investcuanAvatar border
TS
investcuan
Kenapa Harus Investasi?

Salah satu dosa terbesar yang diajarkan oleh sekolah dasar kita kepada muridnya adalah,

“bekerjalah, sisihkan sebagian uang untuk ditabung.”


Atau dogma yang lebih parah ,

“menabung pangkal kaya.”


Percayalah jika menjadi kaya semudah dengan menabung, semua orang bisa menaruh Mercedes Benz di garasi.



Mari kita hadapi fakta: menabung tidak akan membawa anda kemanapun. Benar bahwa menyimpan uang secara periodik dapat membuat uang di rekening anda menumpuk setelah periode waktu terentu. Tapi pertanyaannya adalah,



  • Apakah anda yakin bisa konsisten menabung setiap periodik dengan jumlah yang telah anda tentukan dalam komitmen anda?
  • Apakah anda yakin bahwa anda sabar menunggu beberapa tahun agar tabungan anda dapat bertumbuh menyamai ekpetasi awal anda saat memutuskan menabung?




Sebagai contoh, katakanlah di awal komitmen anda menabung, anda mempunyai tujuan keuangan untuk membayar biaya DP mobil sebesar 40 juta Rupiah. Anda adalah seorang fresh graduate yang baru diterima di salah satu perusahaan di Jakarta dengan gaji sedikit diatas UMP, yakni 4 juta Rupiah (UMP DKI tahun 2018 adalah 3.648.035). Karena masih lajang dan tidak mempunyai tanggungan, anda berkomitmen untuk menabung presentase 25% dari gaji anda (1 juta Rupiah) setiap bulan untuk tujuan membayar DP mobil. Jadi:

40 juta / 1 juta = 40 bulan (3 tahun 4 bulan)

Jadi anda membutuhkan 3 tahun 4 bulan (dengan asumsi anda konsisten menabung) untuk memiliki uang yang cukup demi membayar DP mobil impian anda. Pertanyaan terbesarnya adalah, apakah itu tidak terlalu lama?

Bagaimana jika saya mengatakan bahwa ada cara yang lebih cepat dan lebih beresiko sesuai profil pribadi anda untuk membayar DP mobil tersebut dibandingkan harus menunggu selama 3 tahun 4 bulan. Cara tersebut adalah INVESTASI.

Investasi yang saya maksud disini bukanlah investasi bodong seperti MLM atau money game lain yang notabene merupakan modus penipuan. Bukan juga jenis investasi saham yang jual-belinya dilakukan dalam jangka waktu sangat singkat (jual-beli saham dalam range waktu yang sangat singkat tidak dapat disebut sebagai investasi, melainkan pekerjaan tetap karena yang melakukannya disebut sebagai day trader.)

Contoh investasi yang saya maksud disini, seperti:

  • Saham
  • Emas
  • Cyrptoasset
  • Properti
  • Obligasi

Sebenarnya masih ada banyak sekali jenis-jenis investasi lain yang ada di masyarakat. Namun saya akan membahasnya di artikel lain, karena yang ingin saya tekankan di artikel ini adalah alasan kenapa anda harus merubah pola menabung anda menjadi investasi secara periodik.


Keuntungan Investasi Jauh Lebih Tinggi Daripada Keuntungan Tabungan Anda

Selain menumpuk uang agar menjadi banyak, anda pasti berharap agar jumlah uang di rekening tersebut dikenai bunga agar dapat bertumbuh, bukan? Jika anda termasuk yang berpikiran seperti itu, marilah kita melihat tabel berikut,





Data diatas adalah presentase suku bunga deposito yang dipatok bank-bank di Indonesia. bunga 1 bulan di tabel tersebut adalah bunga annual (pertahun), sehingga untuk menghitung suku bunga yang didapat untuk satu bulan maka harus dibagi 12 (contoh: Citibank mematok bunga 4% annual pertahun untuk deposito 1 bulan, sehingga cara menghitung suku bunga yang didapat adalah presentase suku bunga p.a dibagi dua belas bulan, sehingga suku bunga ril yang didapat oleh nasabah adalah 0,34% setiap bulan).

Baiklah, kita ambil contoh yang lebih konkit. Katakanlah dalam proses menabung uang untuk membayar DP mobil tadi, setelah menabung selama 12 bulan maka uang yang ada di tabungan anda adalah 12 juta rupiah. Lalu, anda tertarik untuk memasukkan tabungan tersebut kedalam deposito berjangka bank Commonwealth karena tertarik dengan bunga deposito yang paling tinggi sebesar 6.5% p.a, maka setelah deposito anda tersebut jatuh tempo pada akhir bulan ke 12, anda akan mendapatkan:



12.000.000 x 6.5% = 780.000




Total uang yang anda terima pada akhir deposito adalah 12.780.000 Rupiah. Apakah jumlah yang anda dapat tersebut termasuk besar? Tergantung. Jika anda tidak mempelajari secara dalam atau bahkan sama sekali tidak mengtahui dunia investasi dan keuangan, return 780.000 Rupiah boleh anda katakan sangat besar. Hal ini karena daripada jika pada tempat pertama anda tidak memasukkan uang tabungan anda ke dalam deposito berjangka, maka anda tidak akan mendapat keuntungan tersebut.
Namun bagi mereka yang sudah mengetahui atau bahkan menguasai dunia investasi, percayalah bahwa return 6.5% hanyalah untuk membiayai uang jajan anak mereka. Untuk membuktikan argumen saya barusan, silakan lihat grafik ini:



Diatas adalah grafik IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) pada tahun 2017. Singkatnya jika anda berinvestasi secara cermat dan tidak membeli saham gorengan, maka uang anda akan bertumbuh minimal 18%. Maka jika kita mengasumsikan apabila uang anda yang telah dikumpulkan selama setahun sebesar 12 juta di-investasikan kesini, maka akan menjadi:



12.000.000 x 18% = 2.160.000




Apabila anda membeli saham pada awal tahun 2017 dan menahannya untuk dijual pada hari terakhir penutupan bursa di tahun yang sama, maka anda akan mendapatkan keuntungan sebesar 2.160.000 Rupiah, sehingga total uang yang akan anda peroleh adalah 14.160.000 Rupiah.
Grafik diatas juga sebenarnya mengacu kepada IHSG, sehingga pada kenyataannya anda tidak akan benar-benar untung 18% karena tidak membeli suatu saham yang ril. Sekarang asumsikan bahwa anda benar-benar membeli satu emiten saham. Namun karena masih pemula, anda masih belum mengerti cara untuk menilai harga saham atau membaca pergerakan pasar. Karena itu, anda memutuskan untuk membeli saham perusahaan besar yang sudah teruji karena anda percaya bahwa perusahaan besar tidak akan kolaps dalam waktu yang singkat. Kita contohkan anda membeli saham bank BCA (kode emiten: BBCA) karena anda percaya kinerja dan nama besarnya meski masih pemula di dunia pasar saham. Maka berikut tingkat keuntungan yang anda dapat:




Mengacu grafik diatas, jika anda membeli saham BBCA pada awal perdagangan bursa tahun 2017 dan menjualnya pada akhir perdangan bursa 2017, maka anda akan memperoleh keuntungan 40%, sehingga perhitungannya:



12.000.000 x 40% = 4.800.000 Rupiah




Jadi anda akan mendapatkan keuntungan dari penjualan saham sebesar 4.800.000 Rupiah sehingga uang yang akan anda peroleh adalah sebesar 16.800.000 Rupiah.

Silakan anda bandingkan antara 12.780.000 Rupiah (deposito) dengan 16.800.000 Rupiah (saham). Jangan lupa, jumlah modal yang kita asumsikan adalah 12 juta Rupiah. Beda lagi ceritanya jika modal deposito / modal saham yang anda punya adalah 120 juta Rupiah, sehingga jika anda berinvestasi menggunakan skema diatas, maka hasilnya adalah 127.800.000 Rupiah untuk deposito dan 168.000.000 Rupiah dengan menahan saham BBCA selama satu tahun.

Sampai bagian seharusnya anda sudah bisa membandingkan betapa lebar jurang keuntungan yang didapat. Anda mungkin sudah mulai memiliki ketertarikan untuk segera mempelajari investasi saham agar bisa membayar uang DP mobil anda lebih cepat. Namun yang perlu saya tegaskan disini, resiko dari investasi saham jauh lebih besar daripada menggunakan deposito berjangka. Di deposito berjangka, anda tidak akan pernah mengalami kerugian kehilangan uang jika menggunakan instrumen tersebut. Namun di saham, rugi adalah hal yang sangat lumrah. Bahkan dari pengalaman saya, jumlah orang yang rugi berinvestasi di pasar modal jauh lebih banyak daripada orang yang untung.

Tapi, deposito juga mempunyai kelemahan yang sangat besar, yakni tidak likuid. Hal ini karena Deposito merupakan suatu kontrak berjangka yang disepakati untuk kurun waktu tertentu sehingga anda tidak boleh mencairkan uang sebelum batas waktu tersebut terlewati. Jika anda harus mencairkan uang deposito tersebut dalam keadaan terdesak, maka anda akan dikenai denda (sekitar 0,5 – 1% tergantung kebijakan tiap bank) dan anda tidak akan menerima bunga deposito yang diperjanjikan selama ini). Jadi, pilihan investasi kembali kepada profil resiko masing-masing pribadi.

 

Menabung Di Bank Membuat Uang Anda Berkurang
Tidak. Anda sedang tidak salah membaca kalimat diatas. Mata anda baik-baik saja, dan saya tidak sedang mengada-ngada, tapi menabung uang anda di bank benar-benar membuat uang anda berkurang. Mari perhatikan tabel berikut:





diatas adalah presentase bunga bank yang diberikan oleh Bank BCA terhadap tiap-tiap jenis rekening. Jadi jika kita asumsikan anda tidak menaruh uang anda di deposito berjangka dan hanya mengendapkan uang di rekening anda di Bank BCA, maka jumlah uang anda (sesuai contoh diatas) selama satu tahun menabung adalah 12 juta Rupiah. Maka menurut tabel diatas, rekening anda termasuk golongan yang mendapat bunga 0,45% pertahun. Berarti, anda mendapatkan bunga 0.0375% perbulan atas uang yang ada di tabungan anda. Sekarang mari kita hitung, uang yang anda dapat tiap bulan dari presentase bunga diatas adalah



12.000.000 x 0.0375% = 4.500 Rupiah



Setiap bulannya, anda akan mendapatkan 4.500 Rupiah atas imbalan yang diberikan pihak bank terhadap uang yang anda tabung. Namun anda masih belum dapat langsung mengasumsikan 4.500 Rupiah tersebut sebagai keuntungan, karena masih ada biaya administrasi perbulan yang harus dibayar, yakni:



Kita asumsikan anda mengambil jenis tabungan Silver dengan biaya administrasi perbulan terendah sebesar 15.000 Rupiah. Maka, uang yang akan anda peroleh setiap bulan dari bunga tabungan anda dikurangi biaya administrasi adalah:


4.500 – 15.000 = -10.500 Rupiah




Alih-alih mendapatkan keuntungan, anda malah harus menombok setiap bulannya untuk membayar biaya administrasi bank. Jika anda tidak ingin membayar biaya administrasi sebesar 15.000 Rupiah tiap bulan, maka saya menghitung bahwa anda harus setidaknya mempunyai uang minimal 40 juta Rupiah di tabungan agar bunga yang anda peroleh dapat menutupi biaya administrasi tiap bulan. Namun perhitungan diatas belum memasukkan unsur pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap bunga tabungan yang kita peroleh sebesar 20% (ya, pemerintah bahkan mengambil uang dari investasi kita). Jika unsur pajak dimasukkan, maka jumlah uang yang anda butuhkan akan lebih besar lagi.

Saya tidak  berbohong di ketika di awal mengatakan bahwa tabungan anda berkurang, bukan? Sekarang asumsikan bahwa anda menabung di Bank BCA sebesar 12 juta selama satu tahun. Jadi pada akhir tahun, uang anda akan menjadi 11.874.000 Rupiah. Benar. Uang anda berkurang. Bank mengambil uang anda. Pemerintah mengincar uang anda. Dan sampai hari ini, seperti yang saya bilang di awal, anak-anak di seluruh Indonesia diracuni dengan dogma,



“menabung di bank adalah hal yang jenius”




Benar, anda adalah seorang jenius bila menabung di bank jika tujuan anda adalah untuk melindungi uang anda dari resiko kehilangan. Namun, ilmu keuangan anda sangatlah menyedihkan jika anda menabung di bank dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bunga. Saya menduga guru Ekonomi anda dulu ketika SMA sangatlah jahat untuk tidak memberikan pelajaran ini.

Saya tidak mengatakan bahwa investasi lebih baik dari menabung. Investasi memiliki resiko kerugian yang jauh lebih besar daripada menabung, yang notabene tidak memiliki resiko (anda tidak akan melihat tabungan anda berkurang sebesar 10% pada hari-hari tertentu). Tapi bahkan investasi yang menawarkan bunga yang kecil seperti Obligasi pun lebih baik daripada menabung di bank sehingga membuat uang anda berkurang.



SUMUR

Polling
0 suara
Apakah Anda Lebih Memilih Menabung Atau Investasi?
0
1.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.