Bunuh diri memang rumit, mengagetkan, dan sulit dimengerti—bahkan dalam taraf tertentu selalu memunculkan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.
Bunuh diri makin marak terjadi, tak terkecuali di kalangan selebriti. Belum sembuh luka yang ditinggalkan setelah kepergian Chester Bennington (Linkin Park) dan Kim Jong-hyun (Shinee), beberapa kasus bunuh diri kembali terjadi sepekan terakhir. Sebut saja Kate Spade, Anthony Bourdain, dan yang paling menggemparkan baru-baru ini: seorang pria bunuh diri di Masjidil Haram, Mekkah.
Lewat tulisan ini, ane mengajak Agan dan Sista memahami beberapa hal tentang depresi maupun bunuh diri yang masih berkaitan erat dengan kesehatan jiwa.
Quote:
1. Penyakit Kejiwaan dapat menyerang siapapun, tanpa memandang kelas maupun status sosial
Kate Spade bersama sang suami semasa hidupnya (foto kiri); Kate Spade bersama putrinya (foto kanan)
Kasus meninggalnya Kate Spade semakin mematahkan stigma bahwa uang, popularitas, dan kesuksesan yang digapai tidak serta merta mampu melawan penyakit kejiwaan (dalam hal ini depresi yang berujung pada bunuh diri).
Quote:
2. Hindari mempertanyakan "kok bisa?"
Dari sekian banyak kasus bunuh diri, tidak banyak orang yang dapat memastikan penyebab seseorang melakukan hal tersebut hingga meregang nyawa.
Pertanyaan yang berikutnya muncul biasanya "kok bisa?" atau "padahal kan dia cantik/ganteng" atau "kaya dan populer tapi kok nekat?".
Semua tampilan yang kita lihat dari seseorang, bisa jadi hanyalah tipu daya untuk menutupi kegelishan maupun depresi yang dirasakan.
Quote:
3. Ketenaran dan kekayaan bukanlah 'obat' depresi maupun Penyakit Kejiwaan lainnya
Lantas apa 'penawar' atau 'obat' depresi yang mujarab jika kekayaan dan ketenaran bukan jawabannya? Simak poin-poin berikutnya!
Quote:
4. Sama halnya dengan penyakit lainnya, Penyakit Kejiwaan perlu penanganan yang serius
Depresi dapat mengancam nyawa seseorang sama halnya penyakit pada umumnya seperti kanker, jantung, diabetes, dan lain-lain. Mari singkirkan stigma dan asumsi, mulailah menyebarkan kesadaran, konsultasi untuk orang terdekat, dan kasih sayang.
Quote:
5. Tanda-tanda maupun gejala bunuh diri selalu ada, tetapi agak samar
Gejala bunuh diri meliputi pembicaraan, suasana hati, dan perilaku.
Dalam hal pembicaraan, ada kecenderungan untuk membicarakan nasib maupun rasa sakit yang tak tertahankan dan upaya untuk menyingkirkannya. Topik pembicaraan tidak melulu eksplisit ("saya ingin mati"), tetapi juga bisa implisit ("kok saya dilahirkan begini?" "saya gak sanggup lagi").
Suasana hati seseorang juga bisa menjadi indikasi, seperti hidup tak bergairah, kerap gelisah, dan depresi.
Dari segi perilaku bisa meliputi upaya cari cara bunuh diri secara
online/
offline, mengurangi aktivitas dengan orang lain, terlalu sering menganggur, meningkatkan konsumsi minuman beralkohol serta obat-obatan tertentu, mengatakan "selamat tinggal" kepada orang lain, atau yang paling kentara yaitu menulis surat wasiat.
Quote:
6. Maka dibutuhkan empati antar sesama manusia
Tunjukkan rasa empati dan kasih sayang kepada keluarga, teman, kekasih, atau orang-orang di sekitar Agan dan Sista yang menunjukkan gejala bunuh diri.
Apabila hal "itu" terlanjur terjadi, jauhi pikiran negatif dan dekati pihak keluarga secara lemah lembut.
Quote:
7. Orang-orang terdekat kita, terutama yang kita sayangi, membutuhkan bantuan
Penyakit Kejiwaan sungguh nyata dan tidak pantas untuk ditertawakan apalagi dicampakkan begitu saja. Siapapun orangnya tentu membutuhkan pertolongan karena siapa tahu Agan dan Sista mungkin bisa menjadi 'penyelamat'..
Yang harus dihubungi ketika ada niatan bunuh diri
Jika Agan atau Sista merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau menyaksikan teman maupun kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, ane sarankan untuk menghubungi dan berdialog dengan pihak terkait. Beberapa di antaranya adalah:
- Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Telepon: 500-454
Unggah aplikasi deteksi dini kesehatan jiwa di Google Play
- Into the Light
Fokus pada upaya pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa remaja
Surel:intothelight.email@gmail.com pendampingan.itl@gmail.com
Facebook: intothelight
Twitter dan Instagram: IntoTheLightID
- Get Happy
Komunitas pemerhati isu kesehatan mental dan kebahagiaan
Surel: get.happy.yuk@gmail.com
Facebook, Twitter, Instagram: gethappyyuk
- LSM Jangan Bunuh Diri
Surel: janganbunuhdiri@yahoo.com
Telepon: (021) 96969293
- Indonesia Mental Health Care Foundation
Melayani, membantu, serta mengedukasi masyarakat dalam menangani masalah psikologis dan gangguan kesehatan mental seperti stres, depresi, trauma, bipolar, kecemasan, panik, dan skizofrenia.
Surel:
mentalitycareId@gmail.com
Facebook: mentalhealthcareId
- LSM Inti Mata Jiwa
Surel: mail@imaji.or.id
Telepon/Fax: (+62274) 2840227
- Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia
Telepon: (021) 8514389
Twitter: kpsi_pusat
__________
__________