Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n4z1Avatar border
TS
n4z1
Pramuka Beri Bantuan untuk Pengungsi Rohingya
Pramuka Beri Bantuan untuk Pengungsi Rohingya

Pramuka Beri Bantuan untuk Pengungsi Rohingya

Jakarta - Relawan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Eko Sulistio bertolak ke Myanmar untuk mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya. Ini adalah kali ketiga pemberian bantuan selama 2018.

"Kwarnas Gerakan Pramuka kembali diminta untuk mendistribusikan bantuan ke Rohingya di bulan Ramadan ini. Dan ini adalah kali ketiga misi kemanusiaan dilakukan di Myanmar di tahun 2018," kata Eko dalam katerangan tertulis yang diterima detikcom, Selasa (29/5/2018).

Bantuan yang diberikan antara lain berupa bahan makanan seperti beras, terigu, gula, coklat, makanan ringan, obat-obatan, minuman, air bersih, dan pakaian. Selain bantuan dari Pramuka, bantuan juga didatangkan dari sejumlah NGO nasional maupun internasional. Rencananya Eko akan berada di Myanmar sampai H-7 Idul Fitri.

"Kondisi saudara-saudara kita di Myanmar masih belum juga membaik. Mereka masih hidup dengan segala keterbatasan dan ancaman. Semoga bulan puasa ini mereka mendapatkan banyak berkah dari Allah SWT," imbuhnya.

Sebelum berangkat ke Myanmar, Eko telah melakukan misi kemanusiaan di Yordania. Dia mendistribusikan bantuan untuk para pengungsi Palestina dan Suriah di perbatasan Yordania.

"Ini sudah kesekian kalinya Kwarnas mengutus relawannya untuk membantu saudara-saudara kita di Myanmar dari tahun 2014. Jadi, selain aktif melakukan penanganan bencana di nasional, kehadiran Pramuka juga harus bisa dirasakan manfaatnya di negara luar," Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault.
(abw/gbr)
https://news.detik.com/berita/d-4044...ungsi-rohingya

==============


Sementara itu :


Adhyaksa Sarankan PA 212 Dekati Parpol untuk Ajukan Capres


Jakarta - Mantan Menpora Adhyaksa Dault mengaku kehadirannya di Rakornas PA 212 karena mendapat undangan. Ia mengatakan diundang untuk memberi masukan dan pandangan dari segi politik dalam rakornas itu.

"Saya undangan aja. Saya diundang untuk memberikan masukan," kata Adhyaksa di Aula Sarbini, Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (29/5/2018).

Adhyaksa mengatakan, dalam rakornas itu, ia memberi masukan terkait tata cara penggantian presiden dan wakil presiden di Indonesia. Menurutnya, presiden harus diganti lewat jalan yang sesuai dengan konstitusi.

"Kalau ada keinginan untuk mempunyai presiden baru tahun 2019 ya yang dipakai konstitusional. Gimana caranya? Ya melalui pemilu kan. Pengajuan nama-nama program, nama-nama calon. Saya bilang kalau mau mengganti presiden itu ada koridornya, yaitu pada pemilu tahun 2019," ujarnya.

Namun, menurutnya, pengajuan capres dan cawapres bukan sekadar mengajukan nama saja. Adhyaksa mengatakan ada tata cara pola rekrutmen kepemimpinan nasional di Indonesia melalui sistem partai.

"Ya saya tadi juga dibagikan nama-nama calon presiden dan wapres. Saya lihat ada Eggi Sudjana, ada segala macam ya saya bilang pola rekrutmen sistem kepemimpinan nasional kita melalui sistem partai. Ya kan. Ini nggak mungkin bisa majuin. Karena nggak punya partai. Nah itu harus melalui partai," katanya.

Adhyaksa pun mengaku menyarankan agar PA 212 mendekati partai politik yang ada sebagai wadah aspirasinya. Agar capres-cawapres yang nanti didukung oleh PA 212 ini dapat disalurkan melalui parpol.

"Kalau ada calon-calon yang baik ya dimunculkan di sini ya disalurkan melalui parpol itu intinya. Parpollah. Seperti saya. Saya diminta oleh Gerindra untuk menjadi caleg. Kalau misalnya saya jadi caleg Gerindra ya saya harus ikut pada Partai Gerindra, atau misalnya saya ikut di PAN. Ikut Pak Zulkifli Hasan, maka saya harus mengajukan melalui PAN," tutur Adhyaksa.

"Jadi pola rekrutmen kepemimpinan nasional kita melalui sistem partai. Itu harus dimengerti oleh mereka. Nggak bisa perorangan mencalonkan presiden wakil presiden nggak bisa kan. Karena itu approach-lah kepada pimpinan-pimpinan parpol," lanjutnya.

Adhiyaksa juga mengaku mengingatkan PA 212 untuk tetap menghargai Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden. Ia pun kembali meminta PA 212 melakukan tahapan-tahapan yang diatur oleh konstitusi jika ingin mengganti presiden dan wapres.

