ryan.manullangAvatar border
TS
ryan.manullang
Mengenal Elias Canetti

eliascanetti.org

Elias Canetti (1905-1994) adalah orang Jerman keturunan Bulgaria. Ia dikenal sebagai seorang filsuf, penulis novel, penulis esai, sosiolog, dan penulis naskah drama. Pada 1981 ia meraih hadiah Nobel untuk kategori sastra dan literatur. Karyanya yang paling terkenal adalah Masse und Macht, atau Crowds and Power, yang diterbitkan pada 1960. Di dalam buku itu, ia mencoba memahami fenomena gerakan massa, dan aspek aspek yang mengitarinya. Untuk itu ia membaca berbagai peristiwa sejarah, mitos, dan karya-karya sastra yang tersebar diberbagai kebudayaan dunia.

Menurut beberapa komentator pemikiran Canetti, buku itu sendiri lahir dari keprihatinan Canetti, ketika melihat pembakaran Palace of Justice di Wina, Austria pada 1927. Buku itu sendiri nantinya terbit pada 1930-an, namun baru menarik perhatian banyak orang pada dekade 1960-an, tepatnya setelah Canetti memperoleh hadiah Nobel untuk kategori sastra dan literatur. Sebagian besar hidupnya dihabiskan di London. Namun begitu ia tidak banyak mengembangkan hubungan dengan para penulis maupun pemikir dari Inggris.

Elias Canetti lahir di Ruse, Bulgaria, dari keluarga pedagang Yahudi. Dari keluarga itu, ayah seorang pengusaha dan ibu seorang pecinta sastra, Canetti memperoleh keterampilan berbahasa Jerman, Spanyol (kuno), Bulgaria, dan Inggris. Namun pada akhirnya ia memilih untuk menulis di dalam bahasa Jerman, terutama karena cinta dan simpatinya pada kebudayaan Jerman. Pada masa muda ia pernah belajar di Zuerich, dan berhasil menghasilkan karya pertamanya, yakni naskah drama yang berjudul Junius Brutus. Pada masa-masa ini pula, ia berjumpa dengan Bertolt Brecht, dan mulai menulis karya-karya drama dengan tema dasar kegilaan manusia.

Pada 1929 Canetti memperoleh gelar doktor dalam bidang kimia dari Universitas Wina. Pada masa-masa inilah ia mengalami peristiwa yang nantinya membekas dalam di dalam pikirannya, yakni pembakaran Palace of Justice oleh massa demonstran. Ketika pembakaran terjadi ia tepat berada diantara massa, dan merasakan betul apa yang terjadi, ketika orang hanyut dalam dinamika massa. Rupanya Canetti cukup peka. Ia melihat gejala kebencian dan diskriminasi pada orang-orang Yahudi oleh Nazi Jerman, partai politik yang pada masa itu mulai berkuasa. Ia pun pergi ke Inggris, dan tinggal disana sampai mati. Ketakutan pada fenomena kekerasan massa dan trauma yang dialaminya, akibat diskriminasi Nazi Jerman, mendorongnya untuk menulis buku Masse und Macht.

Di dalam buku tersebut, Canetti memulai analisisnya dengan pengandaian dasar, bahwa setiap orang memiliki insting alamiah untuk tergabung di dalam massa. Dan salah satu ciri mendasar dari massa adalah kemampuannya untuk menghancurkan. “Bentuk terendah dari
upaya penyelamatan diri
”, demikian tulisnya, “adalah membunuh.” Buku itu terbagi dua. Bagian pertama adalah analisis Canetti tentang beragam bentuk massa yang ada di dalam peradaban manusia. Sementara bagian kedua lebih bergulat dengan persoalan berikut, mengapa massa, yang begitu liar dan destruktif, seringkali tunduk pada penguasa tertentu? Pada bagian kedua ini, walaupun tersembunyi, Canetti berbicara tentang Hitler dan bentuk kekuasaan yang ia punya pada massa bangsa Jerman, sebelum era perang dunia kedua. Pada hemat pikir yang menjadi tujuan dari buku Masse und Machtadalah mengajak orang menyadari hadirnya gerak massa dan penguasa totaliter di masyarakat, serta berupaya untuk menanggulangi sisi merusak dari dua fenomena itu.

Sebelum ia menjadi terkenal di dunia, karena meraih hadiah Nobel, Canetti hidup dengan amat sederhana di kota kecil bernama Hampstead. Sebagai seorang pribadi ia terkenal amat nyentrik. Ia tak suka mendengarkan orang lain berbicara. Bahkan ia menulis buku hariannya dengan bahasa sandi, sehingga orang lain tidak mengerti. Ia juga terkenal sebagai orang yang sombong. Pada suatu waktu ia diminta untuk menulis esai pendek tentang salah satu buku yang baru terbit di Jerman. Namun ia menolaknya karena ia merasa, bahwa buku itu tidak cukup bagus untuk dikomentari. Berbagai penghargaan diterimanya, seperti Foreign Book Prize (1949, France), Vienna Prize (1966), Critics Prize (1967, Germany), Great Austrian State Prize (1967), Bavarien Academy of Fine Arts Prize (1969), Bühner Prize (1972), Nelly Sachs Prize (1975), Order of Merit (1979, Germany), Europa Prato Prize (1980, Italy), Hebbel Prize (1980), Kafka Prize (1981), Great Service Cross (1983, Germany). Selain itu Canetti juga mendapatkan gelar doktor kehormatan dari dua universitas. Pada 13 Agustus 1994, ia meninggal di Zuerich, Swiss.***


#Teori tentang Hakekat Massa yang dikembangkan oleh Elias Canetti dapat dilihat disini.


Quote:




pranala
Diubah oleh ryan.manullang 13-06-2018 08:05
0
15.6K
198
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.