Ketika bersama anak kecil, aku akan menjadi anak kecil dan yeah kita berteman baik. Sangat baik. (FYI aku berusia 20s. dan anak tsb 7 th).

Ketika bersama teman-teman sebayaku, aku menjadi orang konyol, berkelakar dan ya! Mereka tertawa dan gila bersama.

Ketika bersama orangtua dan adik adikku, aku menjadi anak dan kakak yang periang, konyol, dan berusaha mandiri serta dewasa.

Ketika bersama pacar, aku menjadi pendengar, ketika jalan bareng bersikap manis ya kadang konyol juga, selalu tersenyum, tertawa, memperhatikan dia, kadang bertingkah manja ketika diperlukan.

Ketika bersama dosen atau orang2 disekitar yang aku kenal, aku menjadi anak yang sopan, (itu yang orang katakan)

Namun, ketika aku sendiri. Semua itu hilang. Karena aku bingung harus menjadi siapa, dan iblis di hati ini muncul seperti ini.

Diriku marah dengan kenyataan. Ooh ayolah, semua perbuatan baik itu seperti sesuatu yang wajib kita lakukan. Kenapa orang berpikir aku baik? Aku sudah mengatur semua sikap itu. Mereka benar2 tidak mengenalku. Apa semua itu memang sikap alami kita sebagai manusia? Selalu beradaptasi dalam situasi apapun?


Aku memang bodoh dalam mengungkap isi hati. Maaf mungkin ini memang curhat. Tapi aku ingin bercerita disini.