Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

novitawindiAvatar border
TS
novitawindi
Benarkah Jokowi Presiden Paling Sering Bikin Malu Indonesia?
Benarkah Jokowi Presiden Paling Sering Bikin Malu Indonesia?


Menjadi aneh bahkan sangat aneh bagi saya, seorang Presiden dari Negara yang rakyatnya mencapai 250 juta jiwa seperti Indonesia, dapat menyampaikan informasi yang keliru dalam forum internasional.

Saya terkejut saat membaca tulisan dari seorang reporter keuangan di media Hongkong South China Morning Post (SCMP) yang berJudul “Sorry President Widodo, GDP Rangkings are economists’ equivalent of fake news.

Tidak adil jika 100 melimpahkan kesalahan kepada Jokowi, tapi apapun alasannya itu kesalahan seorang Presiden Indonesia. Sekelas Presiden yang mempunyai pembantu segitu banyak dan tergolong pintar, dapat menyampaikan informasi yang membuat malu wajah Indonesia. Menjadi pertanyaan buat saya, Jokowi sendiri yang membuat pidato tersebut atau dia telah disajikan data dalam bentuk kertas seperti biasa.

Jika teks pidato tersebut telah disajikan, maka Jokowi harus memecat tim atau orang tersebut. Karena mereka telah menjerumuskan Presiden, dengan memberikan data tidak valid dan mengundang kontroversi. Jangankan untuk level Presiden, dalam organisasi kecil saja ada cek dan kroscek data terlebih dahulu.

Ini bukan perkara sepele. Untuk hal yang kecil seperti data saja, Presiden bisa salah dalam menyampaikan. Apalagi jika dikaitkan dengan aspirasi masyarakat dan hal prioritas yang berguna bagi mayoritas rakyat Indonesia, besar kemungkinan Jokowi juga bisa salah. Kalau data bisa dicari melalui lembaga yang tersedia, atau sudah ada di internet. Sedangkan untuk aspirasi dan hal prioritas tentu butuh kajian mendalam dan informasi akurat dari sekian banyak alternatif.

Dengan kejadian di Hongkong tersebut, setidaknya sudah dua kali ucapan Jokowi membuat wajah Indonesia tercoreng didunia internasional. Sebelumnya Jokowi juga menjadi pembicaraan terkait ucapannya yang mengaitkan antara dia memayungi Raja Salman dengan investasi Arab Saudi di Indonesia.

Sudah 2,5 tahun menjadi Presiden, Jokowi harusnya sudah paham kalau seorang Presiden itu dilarang untuk salah. Ucapan seorang Presiden benar-benar harus terukur dan menjadi rujukan, tidak bisa asal sebut. Karena Jokowi mewakili ratusan juta rakyat Indonesia, jangan sampai karena ulah sendiri akan mencoreng nama besar Indonesia dikancah internasional.

Itu baru berkaitan dengan pidato, jika dimasukkan tentang tindakan Jokowi melemparkan hadiah dari balik kaca mobil kepada masyarakat di Mandailing, tentu juga termasuk pada tindakan yang tidak patut. Sosok yang seharusnya menjadi contoh dan suri tauladan, malah menunjukkan sikap yang tidak baik, terutama bagi generasi muda.

Belum lagi tindakan Jokowi yang menumpangkan Ahok naik kendaraan RI 1 didepan umum. Jokowi harusnya sensitif dengan status yang disandang Ahok sebagai terdakwa, dan seharusnya Jokowi memahami bagaimana perasaaan jutaan umat Islam yang tersinggung karena ucapan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Begitu juga dengan pelantikan Archandra Tahar sebagai Menteri ESDM yang saat itu statusnya masih mempunyai kewarganegaraan ganda. Itu salah satu bukti keteledoran Jokowi dalam mengambil kebijakan.

Sebelum era Jokowi, Presiden Indonesia terdahulu telah banyak mendapatkan pengakuan dari dunia, mulai dari Soekarno hingga SBY. Presiden Indonesia terdahulu banyak menorehkan prestasi sehingga membuat dunia menghormati Indonesia.

Soekarno merupakan deklarator konfrensi Asia Afrika. Pidato tanpa teksnya mengundang decak kagum, dan namanya telah dipakai masyarakat di luar negeri untuk nama jalan. Habibie dikenal dunia internasional karena hasil karya nya terutama dibidang teknologi transportasi. SBY dikenal kemampuan diplomasinya dan perhatiannya terhadap lingkungan, tidak salah jika SBY sampai sekarang masih diberi amanah sebagai salah satu ketua organisasi di dunia internasional.

Sebenarnya masih banyak peran Presiden terdahulu yang pantas membuat kita bangga pernah memiliki mereka sebagai pemimpin. Hal ini tentu harus dilanjutkan Jokowi, jangan sampai upaya dan kerja nyata Indonesia selama puluhan belakangan ini buyar karena kecerobohan presiden sekarang. Lalu benarkah Jokowi Presiden paling sering bikin malu Indonesia?.

TS thought: Saya anggap pak Jokowi tetap Presiden sampai 2019, bagaimanapun tanggapan dunia luar tidak akan berpengaruh pada perilaku dan segalanya yang berhubungan dengan pemerintahan pak Jokowi di Indonesia. Semoga dapat mengangkat harkat dan martabat lebih tinggi, tidak hanya menjadi bahan bully media asing dan lokalemoticon-I Love Indonesia

Sumber berita: http://politiktoday.com/benarkah-jok...alu-indonesia/
0
8.2K
50
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.