Agan pasti maklum. Sebagian besar cewek jijik dan ngeri dengan binatang melata yang berbisa. Sebut saja kalajengking, ulat bulu, ular dan sejenisnya. Baru ditunjukkan, mereka sudah menjerit-jerit. (foto Kumparan.com)
 
Gadis dengan Hobi Berbeda
 
Dikutip dari berita Kompas.com (2/4/2018), cewek bernama Eli Yulianti malah senang bermain dengan binatang-binatang yang membuat sebagian besar wanita jijik, geli, bahkan ketakutan. Yuli yang berasal dari Medowo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu,  memegang bahkan meletakkan ulat bulu di wajahnya seperti boneka saja.
 
Hewan berbisa seperti kalajengking dan kelabang juga sering dimainkannya. Gadis berusia 23 tersebut menjadikan hewan berbisa sebagai teman untuk mengisi waktu luang selain berkuliah di jurusan manajemen Universitas Kahuripan, Kediri
 
Tidak Pernah Mendapat Masalah Serius
 
Hebatnya, masalah serius dengan hewan-hewan berbisa belum pernah menimpa Eli. Digigit atau tersengat biasa saja baginya. Meskipun pernah disengat kelabang sampai bengkak lima hari, Eli tidak jera.



Bagaimana dengan sengatan kalajengking?
 
"Kalau disengat kalajengking tidak pernah. Tapi entah suatu saat kalau ceroboh," ujar Eli Yulianti kepada Kompas.com (31/3/2018).
 
Eli tetap berhati-hati karena keluarga, teman, dan orang-orang di sekitarnya tetap merasa hewan-hewan itu aneh dan menjijikkan. Ia tidak memaksa orang lain menyukai juga hewan-hewan berbisa, teman bermainnya.
 
Hobi Sejak Kecil
 
Eli gemar bermain dengan satwa melata yang dianggap menjijikkan sejak kecil. Menurut penuturan ibunya, sejak usia 2 tahun Eli sudah berani bermain dengan hewan.
 
"Dulu itu pas aku usia dua tahun, ada anak tikus, aku bungkus daun, lalu aku kasihkan kepada ibuku. Ibuku langsung jerit-jerit," tuturnya.



Tempat bermain favoritnya adalah kebun. Ia senang memanjat pohon atau sekadar iseng bermain dengan lebah.
 
Jika terluka ia biasa mengobati sendiri. "Pakai telur laba-laba. Lukanya cepet kering. Kalau telaten, lima hari sudah sembuh."
 
Rasa senang dan antusias terhadap hewan melata dan berbisa mungkin membuat tubuh Eli tahan terhadap zat-zat yang biasanya membahayakan tubuh. Ia serupa tarzan yang biasa hidup di alam sehingga alam pun bersahabat dengannya.     


Terima kasih sudah mampir