Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

venomdog88Avatar border
TS
venomdog88
Pengakuan Mantan Pengikut Aman Abdurrahman: Aman Tak Layak jadi Pemimpin & Tak Pernah
TRIBUNJABAR.ID - Terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman kini dituntut hukuman mati atas segala tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Jaksa penuntut umum (JPU) menilai tak ada hal yang bisa meringankan Aman dalam kasusnya.

"Menurut kami, tidak ditemukan hal-hal yang meringankan dalam perbuatan terdakwa," ujar jaksa Mayasari membacakan surat tuntutan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018), mengutip dari kompas.com.

Jaksa Mayasari menyebutkan, setidaknya terdapat enam hal yang memberatkan tuntutan terhadap Aman.
Pertama, Aman disebut sebagai residivis kasus terorisme dan dianggap membahayakan orang lain.

Jaksa Mayasari menyebut bahwa Aman sebagai penggagas, pembentuk, dan pendiri Jamaah Ashorut Daulah (JAD). Kelompok itu bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya, Aman disebut sebagai penganjur dan penggerak terhadap pengikutnya untuk melakukan hal-hal yang membahayakan.
Poin selanjutnya adalah terkait serangkaian kasus terorisme yang disebut-sebut telah melibatkan Aman dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa hingga korban luka berat.

Aman dianggap telah merenggut masa depan seorang anak yang meninggal di lokasi kejadian ledakan bom. Kondisi anak itu pun cukup mengenaskan, edia menderita luka bakar lebih dari 90 persen. Selain itu, ada pula lima anak yang mengalami luka berat.
Poin terakhir yang memberatkan Aman yaitu terkait pemahaman yang menentang demokrasi. Pemahaman Aman tentang syirik demokrasi telah dimuat di internet dalam blog. Tulisan tersebut kemudian dapat diakses siapa saja dan dapat memengaruhi banyak orang.

Menguak mengenai sosok Aman, ternyata pendiri kelompok JAD itu tidak pernah ikut ke medan perang.

Hal itu dijelaskan mantan pengikut Aman, Yudi Zulfahri dalam sebuah wawancara di acara Fakta TV One beberapa waktu lalu.
"Ilmunya saja, doktrinnya saja," ujar Yudi.
"Ustaz Aman ini dalam segi militer, dia kurang, dia uataz. Jadi waktu itu dianggap semacam ulamanya saja," tambahnya.

Yudi juga menganalisis mengenai insiden kerusuhan di Mako Brimob tempo hari.
Menurutnya, peristiwa itu merupakan sebuah peperangan, namun di sana Aman tidak punya pengalaman.

"Kalau bisa kita katakan, itu semacam situasi perang. Nah, Uataz Aman tidak punya pengalaman tentang ini. Sehingga menurut asumsi saya sendiri, Ustaz Aman kebingungan terhadap situasi ini, karena dia tidak pernah," kata Yudi.

Menurutnya, Aman terlihat lemah ketika berada di situasi semacam kerusuhan Mako Brimob.
Ia pun menganggap bahwa Aman belum layak menjadi seorang pemimpin.

"Ketika dihadapkan pada situasi, Ustaz Aman ternyata, kita lihat belum cukup layak menjadi seorang pemimpin," ujar Yudi.

Pria lulusan Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) itu menyebutkan, adapun alasan Aman masih diagung-agungkan pengikutnya karena dia tidak melanggar prinsip.

"Kecuali begini, Ustaz Aman melanggar ajarannya sendiri. Misalnya, ia berbaur dengan pemerintah," ujarnya.
Yudi juga menjelaskan bagaimana awal ia terjerumus dengan ajaran Aman Abdurrahman.

"Awalnya saya sempat terpengaruh pada sebuah pengajian di Aceh, pengajian itu mengatakan pemerintah adalah kafir, saat itu posisi saya PNS lulusan STPDN, tapi karena saya baru ikut pengajian apa yang masuk saya tampung semua," papar Yudi.

Semakin hari, Yudi mendalami ajaran Aman. Bahkan, ia sampai meninggalkan status PNS dan keluarganya sendiri.
Ia pun pindah dari Aceh ke Bandung dan akhirnya bertemu dengan kelompok Aman.
Yudi mulai bergabung dengan kelompok Aman sekitar tahun 2007.

"Awalnya yang diajarakan tentang kemurnian tauhid artinya tauhid kita, syahadat kita memiliki beberapa syarat dan rukun yang mesti dipenuhi," ujar Yudi.

"Salah satunya ialah nafiu mengingkari segala bentuk kesyirikan atau toghut, kalau mau islam maka kita harus mengingkari toghut," lanjutnya.

Menurut Yudi, ada beberapa tahap untuk pemurnian tauhid pada ajaran Aman.
Ia menambahkan, kekuatan doktrin pendiri JAD itu amatlah kuat.

http://jabar.tribunnews.com/amp/2018/05/18/pengakuan-mantan-pengikut-aman-abdurrahman-aman-tak-layak-jadi-pemimpin-tak-pernah-perang?page=all

kl yg botak radikalnya pasti jadi pengemis, yg kolor radikalnya past jadi misionaris, yg ngaku damai pasti jadi teroris...cmiiw emoticon-Traveller
0
2.2K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.