Terik disiang hari.
Dimana waktu itu saat pulang sekolah seperti biasanya kamu jemput aku.
Yah bahagianya aku luar biasa. Kenapa?
Karena dalam waktu satu bulan, aku hanya bisa lihat kamu 3 kali. Menyedihkan bukan, bertemu selalu terbatas waktu.

Namun bagiku, saat melihat senyummu saja itu sudah cukup untuk mengobati kerinduan ini. Yah lagi-lagi jarak yang membuatku sedih. Aku selalu berfikir, mengapa cinta yang tulus ini harus berjarak begitu jauh. Namun aku selalu percaya bahwa cintamu itu tidak akan pernah menghianatiku.

Kamu tau gak, kamu itu berbeda dari yang lain. Bahkan sangat berbeda. Caramu memperlakukan wanita itu sangat mulia. Bahkan saat bertemu pun kamu tidak ingin terlalu memandang wajah ini secara berlebihan. Kamu tidak pernah marah dan nada kamu itu saat berbicara tidak pernah tinggi. Kamu itu orang yang sangat tegar dan sabar walau ibumu telah lama pergi meninggalkanmu.

Oh tuhan lagi-lagi sifatmu ini membuatku semakin jauh berfikir, apakah kamu jodohku? Karena aku benar-benar menginginkan bahwa hubungan ini harus serius kedepannya. Tapi kamu selalu bilang nanti yah kita fikirkan lagi. Disitu aku berfikir bahwa menjalin hubungan serius itu tidaklah mudah, tapi aku selalu mencoba untuk mempertahankan cinta ini, agar keseriusan itu bisa terwujudkan.

Terkadang aku selalu berkhayal, apakah semua ini hanya ujian dan hanya sebuah ujian yang Tuhan beri untuk menguji seberapa mampukah kita setia?

Kamu selalu mengingatkan aku bahwa jangan pernah meninggalkan kewajiban Tuhan dan teruslah berbuat baik kepada semua orang. Yupss nyaris sempurna kamu untukku. Kebahagiaan ini nyaris sempurna untukku.

Namun tiba-tiba ada bunyi petir luar biasa melewati telinga ini. Aku benar-benar syok saat teman kamu kirim pesan, bahwa kamu masuk rumah sakit karena sakit parah. Akupun terdiam sejenak, terlintas difikiranku, kamu sakit apa? Mengapa kamu tidak pernah memberi tahu aku?

Akupun langsung menelpon kamu dan disaat itu no kamu tidak aktif lagi. Disaat itupun aku nyaris seperti orang bodoh yang mencari serpihan sayapku yang patah. Aku benar-benar sedih, sakit dan menangis setiap malam, berharap akan ada kabar baik darimu. Tapi nyatanya telah 3 bulan lamanya tidak terdengar kabar-kabarmu.

Aku tidak pernah mengerti mengapa harus seperi ini jalan cerita cintaku. Padahal aku berharap lebih darimu. Tapi nyatanya takdir tak memihakku. Entah mengapa disaat itu aku benar-benar enggan melihatmu lagi. Karena rasa kehilangan yang aku rasa begitu sakit. Aku pun tidak tahu bagaimana kabarmu sekarang.