Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dishwalaAvatar border
TS
dishwala
Sama-sama Sebut Bom Gereja Rekayasa, Kepsek SMP Ditahan, Dosen USU Himma Melenggang
TRIBUN-MEDAN.COM - Polri sudah memproses beberapa netizen yang menyebarkan hoax dan ujaran kebencian terkait kasus bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya.
Namun beberapa netizen lain masih besar dan belum disentuh hukum. Seperti netizen Himma Dewiyana, dosen USU yang belum diproses Polrestabes Medan.
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menetapkan Fitri Septiani Alhinduan (FSA) sebagai tersangka karena membuat status di Facebook terkait peristiwa teror bomyang terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) yang lalu.
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Nanang Purnomo mengatakan, saat ini status FSA yang merupakan PNS di Kabupaten Kayong Utara ini sudah resmi sebagai tersangka.
"Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan dan langsung kita naikkan statusnya sebagai tersangka," ujar Nanang saat dihubungi, Kamis (17/5/2018).
Usai ditetapkan sebagai tersangka, sambung Nanang, FSA juga langsung ditahan di Mapolda Kalbar.
Nanang menegaskan, FSA dijerat Pasal 45A Ayat 2 junto Pasal 28 ayat 2 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tenyang Peraturan Hukum Pidana.

Diana Nadia alias Lhana Anina



Setelah kejadian bom 3 gereja di Surabaya, akun facebook Diana Nadia memosting kalimat yang mengatakan, kalau bom tersebut adalah rekayasa dan pengalihan isu.
Postingannya pun langsung diserbu netizen. Bahkan screenshoot postingannya bertebaran di media sosial.



Setelah viral, ia pun kembali memosting permohonan maaf.
Diana Nadia memliki lebih dari 1 akun facebook.
Ia juga memiliki akun facebook atas nama Lhana Anina.

"Rupanya beberapa penyebar opini menyesatkan tentang latar belakang pemboman 3 gereja itu ketakutan sendiri. Tadi si Dian, akun facebooknya yang memosting opini menyesatkan itu telah hilang tak terlacak lagi. Dan ini, Lhana Anina, stelah posting-posting sebarin opini busuk itu hilang postingannya dan muncul postingan baru berisi "permintaan maaf dan ungkapan bela sungkawa". Saya belum yakin itu ekspresi "kesadaran baru". Makanya ta.....otak dipakai mikir secara jernih jangan biarkan terkotori rasa benci...." tulis postingan
Farid Rusman.

"Bapak-bapak Divisi Humas Polri, Divisi Humas Mabes Polri, Cyber Crime Polri, ini tolong diringkus, pak, meresahkan. postingan aslinya sudah dihapus oleh yg bersangkutan, tapi banyak yg menyimpan tangkapan layar dari postingannya," tulis Eko Sujatmiko.
Penelusuran Tribun-Medan.com, pada saat ini akun facebook atas nama Diana Nadia dan Lhana Anina sudah tidak aktif lagi.

Dosen USU Himma Dewiyana



Salah satunya postingan akun facebook Himma Dewiyana. Postingan wanita yang disebut-sebut bekerja di Univerista Sumatera Utara ini viral hingga mengundang perdebatan hangat netizen.
Setelah tiga serangan bom bunuh diri pada Minggu (13/5/2018) di tempat ibadah Surabaya, Himma Dewiyana memosting sebuah tulisan yang menyebutkan kalau 3 bom gereja di surabaya hanyalah pengalihan isu

"Skenario pengalihan yg sempurna...

#2019GantiPresiden" tulis akun facebook Himma Dewiyana

Setelah postingannya viral, Himma Dewiyana pun langsung menutup akun facebooknya. Namun, postingannya sudah terlanjur discreenshoot netizen dan dibagikan ke media daring.

Dalam postingan admin FP Kantor Arsip USU, Himma Dewiyana disebut sebagai Pengelolaan arsip dinamis dan arsip statis di Univeristas Sumatera Utara (USU).
Alangkah mengagetkan, postingan admin FP Kantor Arsip Universitas Sumatera Utara ini pun dikomentari netizen yang langsung menunjuk himma dewiyana .


"Tangkap himma dewiyana pendukung teroris, dosen berbahaya penyebar radikalisme," tulis Agus Prasetyo.
"Apakah Ada Dosen USU bernama Himma Dewiyana? Bila ada, USU harus bertindak TEGAS. Dosen kok dangkal otaknya!" dilanjutkan komentar Allan Pratama Banjarnahor.
"Tangkap dan pecat biar enggak lebaran sampai busuk...???" komentar Andi Laila.


Humas USU bernama Evi Sumanti menjelaskan bahwa Himma adalah Dosen Universitas Sumatera Utara.
"Ia benar, dia dosen USU, dan masih aktif," ucap Evi.
Terkait cuitan status dosen yang bersangkutan, Evi menjelaskan USU tidak ikut campur terhadap status dosen tersebut, karena dosen yang bersangkutan menggunakan akun pribadi.
"Dia kan menggunakan akun pribadi, bukan akun USU, enggak ada urusan sama kami. Tetapi, kalau itu sempat akun USU, pasti kami heboh," ucapnya lagi.
Selanjutnya, Evi menuturkan, bahwa kegiatan di media sosial dosen yang bersangkutan murni kegiatan pribadi.
"Itukan kegiatan pribadi, akun pribadinya. Namun, secara internal kami sudah memberikan peringatan supaya menjaga sikap," pungkasnya.(cr14)

http://medan.tribunnews.com/2018/05/18/sama-sama-sebut-bom-gereja-rekayasa-kepsek-smp-ditahan-dosen-usu-himma-melenggang?page=all

HAYO SILAHKAN DILAPORKAN NIH BETINA NASBUNGWATI STRESS

GO..GO..NASBUNG..

0
4.9K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.