Quote:
Kasus terorisme yang terjadi di Indonesia sangat menghawatirkan. dalam bulan ini saja sudah terjadi serangan berturut-turut yang di sebabkan ulah terorisme dengan paham radikalisme nya. serasa tak puas, para terorisme berupaya mencari bibit baru untuk menelurkan paham radikal ini ke generasi selanjutnya. oleh sebab itu sudah sewajarnya para orang tua waspada agar jangan sampai Anak-anak mereka terpapar Paham Radikalisme ini.
KIta sebagai orang tua harus peka, bila anak sudah bertingkah aneh berikut ini maka kita harus cepat-cepat ambil tanggapan.
1.Perilakunya aneh
Quote:
Orang tua harus segera mencari tahu jika melihat perubahan pada perilaku anaknya. Apalagi jika perubahan sikap anak itu telah menunjukkan hal yang
aneh dan tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan orang tua.
Kalau sudah begini, orang tua harus segera mencari tahu penyebab atau sumber dari perubahan perilaku tersebut.
Pemahaman paham radikalisme ini tak jarang disertai dengan
ancaman agar tidak membuka mulut terhadap siapapun, termasuk orang terdekat. Hal ini yang menjadi tantangan bagi orang tua untuk mampu menggali anak agar terbuka tentang perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Ancaman ini tidak jarang membuat sang anak menjadi tertutup dan memilih menutup diri dari pergaulan. Namun, ada juga anak yang lebih
ekspresif dan emosinya mudah meledak-ledak. Sehingga ketika menemukan sesuatu di luar paham itu akan melakukan penolakan secara emosional.
2. Dukungan Aksi Teror di Media Sosialnya
Quote:
Percakapan di media sosial bisa menjadi cara paling mudah untuk mendeteksi apakah anak sudah terpapar paham radikalisme.
Memantau unggahan status di media sosial anggota keluarga, apakah mengandung gejala telah terpapar paham-paham radikal.
Unggahan di dinding media sosial yang mendukung aksi teror menjadi salah satu gejala awal telah terpapar paham radikal. Jika sudah mendeteksi gejala tersebut maka orang tua harus dengan cepat mengatasinya, yakni dengan cara menarik dari kelompok tersebut.
3. Koleksi Buku Bacaan Mengarah Radikal
Quote:
Selain pergaulan atau teman dekat dan media sosialnya, buku bacaan pun perlu diamati. Pastikan anak tidak mengoleksi buku-buku yang membahas atau mengarah soal pemahaman radikalisme.
ini dengan mengamati cara berpakaian pasangan, melihat buku-buku apa saja yang ia baca, mengetahui pengikutnya di media sosial, dan akun siapa saja yang diikuti oleh pasangan di media sosial, misalnya jika pasangan pengguna aplikasi Instagram.
Sebagai orangtua, kita harus mampu melihat, mendengar dan merasakan perubahan-perubahan yang dialami anak. Kalau anak sudah mulai menunjukkan sikap yang aneh, tidak sejalan dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan orang tua, maka orang tua harus segera mencari tahu dimana sumbernya
Media sosial turut berperan
Quote:
Banyaknya konten yang bermuatan Radikalisme di media sosial turut mempermudah anak terpapar paham radikal ini. oleh sebab itu penggunaan media sosial anak harus diawasi oleh orang tua. Paham radikalisme lewat medsos termasuk salah satu modus yang seringkali dipilih jaringan teroris, terlebih lagi yang menyasar anak-anak.
Anak dengan gampang mengakses internet. Mereka bahkan bisa mencari sendiri konten-konten radikal di medsos. apalagi Belum sepenuhnya konten radikal di blokir oleh pemerintah. ibarat hilang 1 tumbuh 1000 begitulah konten radikal apabila sudah di blokir maka yang lain akan bermunculan.
maka di harapkan keluarga mampu memfilter media sosial anaknya. mana yang sekiranya yang pantas buat anak mana yang tidak,
Demikian Trit ane gan. semoga bermanfaat. untuk itu kita harus peka dengan orang lain di sekitar kita, apalagi jika orang tersebut sudah mengarah kepada paham radikalisme.
Sumber:
1. Google Image
2.
Sumber 1
3.
Sumber 2