Tanggal 1 Juni kemarin mendadak dua tokoh politik besar Indonesia berangkat Umrah ke tanah suci. Ga ada angin ga ada hujan, ujug-ujug ada berita "Amien Rais dan Prabowo mau umroh" di mana-mana. Untung berita ini muncul pas bulan puasa, coba kalau bukan mungkin mulut agan-agan udah sibuk ngegosipin mereka.

Tapi seiring perkembangan zaman, ternyata muncul spekulasi tentang "umrah politik." Mungkin ini karena yang mau umroh kan tokoh-tokoh politik, kalau olahragawan nanti jadi "umroh sport." Hehe
Usut punya usut ternyata yang umroh bukan Amien Rais dan Prabowo doang, ada sejumlah elit partai PAN, PKS DAN PA Alumni 212 yang ikut menjadi rombongan yang terpisah.


Kok terpisah? Kan biar tidak memunculkan spekulasi-spekulasi miring, skenarionya jadi mereka semua bertemu di Kakbah usai melaksanakan tawaf. Coba, dari sekian juta manusia yang mengelilingi Kakbah, berapa persen kemungkinan mereka bisa bertemu? Anggap saja kebetulan yang indah.

Bak sahabat yang berpisah lama, pertemuan itu seperti menjadi tempat reuni mereka. Ya mungkin menurut mereka perjalanan Indonesia-Mekah naik pesawat itu lama jadi harus diadakan reuni, sampai berlanjut ke sebuah hotel lho pertemuan ini. Tentunya mereka juga berdoa untuk Indonesia yang lebih baik.


Setelah ketiga sahabat tadi reuni di depan kakbah, mereka memutuskan untuk mengunjungi sahabat yang amat sangat mereka rindukan. Gimana gak rindu? Sahabat yang satu ini meninggalkan Indonesia sejak tahun 2017 kemarin. Ya gimana lagi, satu-satunya obat paling ampuh buat rindu kan bertemu. Apalagi Rizieq Shihab, sahabat mereka ini sangat susah sekali ditemui sampai polisi pun kesusahan. Layaknya seorang sahabat, rasa khawatir pasti ada karena lama tak bertemu.


Dalam rangka menyambut tahun politik, reuni mereka (Rizieq Shihab, Amien Rais, Prabowo Subianto) menghasilkan koalisi baru, yaitu koalisi keumatan. Kan yang awalnya bilang gak ada unsur politik, murni umroh semata; pada akhirnya politik-politik juga~
Koalisi keumatan ini anggotanya PAN, PKS, PBB dan Gerindra. Mas Rizieq juga meminta koalisi ini mendukung Prabowo sebagai capres untuk pemilu tahun 2019. Baik banget ya? Padahal Mas Rizieq berhasil menduduki peringkat pertama capres pilihan Presidium Alumni (PA) 212. Mas Rizieq juga katanya hanya mau mendukung capres-cawapres yang diusung umat, dipilih koalisi keumatan, diridoi oleh mereka yang memiliki ikatan sejak event 212 dua tahun lalu.

Ya sudah, semoga apa yang mereka semogakan segera tersemogakan. Dan rakyat Indonesia bisa cerdas dalam menentukan sikap.

See you~