- Beranda
- Berita dan Politik
Warga dan Tetangga Tolak Pemakaman Dita Bomber Gereja Surabaya
...
TS
unicorn.phenex
Warga dan Tetangga Tolak Pemakaman Dita Bomber Gereja Surabaya
Surabaya - Ada rencana jenazah Dita Oepriarto, pelaku teror bom gereja di Surabaya, akan dimakamkan di tempat pemakaman Tembok Gede, Jalan Tembok, Gang Kuburan, Tembok Dukuh. Warga pun menolak jasad Dita dimakamkan di TPU Tembok Gede.
Karena itu, warga RW 1 Kelurahan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya, malam ini akan menggelar rapat untuk membahas rencana pemakaman Dita.
Dita merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Dodik dan Sumijati. Orang tua Dita tergolong penduduk lama di Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan.
"Saya masuk sini tahun 1990, itu keluarga Pak Dita sudah tinggal di sini," kata Ketua RT 8 RW 1 Kelurahan Tembok Dukuh Abdul Hamid kepada wartawan di rumahnya, Senin (14/5/2018) malam.
Sejak menikah dengan Puji Kuswati, lanjut Ahmad, Dita menyewa rumah di gang yang sama No 23. Baru sekitar tahun 2005, bapak empat anak itu bisa membeli rumah sendiri di Tembok Dukuh V No 32, tepat di depan rumah orang tuanya. Namun, sekitar 5 tahun kemudian, rumah itu dijual.
"Kebetulan Pak Dita terakhir tinggal di sini, kalau ndak tahun 2010, ya tahun 2011. Saat itu sudah punya anak dua, dia pindah ke Rungkut," ujarnya.
Terkait pemakaman Dita, menurut Hamid, tak semua warga setuju pelaku bom bunuh diri tersebut dimakamkan di Pemakaman Islam Tembok Gede. Pemakaman ini letaknya tak jauh dari rumah orang tua Dita.
"Saya hanya dengar bisik-bisik, ada warga yang tak mau Pak Dita dimakamkan di sini," ungkapnya.
Oleh sebab itu, tambah Hamid, rencana pemakaman Dita akan diputuskan malam ini. Warga bersama kepolisian akan menggelar rapat, yang salah satunya membahas persoalan tersebut.
"Kalau saya pribadi hanya menjalankan amanah warga, tergantung keputusan rapat malam ini," tuturnya.
Dita Oepriarto melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu (13/5). Istrinya, Puji Kuswati, bersama dua anak perempuannya melakukan aksinya di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro. Sedangkan dua anak laki-laki Dita melakukan aksi pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.
masih pantaskah dikuburkan secara layak?
Kenapa masih jadi perdebatan?
Karena itu, warga RW 1 Kelurahan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya, malam ini akan menggelar rapat untuk membahas rencana pemakaman Dita.
Dita merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Dodik dan Sumijati. Orang tua Dita tergolong penduduk lama di Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan.
"Saya masuk sini tahun 1990, itu keluarga Pak Dita sudah tinggal di sini," kata Ketua RT 8 RW 1 Kelurahan Tembok Dukuh Abdul Hamid kepada wartawan di rumahnya, Senin (14/5/2018) malam.
Sejak menikah dengan Puji Kuswati, lanjut Ahmad, Dita menyewa rumah di gang yang sama No 23. Baru sekitar tahun 2005, bapak empat anak itu bisa membeli rumah sendiri di Tembok Dukuh V No 32, tepat di depan rumah orang tuanya. Namun, sekitar 5 tahun kemudian, rumah itu dijual.
"Kebetulan Pak Dita terakhir tinggal di sini, kalau ndak tahun 2010, ya tahun 2011. Saat itu sudah punya anak dua, dia pindah ke Rungkut," ujarnya.
Terkait pemakaman Dita, menurut Hamid, tak semua warga setuju pelaku bom bunuh diri tersebut dimakamkan di Pemakaman Islam Tembok Gede. Pemakaman ini letaknya tak jauh dari rumah orang tua Dita.
"Saya hanya dengar bisik-bisik, ada warga yang tak mau Pak Dita dimakamkan di sini," ungkapnya.
Oleh sebab itu, tambah Hamid, rencana pemakaman Dita akan diputuskan malam ini. Warga bersama kepolisian akan menggelar rapat, yang salah satunya membahas persoalan tersebut.
"Kalau saya pribadi hanya menjalankan amanah warga, tergantung keputusan rapat malam ini," tuturnya.
Dita Oepriarto melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu (13/5). Istrinya, Puji Kuswati, bersama dua anak perempuannya melakukan aksinya di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jalan Diponegoro. Sedangkan dua anak laki-laki Dita melakukan aksi pengeboman di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.
masih pantaskah dikuburkan secara layak?
Kenapa masih jadi perdebatan?
0
5.7K
60
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
678.4KThread•47.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya