- Beranda
- Berita dan Politik
ICW Ingatkan Warga Sumut Soal Pemimpin Anti Korupsi
...
TS
sacrifice1969
ICW Ingatkan Warga Sumut Soal Pemimpin Anti Korupsi
Quote:
ICW Ingatkan Warga Sumut Soal Pemimpin Anti Korupsi
SENIN, 04 JUNI 2018 , 07:41:00 WIB | LAPORAN: ROBEDO GUSTI
RMOLSumut. Masyarakat Sumatera Utara (Sumut) diminta untuk melihat secara detail rekam jejak Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut bertarung di Pilkada Sumut, yang bebas dari korupsi dan anti korupsi dalam bidang korupsi. Karena, Sumut sendiri merupakan daerah nomor ketiga terkorup di Indonesia.
Hal itu, diungkapkan Kordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Divisi Korupsi Politik, Donal Fariz dalam Diskusi Publik 'Sumut Darurat Korupsi' berlangsung di Hotel LJ di Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Minggu (3/6) sore.
"Berdasarkan data dari ICW 2017, Sumut sendiri menduduki nomor 3 di Indonesia daerah terbesar angka korupsinya. Setelah Pertama Jawa Timur dan Jawa Barat," ungkap Donal.
Donal menjelaskan Sumut di tahun 2017 terdapat 40 kasus korupsi ditangani oleh aparat penegak hukum dengan total kerugian negara mencapai Rp 286 miliar. Dengan ini, ia mengatakan menjadi catatan penting bagi warga Sumut ini untuk betul memilih pemimpin bagi Sumut sendiri.
Donal mengungkapkan Sumut menjadi perhatian khusus dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dikarenakan dua mantan Gubernurnya, Syamsul Arifin dan Gatot Pudjo Nugroho tersandung kasus korupsi.
"Momentum Pilkada 2018 ini, menjadi titik krusial bagi masyarakat dan pemerintah Provinsi Sumut, tidak jatuh memilih yang sama dan berujung kasus-kasus korupsi," ucap Donal.
Disisi lain, ia mengatakan bukan Sumut saja. Tapi, Kota Medan indeks IPK dirilis oleh Transparansi Internasional Indonesia, Kota Medan menjadi Kota Medan menjadi Kota terkorup diantara 12 kota terbesar di Indonesia.
"Kota terbaik itu, Jakarta Utara dan Kota terkorup itu dinilai adalah Kota Medan dengan indeks presepsi terendah diseluruh kota besar. Jadinya, perlunya pemimpin baik. Jadinya, tidak kembali pemimpin terkorupsi berulang," kata Donal.
Untuk di Sumut, ada dua Paslon yakni Edy Rahmayadi-Musa Rajekshahdan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Donal mengimbau untuk selektif memilih kedua paslon itu, untuk memimpin Sumut lima tahun kedepan.
"Masyarakat Sumut sendiri bisa memilih dengan fortopolio anti korupsi. Dengan rekam jejak birokrasi pemberantas korupsi sebagai memimpin untuk menghilangi presepsi daerah korupsi dari Pilkada Sumut ini," tandasnya.
Dalam diskusi juga hadiri sebagai pembicara Ansari Yamamah dari Cenderkiawan Muslim Sumatera Utara, Septian Fujiansyah, dari Advokat LBH Medan dan Ketua Umum HMI Badko Sumatera Utara, Mahmud Mulyadi dari akademisi Universitas Sumatera Utara, selaku pakar pidana korupsi.[rgu]
Coba kita cek apa kata calon dalam debat ...........
Quote:
Mengambingkan HitamJadi Trending, Edy Rahmayadi Jadi Olok-Olok Netizen
May 6, 2018, 12:44 pm - Redaktur: Fetra Tumanggor
Pasangan cagub-wagub Sumut nomor urut satu Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah menyampaikan program disaksikan pasangan nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus pada Debat Publik Pilkada Sumut, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/5). (Foto: Ant/Irsan Mulyadi)
Medan, (Tagar 5/5/2018) - Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara putaran pertama yang berlangsung tadi malam, Sabtu (5/5), di Convention Santika Hotel Medan, menjadi pembicaraan ramai netizen, khususnya saat calon gubernur Edy Rahmayadi menyebut kata yang salah "mengambingkan hitam" Sumut.
Dalam debat tersebut, calon gubernur Djarot Saiful Hidayat mengatakan ingin mengubah image negatif Sumatera Utara yang selama ini sering dikaitkan dengan perilaku koruptif. Beberapa kali Djarot menyebut bahwa di Sumut masih banyak pungli dan korupsi.
Pernyataan Djarot ini ditentang oleh Edy Rahmayadi. Menurutnya di Sumut tidak ada korupsi. Ia membantah image negatif itu karena menilai sistem pemerintahan dan birokrasi di Sumut sudah baik, dan dijalankan orang-orang yang terpilih.
Cagub yang berpasangan dengan Musa Rajekshah tersebut mengisyaratkan ketersinggungan dengan image negatif Sumut. "Masyarakat di Sumut masih banyak yang baik," katanya.
Ia mengatakan kalaupun ada perilaku pungli atau korupsi, berarti imannya tidak beres.
"Saya mohon dengan hormat, jangan salahkan dan jangan mengambingkan hitam Sumatera Utara," kata Edy dengan berapi-api.
Sontak, pernyataan Edy mengenai "mengambingkan hitam" tersebut menjadi pembicaraan ramai netizen di media sosial. Pantauan Tagar News di beberapa media sosial seperti Facebook, Twitter, dan WhatsApp, tagar #MengambingkanHitam menjadi trending.
Bahkan seorang komika dan YouTuber sekelas Raditya Dika pun turut memberikan komentarnya lewat statusnya di Twitter. "Menghilangkan jejak nya , dan mengkambingkan hitam orang," tulis Raditya Dika.
DST................................
Tau kan yg saya bilang/ maksud ....
Siapa yg pro dan siapa yg kontra ....
Alamat... bakal kejadian lagi gubernur/wakil gubernur SUMUT tercyduk KPK kalau salah pilih ....
0
1.1K
Kutip
16
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.1KThread•41KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru