bitkodamiAvatar border
TS
bitkodami
Gak Tau Standar Gaji Fresh Graduate? Coba Baca Ini

Dulu, gue nggak pernah tau standar gaji fresh graduate itu berapa. Gitu-gituan gak pernah dikasih tau dosen pas kuliah sih. Jadinya pas wawancara kerja, bingung sendiri. Apalagi gue ini orangnya nggak enak diliat, eh maksudnya nggak enakan.
“Mas Sam mau digaji berapa?”
“Hm, berapa ya? Standar perusahaan berapa Bu?”
“Kita gak ada standar gaji di perusahaan ini.”
Gue berpikir; Kalo gue jawab 10 juta, gue nanti dikira gak tau malu. Kalo gue minta 2 juta, ntar dikira gue gak bisa kerja. Saking puyengnya, jiwa ke-cewek-an gue muncul, yaitu, bilang terserah.
“Berapa ya? Terserah Ibu aja deh, hehe. Saya mah ikut aja.”
“Hmm, begitu.”
Pas keterima, gue digaji 2 juta, sedangkan temen gue yang lain digaji 5 juta.
“BU! BU! WAWANCARANYA DARI ULANG DONG?! NGGAK CI, NGGAK CI!”
Cara mengukur gaji
Ngukur gaji itu bisa dihitung dari kebutuhan, kalo misal kerja di daerah Jakarta, gaji standar paling kecil itu 4 juta. Dihitung dari biaya ngekost sebulan 1 jutaan, biaya makan 1 jutaan, transportasi 500,000 sebulan, sehingga masih ada saving 1,5 jutaan.
Ketika ditanya mau gaji berapa? Via www.sundaynews.co.zw
Jadi kebayang kalo biaya resepsi nikah itu sekitar 100 juta, kamu butuh 70 bulan buat nabung, atau sekitar 6 tahun setelah pekerjaan pertama, dengan catatan selama 6 tahun itu kamu gak beli celana dalem baru. Makanya usia ideal buat nikah itu sekitar usia 25-28 tahun. Ini kok bahas nikahan sih, kampret.
Bicara soal gaji artinya bicara soal tawar menawar.
“Mas Sam mau digaji berapa?”
“7 juta.”
“Wow, untuk fresh graduate itu angka yang lumayan. Mas bisa berikan apa untuk perusahaan.”
“Saya akan berikan… masalah baru.”
Get out!
Rata-rata fresh graduate sih emang digaji sekitar 3-5 juta untuk tahun pertama mereka, jadi kalo nanti kamu minta gaji di atas itu, kamu kudu punya exceptional skills.
The exceptional skills
Perusahaan adalah lembaga profit, artinya ketika mereka merekruit orang baru, harus dipastikan orang baru itu akan memberikan keuntungan secara langsung. That is their weakness! Hahaha, if you know what i mean.
Artinya, kalo kita punya kemampuan selling yang bagus, riset pasar yang baik, kreatif membuat promosi, inovatif mengajukan ide baru, teamwork yang solid, leadership yang bagus, dan skills lainnya, itu akan jadi bargaining power, apalagi kalo kita punya reputasi yang bagus. Intinya, bantu perusahaan biar dapet untung lebih besar ketika merekruit kita.
Coba presentasiin penjelasan kamu?
Kalo pun gak punya skills begitu, kuncinya adalah percaya diri! Ngemeng aja sampe bau!
“Mas Sam mau digaji berapa?”
“10 juta, belum termasuk transportasi, makan, akomodasi, dan tunjangan, berikut juga asuransi.”
What!? Heheh, Mas Sam serius? Emangnya bisa memberi apa buat perusahaan?”
“Saya bisa mengendalikan 10-30 pegawai di bawah saya, dan punya keahlian dalam marketing, analisa, produksi, dan riset, artinya jika Ibu menghire saya, Ibu menghemat gaji 4 pegawai.
“Wow. Yakin Mas?”
“Yes, saya orangnya juga kritis dalam riset & analisa, saya kreatif dalam promosi & pemasaran, saya bisa bantu mencapai target perusahaan lebih cepat dan efisien. Ehem.”
“Hm, oke. Di sana ada whiteboard, bisa presentasikan garis besarnya?”
“Oke! Tapi saya ke toilet dulu.”, keluar ruangan, kemudian kabur.
Bisa se-percaya diri itu gak? Kalo gue dulu pas wawancara, gue selalu memposisikan sebagai orang yang nothing to lose. Jadi probabilitas antara diterima dan gak keterima itu 50:50. Jadi daripada minder dan klamar-klemer, mendingan kepedean aja sekalian.
Kepercayaan diri itu timbul karena PD dengan kemampuan. Kalo gak punya kemampuan gimana? Ini ada contohnya lagi pas gue nggak ngerti apa-apa dulu,
“Mas Sam mau digaji berapa?”
“Kebutuhan saya 5 juta per bulan. Saya tidak punya skill khusus dalam pekerjaan ini, tapi saya orang yang cepat belajar dan tahan dalam tekanan! Ajari saya hal yang tersulit, saya pasti akan belajar, dan saya pastikan, Ibu tidak salah merekruit saya!”
“Wo hoho, sabar sabar, seberapa cepat Anda belajar?”
“Jika score 1-10, kecepatan belajar saya 9.”
“Oke.”
Setelah wawancara itu, gue dapet kerjaan lagi, dan diajarin banyak hal.
[AdSense-C]
Percaya diri itu akan memunculkan keyakinan, manager yang ngewawancarain pasti impressed sama ‘ketaktisan’ kita menjawab, terutama kesungguhan kita. Karena itu akan dinilai sebagai kecepatan kita dalam berpikir, dan itu penting.
“Boss itu gak suka basa-basi, mereka cenderung set set set, to the point, dan taktis.” Seenggaknya itu yang gue dapet dari temen gue yang kerja di HRD.
Boss kita pasti gak suka sama orang yang klamar klemer, kebanyakan haha hehe, kalo ditanya selalu jawab terserah, dan terlihat sangat tidak percaya diri. Manager pasti akan sangat butuh bantuan untuk membuat keputusan, jika kita percaya diri dan tegas, kita akan sangat membantu dia.

Menjadi kritis, tegas, analitik, dan kreatif akan membuat kita jadi pribadi yang unggul. Hal ini jauh lebih berharga daripada IPK setinggi apa pun. Mau setinggi apa kalo gak pede, mohon maaf akan ke-kick sama yang lain.
Gue lulus dengan IPK 2 koma, dan gue pernah ditawari langsung oleh Health Marketing Director Akua untuk bergabung di teamnya, tanpa wawancara, tanpa seleksi berkas, tanpa psikotest, atau test lainnya.
“Wah, Mas Sam kritis sekali, mau gak bergabung di Akua?”
Dalem hati, “Berani bayar berapa, Boss?
Mungkin kalo gue ngomong begitu langsung, gue akan dilempar Akua galon.

sumber : http://maulasam.id/gaji-fresh-graduate/

0
2.4K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.