Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wismanganAvatar border
TS
wismangan
Tidak Perlu Ragu Mengatakan Islam Adalah Pancasila Dan Pancasila Adalah Islam
Pancasila sebuah rumusan yang merujuk pada norma-norma sosial yang hidup di masyarakat Indonesia sejak masa lampau.

Selain itu, setiap sila dalam Pancasila juga terkandung nilai-nilai keagamaan, dalam hal ini Islam, sebagaimana tertuang dalam Al Quran. Atas dasar itu, Pancasila bertentangan dengan Islam adalah tidak tepat.

Demikian ditegaskan Ketua DPP Gerakan Pemuda Ansor, Saiful Rahmat Dasuki dalam tausiyah menjelang acara buka puasa sekaligus peringatan hari Pancasila di kantor DPN Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (ALmisbat), di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (1/6).

Tausiyah Saiful Rahmat untuk mengkanter banyaknya pandangan keliru yang muncul akhir-akhir ini bahwa seolah-olah Pancasila dan pendukungnya adalah anti Islam.

"Ini jelas keliru dan berbahaya. Sebab Pancasila bukan rumusan yang berdiri sendiri dan tidak ada kaitannya dengan nilai-nilai dan ajaran yang hidup di tengah masyarakat Indonesia, khususnya ajaran agama," kata Saiful Rahmat Dasuki.

Dia menegaskan berdasarkan kajian tekstual dan sejarah maka tidak perlu ada keraguan untuk mengatakan Islam adalah Pancasila dan Pancasila adalah Islam.

"Silakan kaji teks tiap sila Pancasila. Tentang keesaan Tuhan, misalnya, itu adalah tiang utama ajaran agama Islam. Islam juga mengajarkan tentang pentingnya kemanusiaan dan kemuliaan ahlak, persatuan atau ukhwuwah, musyawarah, dan keadilan sosial. Itulah yang merupakan inti pada masing-masing sila, dan semuanya dikatakan dalam banyak ayat Al Quran," katanya.

Menurut Saiful, keterkaitan itulah yang turut mewarnai proses kelahiran Pancasila di sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 1945 silam.

Sebagaimana diketahui, pada sidang-sidang di kedua badan tersebut terjadi perdebatan panjang antara para pendiri bangsa (founding fathers) yang berasal atau mewakili berbagai kelompok sosial dan politik waktu itu.

Lebih lanjut Saiful mengatakan, peranan sejumlah wakil umat Islam khususnya KH. Wahid Hasyim sangat besar, sehingga semua peserta sidang saat itu akhirnya sepakat menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.

"Keputusan itu mengandung pesan penting, bahwa Pancasila dapat mewadahi dan mengayomi seluruh masyarakat Indonesia yang realitasnya beragam dalam berbagai hal. Karenanya, adalah kewajiban kita selanjutnya untuk terus menjaga keputusan para pendiri bangsa tersebut," tutur Saiful.

Kebhinnekaan Indonesia, lanjut Saiful, harus diterima dan dimaknai sebagai rahmat dari Tuhan.

"Dengan segala kemahakuasaannya, Allah SWT bisa menjadikan seluruh penghuni dunia ini seragam dalam semua hal, termasuk di Indonesia. Tapi faktanya, kita semua terdiri dari berjenis-jenis suku bangsa, agama, kepercayaan, dan lain-lain. Itulah rahmat yang harus kita terima, sebagaimana kita menerima Pancasila sebagai dasar negara," pungkas Saiful.

Selain memperingati hari Pancasila acara ini juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada Andi Muhammad (13), topskor dalam kompetisi resmi Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AFFI) U-13 tahun 2018. Andi berhasil mencetak 56 gol. Dalam kompetisi tersebut, PRAFA FA yang merupakan tim Futsal binaan ALmisbat berhasil menyabet peringkat pertama kompetisi AFFI regional 2 DKI Jakarta

http://politik.rmol.co/read/2018/06/02/342470/Tidak-Perlu-Ragu-Mengatakan-Islam-Adalah-Pancasila-Dan-Pancasila-Adalah-Islam-

Katanya jgn ragu gan
-1
5.4K
104
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.