"Pak Joko Widodo itu tetap presiden kita. Ya kan. Tetap presiden kita beliau. Secara resmi lho secara konstitusional. Kalau mau mengganti beliau ya menggantinya di pemilu juga," ucapnya.
(haf/haf)
https://news.detik.com/berita/d-4043...-ajukan-capres
----------------------

Juga ini :


Videonya di Acara HTI Beredar, Adhyaksa Tepis Anti Pancasila


Jakarta - Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault memberi penjelasan soal video yang memperlihatkan kehadirannya saat acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada tahun 2013. Dia menepis tuduhan yang menyebutkan dia anti Pancasila.

"Seperti banyak acara organisasi lain yang saya hadiri, saya dan beberapa tokoh hadir di acara HTI itu sebagai undangan. Saya bukan simpatisan HTI, apalagi anggota HTI," kata Adhyaksa dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/5/2017).

Adhyaksa menyebut video yang diambil 4 tahun lalu itu kini kembali viral. Dia merasa difitnah dengan penyebaran video itu.

"Karena video itu, saya difitnah anti Pancasila dan anti NKRI. Bagaimana mungkin saya dituduh anti Pancasila?" ungkapnya.

Mantan Menpora ini menjelaskan dia sudah mengikuti pengkaderan sejak bawah, mulai dari P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), Tarpadnas (Penataran Kewaspadaan Nasional), dan Suspadnas (Kursus Kewaspadaan Nasional). Adhyaksa pernah mengikuti Bela Negara, menjabat Ketum KNPI, Menpora, hingga kini menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.

"Sampai detik ini, di manapun dan setiap ke daerah, saya selalu menyampaikan pada generasi muda agar mempertahankan dan merawat Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Tahun 2016 kemarin, saya menggagas lomba foto #PramukaPancasila agar generasi muda menghayati dan mengamalkan Pancasila," paparnya.

Dalam video tersebut, Adhyaksa sempat bicara tentang khilafah islamiyah. Dia menjelaskan yang dia maksud bukan khilafah versi HTI.

"Mengenai khilafah islamiyah itu memang ada hadistnya, tapi khilafah yang saya maksud adalah khilafah islamiyyah yang rosyidah, bukan khilafah yang berarti meniadakan negara, bukan khilafah versi Hizbut Tahrir, apalagi ISIS dan sebagainya. Terkait video itu, harus dilihat juga tempat dan waktu saya berbicara, itu video empat tahun lalu. Sekarang tahun 2017, artinya video tersebut tidak relevan," jelas Adhyaksa.

Dia menegaskan bahwa pernyataannya di video tersebut bukanlah khilafah yang meniadakan negara. "Jadi Pancasila, UUD 45, NKRI Bhinneka Tunggal Ika harus kita pertahankan dan kita rawat untuk generasi selanjutnya. Pancasila sudah menjadi kesepakatan pendiri Republik Indonesia. NKRI harga mati," lanjutnya.

Adhyaksa lalu mengenang masa-masa awal reformasi saat dia menjabat sebagai Ketua Umum KNPI. Dia saat itu mengajak sejumlah tokoh untuk meneken komitmen NKRI.

"Saya sebagai Ketua Umum KNPI ketika itu langsung mengadakan kebulatan tekad NKRI harga mati. Saya daulat tokoh-tokoh nasional ketika itu seperti Pak SBY, Pak Amien Rais, Pak Wiranto, Pak AM Fatwa dan tokoh-tokoh lainnya untuk mendatatangani komitmen NKRI," tutupnya.
(imk/fjp)
https://news.detik.com/berita/348901...anti-pancasila

=======================


Sejak Adhyaksa menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional, entah kenapa gw sangsi dengan orang ini.
Jabatannya sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebenarnya adalah jabatan strategis yang langsung berhubungan dengan generasi muda Indonesia sebagai garda terdepan penerus bangsa penjaga kemajemukan di NKRI.

Sementara sekarang bantuannya ke pengungsi Rohingya bisa dikatakan salah alamat, sebab Gerilyawan Rohingya juga disinyalir membantai ummat Budha disana. Itu yang membuat akhirnya ada pembersihan besar-besaran terhadap etnis Rohingya. Ini 11 12 dengan bantuan yang diberikan oleh Bachtiar Nasir dengan alasan membantu pengungsi Suriah, tapi disinyalir menyalurkannya melalui FSA, pemberontak yang bertikai dengan Pemerintahan Suriah yang sah.

Belum lagi keterlibatannya dengan apapun juga yang berbau 212 atau apalah.
Jauh panggang dari api sebagai seseorang yang mengemban tugas mulia, mendidik generasi muda Indonesia yang mengutamakan persatuan dan kesatuan serta keberagaman.

Secepatnyalah Adhyaksa diganti. Gak cocok rasanya dia menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Jangan sampai ciri khas Pramuka dengan Kacu Merah Putihnya disusupi oleh anasir-anasir buruk yang nantinya berakibat fatal.
Masih banyak tokoh-tokoh di Indonesia ini yang benar-benar mencintai Pramuka, lepas dari berbagai kepentingan, baik itu kegiatan politik yang gak sama sekali berhubungan dengan Gerakan Pramuka, ataupun paham-paham sesat yang ingin mengganti Pancasila dengan paham lain.

#2019GantiAdhyaksa
#SelamatkanKwarnas
#SelamatkanGerakanPramukaSekarangJuga


emoticon-I Love Indonesia


0
1.3K
18
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.