Terkadang, kota ini penuh dengan misteri alam yang tak terduga. Kota ini juga yang selalu memberi ku kehangatan, bahkan selalu menciptakan memori baru di kepala ku untuk di ingat hingga hari nanti. Kota ini dengan senang hati selalu menawarkan kesederhanaan yang mengakibatkan hati selalu merasa tentram. Di kota ini juga aku belajar bagaimana menghargai suatu hal, tidak ada yang berjalan sia-sia. Awal perjuangan hidup ku di mulai dari kota penuh makna ini. Kota ini juga yang selalu menawarkan kerendahan hati para penduduk lokal yang selalu memberi senyuman bukan memberi muka palsu layaknya kehidupan orang perkotaan zaman sekarang. Banyak hal senang maupun sedih yang sudah di lalui di kota ini, walau belum terhitung lama tinggal disini tapi memori yang tersimpan sudah melebihi memori perjalanan hidupku di daerah asal. 

Ya, inilah Yogyakarta, aku sudah pernah menuliskan singkat tentang kehidupan di daerah jauh dari kota Yogyakarta pada thread ku sebelumnya yang berjudul "memaknai suatu hal". Ntah mengapa aku menjadi cinta dengan kota ini, terutama karena hal kesederhanaan yang selalu ku dapatkan. Dari sini juga aku belajar arti penting kehidupan, ternyata hidup sendiri dan berjuang untuk tetap bertahan disini sangatlah susah. Aku perlahan mulai mengerti bagaimana susahnya orang tua berjuang untuk memberi kenyamanan untuk kita melalui dana kuliah, uang jajan, uang ini, uang itulah, seharusnya kita mulai mengerti dan mulai perlahan untuk tidak memberi beban yang terlalu berat lagi untuk orang tua. Kadang aku heran dengan anak-anak rantau disini yang seenak-enaknya meminta uang dengan jumlah besar yang ujung-ujungnya dihabiskan untuk hal yang tidak bermanfaat, coba sekarang kalian pikirkan sejenak bagaimana susahnya orang tua berjuang mencarikan kita rezeki, memang itu suatu kewajiban tapi terkadang kita harus memberi ruang kecil agar tidak selalu menyusahkan orang tua.

Baru-baru ini gunung Merapi mulai menunjukkan kegagahannya, aku sebagai orang yang baru tinggal disini pun awalnya merasa takut akan bahayanya erupsi sang Merapi. Tapi jika ku pikir-pikir mungkin memang inilah saat-saat awal untuk merapi mulai memuntahkan apa yang selama ini ia tahan. Dalam hal ini aku bukan mendoakan hal yang aneh-aneh, tapi jika dilihat siklusnya mungkin tahun ini atau beberapa tahun kedepan adalah puncak gejolak merapi untuk membuang isi bumi yang selama ini ia tahan agar tak selalu merepotkan warga lokal

Semoga saja tidak terjadi apa-apa pada kota ini, dan semoga Mrapi tetap tenang dan semoga masih bisa menahan amarahnya sejenak.

Banyak sekali hal yang ku dapat dari kota ini, aku juga sudah menuliskan tentang angkringan yang ada di thread ku jika kalian ingin membaca. selalu senang untuk berjalan di malam hari mengitari ramainya kota jogja, ramainya kegiatan di Malioboro, titik nol, tugu dan lain sebagainya, membuatku semakin rindu jika aku sudah tidak menetap di kota ini lagi. bagaimana dengan kalian? apakah sependapat? dan bagaimana dengan penduduk lokal? Cinta dengan daerah sendiri kan? Selalu jaga kota ini, selalu memberikan warna dengan karya kalian agar kota indah ini selalu hidup dengan senyuman hangat penuh kesederhanaan.

aku menulis ini sebenarnya karena aku hanya ingin bercerita sedikit dan melihat bagaimana sih cara kalian mencintai suatu daerah dan mengambil makna dari perjalanan kalian itu. Tentu setiap orang mempunyai cerita yang berbeda dan pendapat yang berbeda, dan sepertinya tidak perlu di permasalahkan karena itu semua hanya selera dan pendapat masing-masing