- Beranda
- Berita dan Politik
Prabowo Anjurkan Masyarakat Terima Uang Suap Menjelang Pilkada
...
TS
karikai04
Prabowo Anjurkan Masyarakat Terima Uang Suap Menjelang Pilkada
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais bertemu di Masjidil Haram, Mekkah, 2 Juni 2018, saat keduanya melakukan ibadah Umrah. Foto: Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menjelaskan maksud pernyataan pemimpinnya, Prabowo Subianto, yang menganjurkan masyarakat menerima suap berupa sembilan bahan pokok atau uang menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada). "Konteksnya, kalau ada orang yang nyogok, jangan dipilih," kata Ferry saat dihubungi, Sabtu, 23 Juni 2018.
Menurut Ferry, pemberian suap kepada masyarakat membuktikan calon kepala daerah itu memiliki kepentingan terselubung. Pemimpin seperti itu tidak akan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat.
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan anjuran Prabowo juga akan merugikan pelaku suap. "Pelaku suap jadi rugi kalau uangnya diterima masyarakat tapi tidak dipilih." Harapannya Pilkada akan tetap bersih lantaran para pelaku suap takut merugi.
Prabowo Subianto sebelumnya menganjurkan masyarakat menerima suap melalui video yang diunggah di akun Facebook resmi miliknya pada Kamis, 21 Juni. Mantan Komandan Pasukan Khusus itu mengatakan bahan makanan atau uang suap itu pada dasarnya hak rakyat. Dia yakin duit itu adalah uang haram yang diambil dari hak masyarakat.
"Tidak mungkin uang itu uang halal, tidak mungkin, mustahil. Itu pasti berasal dari uang bangsa Indonesia. Karena itu saya anjurkan kalau rakyat dibagi sembako, diberi uang, terima saja karena itu hak rakyat," ujarnya.
Namun Prabowo mengingatkan masyarakat agar pemberian bahan pangan dan uang itu tidak mempengaruhi pilihan pada saat pencoblosan. "Pada saat menentukan pilihan, di depan tempat pemilihan, gunakan hati nuranimu, pilih sesuai hati dan pikiran."
Pernyataan Prabowo mendapat tanggapan negatif dari Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP). Prabowo dianggap mencederai demokrasi dan penyelenggaraan Pemilu karena membenarkan praktik politik uang. Sekretaris Jenderal KIPP Kaka Suminta meminta Prabowo menarik ucapannya.
Quote:
menurut ane sie, sah sah aje yang dibilang pak prabowo, cuma ya gitu
kubu sebelah dapet bahan baru lagi nie
kerja keras ya gerindra
edit, salah kopi judul
Diubah oleh karikai04 23-06-2018 10:34
tien212700 memberi reputasi
1
1.9K
28
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.2KThread•41.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru