Senin, disaat semua orang frustasi karena besok harus kembali kerja atau kembali sekolah. Aku disini justru frustasi karena bertemu denganmu lagi di kantor tercintah ( kenapa musti di kantor ).

Kenapa frustasi ?? . Jelas aku frustasi, paginya melihat senyum manismu di mulutmu, dan suara merdumu menyapa ku sambil berkata "Pagi Mas ****" (nama tersamarkan), lalu ku balas dengan nada indah dari suara fales yang kumiliki "Pagi juga mba *****" (nama disamarkan demi kepentingan pribadi), lirikan matamu seolah mengatakan "aku suka kamu" (mungkin w nge halu).

Namun pada siang harinya aku melihatmu bersenda gurau dengan dirinya, asiik sekali meskipun banyak keluar kata kata kasar dari mulut lelaki itu. Seolah engkau mengatakan kembali kalau "aku sama kamu kan teman/partner kerja biasa" (sakit tapi ga berdarah, apa hayo ?).

Bingung hati dan pikiran ini, seolah olah masuk kedalam dimensi kesedihan yang terang bukan gelap. Dibilang cemburu ya bukan, ya iya... Apakah aku harus berubah dari seorang Pria yang selalu menjaga tata krama berbicara dan baik hati lain sombong, menjadi seorang laki laki yang berbicara dan berkelakuan yang terkadang melenceng dari tata krama agar kita bisa asik bersendagurau dan menjalin hubungan sepcial ?

SETIAP HARI aku selalu memikirkannya.. Fix lah, aku semakin bingung.. Lebih baik aku menjauh dan mencoba melupakan senyuman manis di bibir merahmu yang selalu terbayang dibenakku, dan terkadang tersebut di dalam doa ku "tolong jaga senyuman ceria nan indahnya, jika aku ditakdirkan untuknya, jadikanlah aku seorang pria akan menjaga senyuman itu agar tidak pernah pudar. Tetapi jika aku memang bukan dilahirkan untuknya, hapuskanlah bayangan indah dirinya dalam pikiran pendekku ini" (keren abisss dah)

untukmu, (mungkin) bidadariku