• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sulitnya Melamar Kerja, Penyandang Disabilitas Cenderung Menganggur di Negara Ini

indahairaAvatar border
TS
indahaira
Sulitnya Melamar Kerja, Penyandang Disabilitas Cenderung Menganggur di Negara Ini

Mufi, design interior yang juga Ketua Teater 7 dan sebagai pemeran film pendek "Toko Musik".

Namanya Mufi, cewek manis ini adalah seorang designer interior lulusan Binus. Dia juga menjabat sebagai Ketua Teater 7, terlibat aktif sebagai pengurus Gerkatin bidang kepemudaan, dan baru-baru ini bermain dalam film pendek garapan Sedap Films berjudul "Toko Musik". Setelah lulus kuliah, Ia termasuk yang beruntung bisa mendapatkan pekerjaan. Namun, siapa yang mengira kalau cewek muda ini adalah seorang Tuli? Ia berhasil lulus di universitas swasta yang setiap mata kuliahnya disampaikan oleh dosen yang berbicara. Lalu, bagaimana dia bisa mengikuti perkuliahan? Mufi tidak menyerah, selepas jam perkuliahan, Ia selalu menghampiri dosennya dan meminta materi presentasi dosen tersebut. Lalu, Ia membaca dan mempelajarinya kembali di rumah dan menambah pengetahuannya dengan membaca buku-buku referensi.

Tapi, tidak semua orang tuli dan penyandang disabilitas lain seberuntung Mufi. Faktanya penyandang disabilitas masih mendapat diskriminasi dan stigma negatif di dunia kerja. Ada yang berkali-kali melamar dan dipanggil interview, namun setelah pertemuan pertama dengan HRD, orang disabilitas itu tidak dipanggil lagi atau bahkan disuruh pulang dengan nada yang halus.

Faktanya, "8 dari 10 orang disabilitas tidak memiliki pekerjaan."

Data dari Pusat Data dan Informasi Kemensos 2012 di atas ada kenyataan memprihatinkan tentang orang dengan disabilitas. Artinya, orang dengan disabilitas lebih cenderung menganggur dan lebih mungkin jadi miskin daripada orang tanpa disabilitas(2). Tahu gak sih Gan, ada sebuah studi baru-baru ini dari Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) yang menunjukkan kalau di 27 negara, orang usia kerja dengan disabilitas mengalami kerugian pasar kerja yang signifikan dan hasil pasar kerja yang lebih buruk daripada orang usia kerja tanpa disabilitas (3). Lalu, kelompok yang paling dirugikan adalah perempuan dengan disabilitas. Tingkat pekerjaan perempuan dengan disabilitas hanya 20% dibandingkan dengan tingkat pekerjaan laki-laki dengan disabilitas yang mencapai 53% (World Health Survey, 2010). 

Untuk mengatasi masalah ini, berbagai pihak harus aktif berpartisipasi, gak hanya meningkatkan kompetensi kerja orang dengan disabilitas, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah disabilitas sehingga pengusaha dapat mempekerjakan orang dengan disabilitas agar dapat bekerja dengan layak.

Pemerintah dan penyedia kerja (termasuk sektor swasta) harus mengambil tindakan nyata untuk memenuhi komitmen tersebut. UU No. 8 Tahun 2016 menyatakan bahwa lembaga pemerintah dan badan usaha milik negara wajib mempekerjakan orang dengan disabilitas setidaknya 2% dari total pekerja sementara sektor swasta harus mempekerjakan orang dengan disabilitas setidaknya 1% dari total pekerja mereka (4). Peraturannya sudah berlaku, tapi masih banyak sekali lembaga atau sektor swasta yang gak mengetahui atau tidak mempedulikan mandat pemerintah ini. Undang-undang mewajibkan pengusaha untuk melakukan proses rekrutmen, penerimaan karyawan, penempatan kerja, keberlanjutan kerja, dan pengembangan karir tanpa diskriminasi untuk mengakomodasi kebutuhan orang dengan disabilitas. Tetapi kadang-kadang, kenyataannya di dunia kerja berbeda sekali dengan mandat yang sudah dibuat. 


Ricendy mempresentasikan diskriminasi yang terjadi Teman Tuli saat melamar kerja. (Foto: Istimewa)

Ricendy Januardo, seorang Teman Tuli lulusan IKJ jurusan Desain Komunikasi Visual, di depan penonton pada acara Festival Ini Cerita Kita bertajuk "Pengalaman dalam Sunyi" yang digelar pada Jumat, 25 Mei 2018 di Auditorium Perpustakaan Nasional, Ia menceritakan pengalamannya saat mencari kerja. Ricendy Januardo, salah satu aktivis tuli muda mengatakan bahwa saat sedang mendaftar
kerja di sebuah perusahaan, ketika sudah sampai pada proses wawancara, ia langsung diminta pulang karena pewawancara baru mengetahui bahwa ia tuli “Padahal saya sudah mencantumkan di CV bahwa saya tuli, namun sepertinya pewawancara tidak membacanya, ungkapnya. Kejadian ini tentu saja tidak hanya dialami oleh satu Ricendy, tetapi juga oleh 5
anak muda tuli lain.

Kenapa banyak orang dengan disabilitas tuli ditolak oleh penyedia kerja?

Salah satu alasannya adalah karena penyedia kerja gak mau menyediakan penerjemah bahasa isyarat meski hanya dalam proses wawancara kerja. Sehingga orang disabilitas tuli jadi kelompok yang sangat dirugikan oleh pengangguran dibanding disabilitas lainnya. Gak hanya di perusahaan swasta, tetpi gak adanya penerjemah bahasa isyarat juga terjadi di lembaga pemerintah, perusahaan milik negara, dan juga fasilitas pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Jadinya gak sejalan nih sama Pasal 43 UU No. 8/2016 yang menegaskan kalau lembaga wajib mengakomodasi hak-hak orang dengan disabilitas, termasuk menyediakan penerjemah bahasa isyarat di fasilitas layanan publik.


Festival Ini Cerita Kita "Pengalaman Dalam Sunyi" (Foto: Istimewa)

Festival Ini Cerita Kita "Pengalaman Dalam Sunyi" 

Berangkat dari masalah ini, Pamflet yang peduli kepada isu ini berkolaborasi dengan Gerkatin Kepemudaan dan Sedap Films serta didukung oleh Voice Indonesia, memulai sebuah inisiatif yang bernama Festival Ini Cerita Kita "Pengalaman dalam Sunyi". Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memperkuat kapasitas aktivis tuli muda buat menyuarakan hak mereka melalui media digital secara kreatif. Ini Cerita Kita juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu anak muda tuli seperi layanan publik yang tidak ramah, hambatan komunikasi, dan juga masalah pekerjaan anak muda tuli. 


Talk Show Film Pendek "Toko Musik" bersama Sutradara dan Para Pemain (Foto: Istimewa)

Acara "Pengalaman dalam Sunyi" gak hanya akan mengenalkan budaya tuli, tetapi juga memicu diskusi yang komprehensif dalam menciptakan kolaborasi lanjutan untuk menumbuhkan pemenuhan hak-hak pemuda tuli, dalam rangkaian acara yang sudah disusun sedemikian rupa dengan mempertemukan media dan lembaga dengan para Teman Tuli. Acara diisi dengan pemutaran film pendek berjudul "Toko Musik", tentang seorang gadis tuli yang bekerja di toko musik dan kemudian menjalin pertemanan dengan seorang pria yang datang ke toko musik tersebut untuk bermain gitar. Gadis tuli ini kemudian penasaran dengan suara gitar itu seperti apa, disitulah percakapan antara Teman Tuli dan Teman Dengar dimulai. Pada acara tersebut, diskusi pun dibuka dengan talk show dengan sutradara dan para pemainnya, sehingga tanya jawab berlangsung.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemutaran vlog orang tuli, yang menunjukkan lika liku kehidupan orang tuli di masyarakat. Selanjutnya, Ricendy dari Gerkatin Kepemudaan menceritakan pengalaman tidak mengenakkan saat mencari kerja, yang walaupun begitu kini Ia telah bekerja di perusahaan yang mau menerimanya dan Ia kini bekerja sebagai seorang Graphic Designer di salah satu perusahaan swasta.


Penampilan Semenjana diterjemahkan ke dalam bahasa isyarat untuk Teman-teman Tuli yang hadir. (Foto: Istimewa)

Turut hadir juga penampilan musik oleh Semenjana dan West Jamnation yang tentunya didampingi soerang penerjemah yang menerjemahkan musik dan lirik ke dalam bahasa isyarat di samping panggung agar para Teman Tuli tetap bisa menikmati penampilan musisi tersebut. Acara ini kemudian ditutup dengan buka puasa bersama di area kantin Perpusnas RI.

Kalau Agan Sista pingin tahu lebih lanjut, silakan kunjungi akun media sosial organisasi tersebut di atas:

Pamflet>>
Instagram: @pamfletgenerasi
Website: www.pamflet.or.id

Gerkatin Kepemudaan>>
Instagram: @gerkatin_kepemudaan

Sedap Films>>
Instagram: @sedapfilms
Website: www.sedapfilms.com

Diubah oleh indahaira 08-06-2018 04:53
0
9.6K
96
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.