PALANGKA RAYA KALTENG CAKRAWALA.CO ,- Adanya pemutaran film 212 yang diputar serentak dan salah satunya diputar juga bioskop studio 21 Kota Palangka Raya, diprotes oleh Forum Pemuda Dayak yang sudah melayangkan suratnya kepada Polresta Palangka Raya agar film 212 yang dinilai ada unsur SARA diminta untuk di batalkan.

Ketua Forum Pemuda Dayak Kalteng Hendri Wijaya menjelaskan bahwa film 212 yang diputar seharusnya bisa ditonton untuk semua orang, tapi kenapa itu hanya di tayangkan untuk kalangan tertentu saja dan filmnya pun dinilai mengandung unsur SARA.

Menurut Hendri dirinya meminta untuk bisa menghormati keamanan Kota Palangka Raya yang saat ini sedang melaksanakan pemilihan Walikota dan Wakil walikota agar bisa terlaksana dengan baik.

Sementara itu tokoh Pemuda Muhamamidiyah H.Daryana menghormati penyampaian dari Forum Pemuda Dayak untuk menunda pemutarannya, dan para penonton yang hampir rata-rata para mahasiswa ini merasa kesal dan bahkan berontak karena hasrat mereka untuk menonton film 212 dibatalkan.

Daryana menyampaikan bahwa film 212 bersifat menjalin persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, bukan sebaliknya.

Diakui Daryana bahwa film 212 sama sekali tidak ada unsur SARA nya bahkan lebih babyak menceritakan alur untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bukan gerakan aksi massa yang ingin menjatuhkan seseorang.






Sekalipun di tunda pemutarannya, lanjut Daryana ia hanya ikut saja dan siap nonton kembali tanggal pada tanggal 16 Mei 2018 nanti.

Kapolresta Palangkaraya AKBP Timbul Siregar bersama ratusan anggotanya berusaha menenangkan para penonton untuk bisa menghormati keputusan.

Sumber Waras


Wajarlah filem propaganda kagak sesuai fakta ditolak

Apalagi penayangannya sengaja pas puncak Pilkada di berbagai daerah untuk promosi calon2 yang didukung alumni 212