Banser Purwokerto dibantu FPI menggeruduk kantor PDIP Banyumas. Selasa 26 Juni 2018. Pengepungan itu dipicu tindakan kader PDIP yang mempermasalahkan acara tahlilan.

Juru Bicara FPI Slamet Maarif membenarkan hal ini. Ia mengatakan pengembangan ini diduga akibat dari tindakan kader PDIP setempat yang tidak senang dengan kegiatan Nahdlatul Ulama (NU) berupa pembagian bisyaroh pada tahlilan, Senin 25 Juni 2018 lalu. Beberapa Kiai NU lantas dipermasalahkan ke panitia pengawas pemilu dan kepolisian.

Dilansir dari CNN Indonesian, Banser tidak terima dengan perlakuan tersebut. Mereka kemudian mendatangi kantor PDIP Banyumas bersama sejumlah anggota ormas lainnya.

Di Twitter, kabar itu viral dengan banyak foto penggerudukan. Pendiri Indonesia Tanpa JIL (ITJ) Akmal Sjafril menilai, penggerudukan yang dilakukan bersama oleh Banser dan FPI itu merupakan wujud persatuan umat.

“Keren ini. Umat bersatu!” kata Akmal melalui akun Twitter pribadinya, @malakmalakmal, melansir dari Tarbiyah.net Selasa 26 Juni 2018 sore. 

https://m.riau24.com/berita/baca/91616-tahlilan-dipermasalahkan-banser-dan-fpi-geruduk-kantor-pdip-banyumas/

Janganlah dipermasalahkan