TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus menyerukan penguatan hubungan yang lebih erat antara Gereja Katolik dan gereja Kristen lainnya saat bertemu komunitas oikumenis Protestan dan Gereja Ortodoks di Jenewa, Swiss.

Paus Fransiskus melakukan perjalanan ke Jenewa atas undangan Dewan Gereja Dunia atau World Council of Churches, WCC, yang dibentuk tahun 1948 dan merupakan rumah utama bagi 350 denominasi gereja Protestan, Ortodoks, Anglikan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Selama kunjungannya pada Kamis, 21 Juni 2018, Paus Fransiskus mengambil bagian dalam “doa ekumenis” untuk ulang tahun ke 70 organisasi tersebut, menyoroti komitmennya untuk bersatu di antara berbagai denominasi Kristen.

"Saya datang ke sini untuk menyerukan persatuan dan perdamaian," kata Paus Fransiskus, seperti dilansir The Local pada 21 Juni 2018.

Dia juga merayakan Misa di depan puluhan ribu umat Katolik di pusat konvensi Palexpo.

Paus juga ingin mengupayakan persatuan Gereja-Gereja mengingat meningkatnya serangan mematikan terhadap umat Kristen.

Pada Desember lalu, sembilan belas orang ditembak mati oleh seorang pria bersenjata yang melepaskan tembakan ke gereja Kristen Koptik di Kairo dalam serangan yang diklaim oleh ISIS. Tiga puluh delapan orang meninggal dalam serangan bom di gereja ortodoks alexandria. tujuh orang meninggal dalam serangan gereja di Irak.

"Bom-bom gereja di afrika, timur tengah, asia, serangan teror di eropa, penembakan gereja diperancis, bom gereja asia tenggara, penembakan misa di yunani dan semakin banyak kaum ekstrimis menargetkan umat kristen." seru panitia WCC.

Kedekatan Paus Fransiskus dengan Gereja Kristen non-Katolik termasuk Lutheran dan Gereja Ortodoks Rusia telah menarik dan membangkitkan orang-orang dalam lingkaran konservatif.

Pada Februari 2016, Paus Fransiskus dan Patriark Kirill dari Moskow, Kepala Gereja Ortodoks Rusia membuat langkah bersejarah menuju persatuan Kristen setelah pertemuan pertama antara pemimpin dari dua denominasi Kristen tunggal terbesar - yang diadakan di Kuba sejak perpecahan di 1054, yang dikenal sebagai "Skisma Besar".

Paus Fransiskus dan Patriak Kiriil menandatangani Deklarasi Havana, yang menyerukan untuk mengakhiri pelanggaran terhadap orang Kristen di Timur Tengah.

https://dunia.tempo.co/1099873/paus-fransiskus-ajak-umat-kristen-katolik-di-dunia-bersatu



kalo semua umat kristen dunia bersatu ini akan menjadi kekuatan luar biasa yg tak punya tandingan.

jangan salahkan kalo kaum konservatif kristen bangkit kembali.

tak ada asap kalo tak ada api

amerika, eropa, rusia, australia bersatu teroris musnah.