Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

q4billAvatar border
TS
q4bill
Rupiah ke Angka Rp 14 Ribu, Zonk: Halo Pak Jokowi, What's Next?
Rupiah Kembali Melemah ke Angka Rp 14 Ribu, Fadli Zon: Halo Pak Jokowi, What's Next?
Rabu, 16 Mei 2018 13:39 WIB

Rupiah ke Angka Rp 14 Ribu, Zonk: Halo Pak Jokowi, What's Next?
Jokowi

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon kembali mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (16/5/2018).

Dalam kicauannya pada akun Twitter @fadlizon tersebut terpantau ia membahas soal angka rupiah yang kembali melemah ke angka Rp 14.100 per 1 Dollar Amerika Serikat pada hari ini.

Ia mengkritik rupiah yang semakin melemah tersebut dengan langsung me-mention langsung akun Twitter resmi Presiden Jokowi, @jokowi dengan menanyakan apa yang akan terjadi selanjutnya setelah rupiah kembali melemah.

Rupiah ke Angka Rp 14 Ribu, Zonk: Halo Pak Jokowi, What's Next?

"Rupiah makin melemah, hari ini tembus Rp14100 per 1 US dollar. Halo P @jokowi what's next?" kicau Fadli Zon.

Dilansir Tribunnews.com dari Kontan pada Rabu (16/5/2018), tekanan eksternal kembali membuat rupiah loyo.

Pada hari Selasa (15/5/2018), kurs rupiah di pasar spot melemah 0,46% menjadi Rp 14.037 per Dollar Amerika Serikat.

Kurs tengah rupiah Bank Indonesia pun juga terkoreksi 0,31% ke level Rp 14.020 per Dollar Amerika Serikat.

Seorang ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan bahwa satu penyebab rupiah kembali ke level Rp 14 ribu adalah sinyal European Central Bank (ECB) yang akan menaikkan suku bunga acuan tahun depan.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...owi-whats-next


Rupiah Pagi Menghijau di Rp14.075/USD
17 Mei 2018 08:45 WIB

Rupiah ke Angka Rp 14 Ribu, Zonk: Halo Pak Jokowi, What's Next?

Rupiah Pagi Menghijau di Rp14.075/USD Ilustrasi (MI/ROMMY PUJIANTO) Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Kamis pagi terlihat melonjak dibandingkan dengan penutupan perdagangan sore di hari sebelumnya di posisi Rp14.097 per USD. Namun, menguatnya imbal hasil treasury AS berpotensi memperkuat gerak USD yang akhirnya menekan laju nilai tukar rupiah.

Mengutip Bloomberg, Kamis, 17 Mei 2018, nilai tukar rupiah perdagangan pagi dibuka menghijau di Rp14.075 per USD. Day range nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp14.070 sampai dengan Rp14.080 per USD dengan year to date return di minus 4,00 persen. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.858 per USD.

Di sisi lain, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 62,52 poin atau 0,25 persen menjadi 24.768,93. Sedangkan S&P 500 naik sebanyak 11,01 poin atau 0,41 persen ke 2,722.46. Kemudian indeks Nasdaq Composite naik 46,67 poin atau 0,63 persen menjadi 7.398,30.

Saham Macy's menguat 10,8 persen akibat laba kuartalan yang lebih kuat dari perkiraan dalam penutupan pasar pada Rabu. Penjualan toko yang sama, metrik utama untuk pengecer, ditambah 4,2 persen pada kuartal terakhir, mengalahkan ekspektasi pasar dari kenaikan 1,4 persen.

Sementara itu, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi sebesar USD1,1802 dari USD1,1850 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi sebesar USD1,3482 dari USD1,3510 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7515 dari USD0,7473.

Sedangkan patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik USD0,18 menjadi menetap di USD71,49 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, meningkat USD0,85 menjadi ditutup pada USD79,28 per barel di London ICE Futures Exchange.
https://www.medcom.id/ekonomi/bursa/...i-rp14-075-usd


Level Rp 14.000 bukan titik ekuilibrium baru rupiah
Rabu, 16 Mei 2018 / 23:07 WIB

Rupiah ke Angka Rp 14 Ribu, Zonk: Halo Pak Jokowi, What's Next?
ILUSTRASI. Uang rupiah

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus meredup. Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (16/5), rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,43% ke level Rp 14.097 per dollar AS. Bahkan, rupiah sudah sempat menembus ke atas level Rp 14.100. Mungkinkah rupiah telah mencapai titik keseimbangan barunya?

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menampik anggapan tersebut. Ia berpendapat, posisi mata uang Garuda di level Rp 14.000 per dollar AS ini tidak mencerminkan kondisi fundamentalnya.

"Ini terjadi karena faktor eksternal yang sifatnya temporer. Nantinya kalau arah kebijakan moneter AS serta pertumbuhan ekonominya sudah lebih jelas, kondisi pasar bisa berubah," ujarnya, Rabu (16/5).

Josua menilai, pelemahan rupiah hari ini menembus level terendahnya sepanjang tahun lebih disebabkan oleh sikap pasar yang masih menanti kepastian kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Tambah lagi, data penjualan ritel AS bulan sebelumnya direvisi menjadi lebih tinggi sehingga ada perkiraan rilis pertumbuhan ekonomi AS yang kedua bisa lebih baik dari yang pertama.

Yang kian menekan nilai tukar rupiah sepanjang pekan ini, ialah juga yield surat utang negara (SUN) AS atau US Treasury bertenor 10 tahun yang saat ini berada di atas 3%. Hal ini terjadi lantaran pemerintah China yang merupakan pembeli terbesar US Treasury mulai mengurangi pembeliannya. Naiknya yield US Treasury lantas mendorong permintaan terhadap dollar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri, sepakat, posisi nilai tukar saat ini bukanlah titik ekuilibrium rupiah yang baru. Justru, menurutnya rupiah berpeluang menguat pada paruh kedua tahun ini.

Penguatan rupiah, menurutnya, akan terjadi seiring dengan kemampuan Bank Indonesia merespon kebijakan ekonomi AS. Di antaranya, dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 sampai 50 bsp hingga akhir tahun.

Senada, Josua yakin rupiah bisa kembali bangkit di semester kedua nanti. Namun, ia tak begitu sepakat Bank Indonesia mengambil langkah terlalu cepat mengerek suku bunga.

"Masih perlu melihat seberapa agresif perekonomian AS, tapi secara seasonal nantinya akan ada faktor-faktor pendorong juga buat rupiah," kata dia.

Menurutnya, arah kebijakan moneter AS memang masih akan menjadi penentu utama pergerakan rupiah. Oleh karena itu, lebih baik BI menunggu hingga kepastian tersebut tampak setidaknya pada Juni mendatang.

Josua memproyeksi, akhir tahun nanti rupiah berpotensi bergerak dalam rentang yang cukup lebar, yaitu Rp 13.700 - Rp 14.000 per dollar AS. Sementara, Reny mantap menargetkan rupiah akan ditutup menguat pada posisi Rp 13.779 per dollar AS di akhir 2018.
https://investasi.kontan.co.id/news/...um-baru-rupiah

-----------------------------

Ora mikir ...

emoticon-Big Grin
0
1.5K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.