Arus mudik berjalan lancar di Pelabuhan Merak, Banten. Di sisi lain, pedagang asongan mengaku pendapatan mereka turun drastis. Para pedagang itu biasanya meraup untung apabila terjadi kemacetan di dalam pelabuhan. Para penumpang, khususnya mereka yang menggunakan mobil pribadi, turun dari mobil menunggu antrean. Di saat itulah para pedagang asongan menjajakan dagangannya.
"Kalau menurut saya lebih sepi, nggak kayak tahun kemarin," kata salah seorang pedagang asongan, Ngadimun (44), kepada detikcom di Pelabuhan Merak, Rabu (20/6/2018).
Baca juga: Habiburokhman Sebut Mudik 'Neraka', Menhub: Mungkin Salah Jalan
Akibatnya, Ngadimun merasakan pendapatannya turun sekitar 50 persen. Ia sendiri berjualan mi instan cup. Tahun lalu, sehari ia bisa menghabiskan satu dus mi instan tersebut. Namun tahun ini dagangannya hanya laku setengah dus.
"Kalau sehari bisa nyampe satu dus, kalau tahun ini bisa jadi nggak nyampai satu dus sehari, paling cuma setengah dus," kata dia.
Baca juga: Geger Habiburokhman: Nyasar di Semanggi, Mudik Bagai Neraka
Satu cup mi instan ia jual Rp 10 ribu. Isi per dus sebanyak 24 buah mi instan. Artinya, dalam sehari, ia hanya mendapatkan Rp 120 ribu, sedangkan tahun lalu ia mampu meraup pendapatan Rp 240 ribu.
Turunnya pendapatan itu tak lain karena arus mudik tahun ini lancar dan cenderung tidak ada kepadatan. Ngadimun menambahkan antrean kendaraan tahun ini terbilang cukup cepat terurai. Tak berapa lama antre, kapal pun datang dan mobil berbondong-bondong masuk ke kapal.
"Kalau dulu penumpang pada turun kalau sekarang nunggu bentar, kapal langsung datang jadi pembeli berkurang," kata dia.
Hal yang sama dirasakan Yanti (32). Tahun lalu ia bisa mengantongi Rp 500-600 ribu per hari. Terlebih saat kondisi puncak arus mudik. Namun tahun ini ia hanya bisa membawa pulang Rp 200-300 ribu per hari.
"Kalau sekarang Rp 200-300 cuma kotor, bersih paling Rp 100 ribu. Karena sekarang lancar, kalau tahun kemarin lantaran macet," ujarnya.
Baca juga: Politikus Gerindra: Mudik Tahun Ini Seperti Neraka!
Yanti dan Ngadimun hanya bisa pasrah atas keadaan arus mudik yang terbilang lancar tersebut. Mereka terus berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-4074...urun-50-persen