- Beranda
- Berita dan Politik
Cadangan Devisa Tergerus, Gubernur BI Sitir Ayat Al-Quran
...
TS
annisaputrie
Cadangan Devisa Tergerus, Gubernur BI Sitir Ayat Al-Quran
Cadangan Devisa Tergerus, Gubernur BI Sitir Ayat Al-Quran
Kamis 07 Juni 2018 - 04:31
Ilustrasi uang dolar (Foto: ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi ke pasar uang untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang melemah sejak Februari 2018 lalu. Hal ini tentu saja menggerus cadangan devisa, yang di antaranya diperoleh dari ekspor.
Padahal Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan, neraca perdagangan sepanjang 2018 ini mencatatkan defisit. Angka pertumbuhan ekspor sebesar 6,17% lebih kecil dari impor yang mencapai 12,75%. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Mei 2018 neraca perdagangan Indonesia defisit USD 2,9 miliar.
“Iya begitulah, enggak apa-apa juga. Devisa kita kumpulkan pada saat panen dan kita gunakan saat paceklik. Ayatnya kan memang begitu,” kata Perry dalam pertemuan dengan pimpinan media di gedung Bank Indonesia, Rabu (6/6).
Ayat yang disitir Perry, dimaksudkan dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 12. Ayat itu menyatakan, “Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.”
Dari data Bank Indonesia, cadangan devisa tertinggi sepanjang 2018 ini ada di posisi USD 131 miliar, sementara posisi pada awal pekan ini turun jadi sebesar USD 124,9 miliar.
Dari intervensi ke pasar uang dan juga penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7 Days Reverse Repo Rate) sebanyak dua kali pada Mei lalu, rupiah mulai bangkit. Data BI mengungkapkan, pada 24 Mei-4 Juni rupiah sudah menguat 2,41% meskipun secara year to date masih terdepresiasi.
Terkait hal itu, Perry juga menyebutnya bukan semata-mata karena usaha Bank Indonesia, tapi karena izin Allah SWT.
Gubernur BI Perry Warjiyo dan para Deputi Gubernur
Gubernur BI Perry Warjiyo dan para Deputi Gubernur (Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan)
Dalam paparan selama 1 jam pertama sebelum sesi diskusi, Perry tak kurang dari 4 kali menyebut nama Allah SWT sebagai suatu faktor yang menentukan perbaikan kondisi moneter Indonesia. Dan hal itu kembali diulanginya, saat menjawab sejumlah pertanyaan dari media.
“Investor asing sekarang, semakin lama semakin masuk. Saya yakin kok rupiah akan apresiasi lagi. Sebelum Februari kan (posisinya) Rp 13.300/dolar AS. Kalau memang inflownya terus naik... Memang Allah saya kira memang segala sesuatu itu kekuasaan Allah. (Deputi Gubernur) Erwin Riyanto, Perry (Warjiyo), para deputi gubernur yang lain itu... itu hanya perantara saja,” tandasnya.
https://kumparan.com/@kumparanbisnis...r-ayat-alquran
Baca Juga :
-------------------------------------------------
'Sudah jamaklah begitu. Yang namanya manusia itu, bila dia kepepet masalah yang berat sehingga tak ada jalan keluar lagi, disitulah dia memasrahkan diri dan hidupnya hanya kepada Allah semata, agar diberikan pertolongan-Nya.
Tapi begitulah sifat manusia pula umumnya, bila sudah ditolong Allah, dan diberi solusi yang jitu, maka dia kembali mengulangi dosa dan kesalahannya kembali, lalu hukum Tuhan kembali banyak dilanggarnya ... lupa ketika masa dia penuh harap agar ditolong Allah pada saat kesulitan dulu.
Kamis 07 Juni 2018 - 04:31
Ilustrasi uang dolar (Foto: ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi ke pasar uang untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang melemah sejak Februari 2018 lalu. Hal ini tentu saja menggerus cadangan devisa, yang di antaranya diperoleh dari ekspor.
Padahal Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan, neraca perdagangan sepanjang 2018 ini mencatatkan defisit. Angka pertumbuhan ekspor sebesar 6,17% lebih kecil dari impor yang mencapai 12,75%. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Mei 2018 neraca perdagangan Indonesia defisit USD 2,9 miliar.
“Iya begitulah, enggak apa-apa juga. Devisa kita kumpulkan pada saat panen dan kita gunakan saat paceklik. Ayatnya kan memang begitu,” kata Perry dalam pertemuan dengan pimpinan media di gedung Bank Indonesia, Rabu (6/6).
Ayat yang disitir Perry, dimaksudkan dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 12. Ayat itu menyatakan, “Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.”
Dari data Bank Indonesia, cadangan devisa tertinggi sepanjang 2018 ini ada di posisi USD 131 miliar, sementara posisi pada awal pekan ini turun jadi sebesar USD 124,9 miliar.
Dari intervensi ke pasar uang dan juga penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7 Days Reverse Repo Rate) sebanyak dua kali pada Mei lalu, rupiah mulai bangkit. Data BI mengungkapkan, pada 24 Mei-4 Juni rupiah sudah menguat 2,41% meskipun secara year to date masih terdepresiasi.
Terkait hal itu, Perry juga menyebutnya bukan semata-mata karena usaha Bank Indonesia, tapi karena izin Allah SWT.
Gubernur BI Perry Warjiyo dan para Deputi Gubernur
Gubernur BI Perry Warjiyo dan para Deputi Gubernur (Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan)
Dalam paparan selama 1 jam pertama sebelum sesi diskusi, Perry tak kurang dari 4 kali menyebut nama Allah SWT sebagai suatu faktor yang menentukan perbaikan kondisi moneter Indonesia. Dan hal itu kembali diulanginya, saat menjawab sejumlah pertanyaan dari media.
“Investor asing sekarang, semakin lama semakin masuk. Saya yakin kok rupiah akan apresiasi lagi. Sebelum Februari kan (posisinya) Rp 13.300/dolar AS. Kalau memang inflownya terus naik... Memang Allah saya kira memang segala sesuatu itu kekuasaan Allah. (Deputi Gubernur) Erwin Riyanto, Perry (Warjiyo), para deputi gubernur yang lain itu... itu hanya perantara saja,” tandasnya.
https://kumparan.com/@kumparanbisnis...r-ayat-alquran
Baca Juga :
- 5 Resep BI Atasi Tekanan Ekonomi Global
- Atasi Gejolak Rupiah, BI Punya 3 Alasan Ogah Kontrol Devisa
- Selama Ramadhan, Masyarakat Tarik Uang Tunai Rp 110 Triliun
-
-------------------------------------------------
'Sudah jamaklah begitu. Yang namanya manusia itu, bila dia kepepet masalah yang berat sehingga tak ada jalan keluar lagi, disitulah dia memasrahkan diri dan hidupnya hanya kepada Allah semata, agar diberikan pertolongan-Nya.
Tapi begitulah sifat manusia pula umumnya, bila sudah ditolong Allah, dan diberi solusi yang jitu, maka dia kembali mengulangi dosa dan kesalahannya kembali, lalu hukum Tuhan kembali banyak dilanggarnya ... lupa ketika masa dia penuh harap agar ditolong Allah pada saat kesulitan dulu.
0
2.3K
22
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya