Jakarta, (Tagar 1/7/2018) - Wasisto Raharjo Jati Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melihat semangat Koalisi Umat Madani mencapreskan Amien Rais dipicu momentum kemenangan Mahathir Muhammad sebagai Perdana Menteri Malaysia. 

"Saya pikir ini ada isu 'moralitas' yang kemudian 'memaksa' politisi uzur untuk 'menyelamatkan' bangsa dengan jadi capres. Logika ini yang kemudian dipakai koalisi ini," ujar Wasisto melalui aplikasi percakapan WhatsApp pada Tagar News, Minggu sore (7/1).

Sedangkan wacana cawapres bagi Prabowo Subianto (PS), Wasisto berpandangan, "Saya pikir beliau sangat menolak karena beliau ini kan pemegang kendali sumber daya politik, baik itu partai, massa, dan juga materi. Dan selain itu pula PS tidak menyukai adanya 'matahari kembar' dimana ada dua sosok itu berada dalam posisi sama kuat dan tidak saling mengalah."

Baca juga: Koalisi Umat Madani Minta Amien Rais-Prabowo Berpasangan Lawan Jokowi

Sementara itu Ubeidilah Badrun Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta mengatakan bahwa manuver Amen Rais yang menyatakan kesiapan jadi calon presiden pada Pilpres 2019 adalah dalam rangka melakukan test the water. 

"Kalau dukungan meluas akan diseriusi, kalau tidak meluas ia akan berhenti," ujar Ubeidilah pada Tagar News melalui keterangan tertulis, Minggu sore (7/1).

Mengenai Prabowo yang didorong sebagai cawapres Amien Rais, Ubei melihat Prabowo pasti tidak mau.

"Tentu Prabowo tidak akan mau jadi cawapresnya Amien Rais. Sebab posisi Amien Rais secara elektoral belum terlihat. Sebab lainnya, Prabowo masih menjaga partai sekutunya agar tidak lepas dari kepemimpinanya yang dibangun sekian lama," jelas Ubeidilah.

Soal Amien Rais terinspirasi Mahathir Muhammad, kata Ubeidilah, boleh-boleh saja.

"Tapi Amien Rais perlu berkaca bahwa Amien Rais dan Mahathir itu berbeda. Indonesia dan Malaysia juga secara sosiologis politik jauh berbeda. Sehingga memerlukan cara pandang konteks dan zamannya yang berbeda," ujar Ubedilah.

"Dukungan partai ke Amien Rais juga belum tentu meluas. Belum ada juga partai-partai yang mendukung kecuali PAN," lanjutnya.

Soal gencarnya Amien Rais menyerang Jokowi merupakan bentuk sikap menyembunyikan ambisi jadi presiden sejak lama, Ubeidilah mengatakan, "Mungkin saja begitu, tapi yang tahu motif sebenarnya Amien Rais adalah Amien Rais sendiri dan Tuhan."

Gerindra Tak Terpengaruh

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tetap calon presiden pada Pilpres 2019. Pihaknya tak terpengaruh dengan pihak lain yang mencapreskan Amien Rais.

Menurut Ahmad Muzani, adalah hak setiap orang untuk mendeklarasikan siapa pun menjadi calon presiden. 

"Tapi rasanya komunikasi kami dengan PAN dan PKS sangat baik dan kami sedang membicarakan pada tahap yang lebih matang untuk mencapai sebuah koalisi yang lebih mantap, lebih kokoh  untuk mencalonkan Pak Prabowo sebagai capres, dan wakil presiden yang akan bareng-bareng dibicarakan dengan keduanya. Jadi kami sedang membicarakan dengan PAN. Kami sedang membicarakan persolan ini dengan PKS. Dan insya Allah tahapan ini pada waktunya akan kami sampaikan pada masyarakat," kata Muzani di rumah dinas MPR, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (1/7).

Baca juga: Ada yang Capreskan Amien Rais, Gerindra: Capres Kami Tetap Prabowo

Sebelumnya Koalisi Umat Madani mendeklarasikan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais sebagai presiden dan mendorong Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019 untuk mengalahkan Jokowi. 

"Suatu ketika mereka akan menemukan kesepakatan dengan pertimbangan senioritas Amien Rais, hubungan baik dengan Prabowo dan Zulkifli Hasan dan PKS, kesepakatan bisa dicapai," kata ketua Koalisi Umat Madani, Syarwan Hamid.

Ia menjelaskan, Koalisi Umat Madani mendukung Amien Rais menjadi capres karena tokoh reformasi itu dinilai dapat menciptakan kondisi politik lebih kondusif. 

"Juga perekonomian yang lebih baik,” katanya. (nhn/af)

SUMBER : https://nasional.tagar.id/amien-rais...akan-diseriusi