaan tentang apa yang menyebabkan suara itu," urainya.

Tim juga menemukan cara sederhana untuk menghentikan kebisingan yang muncul. Caranya adalah dengan menambahkan sabun cuci piring ke wadah penampung. Dengan melakukan hal ini maka akan mengubah tingkat tegangan permukaan cairan yang menampung jatuhya tetesan air, sehingga menyingkirkan suara "plink".

Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports. Pihak universitas juga merilis [url=[youtube]-iP3Dwy0RSQ[/youtube]]video singkat[/url] di platform YouTube untuk menggambarkan hasil studi mereka.

Para peneliti mengatakan temuan mereka dapat digunakan untuk mengembangkan cara yang lebih efisien untuk mengukur curah hujan dan juga dapat membantu insinyur suara menciptakan efek suara yang lebih realistis dalam film dan gim video.
Bentuk dari siksaan di Tiongkok kuno

Penyiksaan menggunakan air yang terjadi di Tiongkok adalah proses penyiksaan yang memanfaatkan tetesan air. Dalam praktiknya, air diatur agar perlahan menetes ke dahi seseorang. Aksi ini dipercayai dapat membuat korbannya menjadi gila.
Bentuk penyiksaan ini pertama kali dideskripsikan dengan nama yang berbeda oleh Hippolytus de Marsiliis di Italia pada abad ke-15 atau ke-16.

Hippolytus de Marsiliis dikaitkan dengan penemuan bentuk penyiksaan air setelah mengamati bagaimana tetesan air yang jatuh satu per satu pada batu secara berangsur-angsur menciptakan lubang. Kemudian, dia menerapkan metode itu ke tubuh manusia.

Sejauh sejarah pencatatan, hanya ada sedikit bukti mengenai keefektifan metode tersebut. Namun, serial televisi MythBusters menyelidiki keefektifan penyiksaan air tiongkok di episode 25 musim 2005. Mereka menemukan keefektifan teknik siksaan tersebut masuk akal. Kari Byron dan Adam Savage melakukan penyiksaan ini pada diri mereka sendiri sebagai bagian dari pembuktian mereka.

"Setelah hampir dua jam, Kari mulai merasa terguncang secara psikologis dan mengalami klaustrofobia dan nyeri bahu."
Lalu untuk pengalaman dari Adam: "Adam duduk lebih dari tiga jam di dalam uji coba penyiksaan tetesan air, dan sementara dia tidak terguncang seperti Kari, prosedur tersebut tetap terbukti mengalami perasaan tidak nyaman."
Namun, penting untuk dicatat bahwa ini adalah uji coba kecil yang hanya melibatkan dua orang.

Waduh ane baru tau tuh suara tetesan air bisa dipake buat nyiksa orang emoticon-Takut

Harusnya kalo mau nyiksa mah jangan pake metode tetesan air, disetel lagu Yonglek selama 5 jam non-stop juga bisa keluar darah kupingnya emoticon-Ngakak

Quote:

Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini

Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh emoticon-Cendol Gan