Normalnya, ikan memiliki mata berwarna perak. Namun, ketika ikan guppy Trinidad (Poecilia reticulata) merasa lelah dan marah, warna matanya akan berubah menjadi gelap gulita. Ini menjadi tanda bagi ikan-ikan lain untuk segera menyingkir apabila tidak ingin menjadi korban kemarahannya.

Ikan guppy air tawar yang kecil, tak berdaya, dan populer sebagai hewan peliharaan, berada di rantai makanan terbawah. Bahkan, ketika berhadapan dengan predator, mereka tidak menunjukkan perlawanan.



Namun, bagaimana pun juga, di lingkungan yang lebih aman – seperti di atas air terjun – ikan guppy menjadi lebih agresif dan menyerang satu sama lain untuk mendapatkan makanan.

Menurut penelitian terbaru, mata hitam pada ikan guppy berkaitan dengan perilaku agresif dan mendominasi. Mereka dapat mengubah warna matanya hanya dalam beberapa detik.

Para ahli perilaku hewan mencoba merancang eksperimen untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh mata hitam ini. Mereka membuat robot ikan yang tampak mirip dengan aslinya dan memberikan warna mata berbeda (hitam dan perak).

Para peneliti lalu menempatkan robot ikan di tengah-tengah makanan. Hasilnya menunjukkan bahwa ikan guppy asli cenderung mendekati makanan yang dikelilingi oleh robot yang memiliki mata berwarna perak, Sementara pada robot ikan bermata hitam, mereka cenderung menghindarinya – kecuali jika ukuran robot lebih kecil.

Tim peneliti yakin, ikan guppy menggunakan mata hitamnya sebagai tanda serangan yang “jujur”. Mata hitam menunjukkan kesediaan mereka untuk bertempur dan siap melindungi apa yang layak dipertahankan.



Di dunia nyata, ikan guppy kecil tidak akan mengubah warna matanya jika berhadapan dengan yang lebih besar. Mereka hanya menggunakan kekuatan mata tersebut kepada ikan guppy lain yang dianggap dapat dikuasai dengan mudah.

Para ilmuwan masih belum mengetahui bagaimana ikan guppy mengubah warna matanya. Meskipun begitu, penelitian ini menunjukkan pentingnya mata di kerajaan hewan.

“Mata merupakan struktur yang paling mudah dikenali di alam. Beberapa spesies berusaha menyembunyikan atau menyamarkan mata mereka untuk menghindari perhatian dari pemangsa dan musuh,” papar Darren Croft, peneliti dari University of Exeter.

sumber