Pernahkah agan dan sista mikir bagaimana bisa membuat sesuatu yang lebih bernilai. Menjadikan diri sendiri lebih berharga. Dan membuat diri sendiri lebih memiliki kemampuan dan banyak jalan. Serta memiliki sedikit tuntutan terhadap hal yang di luar dari kontrol kita, karena diri ini punya kemaluan. Rasa malu, mesti ada agar kita tak selalu menuntut orang lain. Namun rasa malu harus di jadikan sebagai landasan, yang membuat personalitas diri pribadi kita, memiliki banyak kemampuan.

Dalam perayaan lebaran atau hari raya idul Fitri 2018 ini, tentu istilah THR menjadi akrab terdengar dan terlintas dalam pikiran kita. Menjelang setiap perayaan lebaran, tentu menjadi kebahagiaan tersendiri, bagi yang memiliki pekerjaan tetap, gaji pokok yang tetap, dan bekerja pada instansi pemerintah maupun swasta yang bonafid.

Namun bagi wiraswasta, Wiraniaga, wiramitra dan wirawiri,hal sebaliknya mungkin saja terjadi. Jangankan dapat THR, menjelang perayaan lebaran justru di tuntut untuk memenuhi tunjangan hari raya bagi orang lain. Walaupun dari keempat golongan ini ada kalanya juga mendapatkan THR dari rekan seprofesi atau mitra yang memiliki naungan lebih tinggi.

Nah, sekarang TS coba untuk mengajak pembaca memikirkan untuk tidak mendapatkan THR lagi di tahun depan. Artinya, coba pikirkan keluar dari pekerjaan yang nyaman sekarang dan coba mulai memikirkan menekuni usaha mandiri.

Tapi ini cukup di pikirkan saja, karena untuk suatu keputusan keluar dari zona nyaman, pertimbangan matang sematang matangnya itu adalah suatu keharusan. Jangan sampai gegabah atau sembrono. Dapat motivasi sedikit langsung terjun. Lihat orang enak sedikit langsung ikutan untuk ambil bagian. Itu tak bole serampangan. Karena sejatinya orang yang menekuni usaha sendiri dan terlihat hidup dalam kemapanan, kita tidak pernah tahu sepenuhnya kepahitan perjuangan yang telah mereka lalui.

Sependek pengetahuan TS wirawiri menekuni profesi mandiri, ada tiga hal yang menjadi kesimpulan. Tiga kesimpulan ini adalah pegangan utama mereka yang sudah nampak sukses menekuni usaha mandiri yang di kelolanya. Mari simak ketiga hal tersebut:

Kemauan

Kemauan, ini sebuah kata sederhana. Namun awal bermulanya seorang yang berani menekuni usaha mandiri, apapun bidangnya bermula dari kemauan. Dari kemauan untuk maju, sejak duduk belajar di bangku sekolah, lalu bekerja sembari menabung ilmu mereka mulai memikirkan pengembangan kemampuannya.

Kemauan yang keras dan pantang menyerah, mengharuskan kita untuk melalui diri dengan pengalaman dan ketangkasan atau kemampuan serta pengetahuan. Ini adalah modal terbesar dalam menekuni apapun usaha yang akan di jalani. Soal modal materi, biasanya akan bertemu dengan sendirinya secara perlahan.

Kemaluan

Kemaluan dilihat dari pengertian positif ts maksudkan adalah sebagai batasan untuk melakukan tindakan. Juga bisa di mainkan sebagai hari awalan untuk melakukan tindakan. Adanya kemaluan membuat kita malu dan iri, kok selalu orang lain yang bisa berhasil usaha. Mengapa kita tidak,?.

Pertanyaan ini terus di pupuk seharusnya. Dibandingkan dengan memikirkan mengapa kita di gaji lebih murah di banding dengan orang lain, padahal, menurut perasaan kita, kemampuan dan kinerja kita berada di atas orang lain yang di bayar lebih tinggi. Pertanyaan kedalam diri pribadi, mengapa orang lain bisa dan kita belum, akan membuat kita perlahan mempelajari apa saja langkah yang di kerjakan mereka, sehingga dibayar lebih tinggi.

Dibandingkan harus iri hati dan dengki terhadap itu, akan jauh lebih baik jika kita memikirkan bagaimana bila suatu saat nanti, mereka yang dibayar lebih tinggi dari kita, bisa kita bayar lebih tinggi lagi, untuk usaha mandiri yang kita tekuni. Coba pikirkan itu, bila diri berjumpa hal sedemikian, bila hati ada hinggap rasa iri yang merusak diri.

Kemaluan mesti dipupuk pula untuk menghindari diri kita terjebak dalam hal atau tindakan negatif. Malu selalu menuntut bayaran tinggi kepada orang lain. Malu korupsi materi, waktu dan tenaga di tempat kita bekerja. Malu melihat rekan seusia kita lebih berhasil. Ini harus mengarahkan kita memikirkan bagaimana caranya agar kita juga bisa.

Kejalanan

Setelah kita memiliki garis garis gambar dari kemauan dan kemaluan yang cukup, maka pemikiran kita mulai kita arahkan ke tindakan. Mencoba, ,,, ,,,, jika kita punya suatu ide yang menurut kita bisa menghasilkan maka ambil tindakan alias masuk kedalam tahap kejalanan.

Dan bila kita mencoba terjun kejalanan. Memulai usaha mandiri. Menekuni profesi menguji ketahanan dan kemampuan diri makan harus dalam kondisi siap. Sebelum terjun ke jalanan , maka tanamkan dalam diri kita, jika bulat nekad mau menekuni usaha. Maka harus siap, usaha sendiri itu 2 hingga berlipat-lipat kali lebih susah, lebih capek, lebih menderita di bandingkan dengan bekerja.

Kepahitan yang ada harus siap di hadapi. Keberhasilan yang akan di dapatkan nanti itu jauh sekali. Namun bagi yang punya kemauan dan kemaluan yang mumpuni maka akan berani terjun kejalanan. Dengan siap menerima lapang dada apapun hasilnya.