Ridwan Kamil menanggapi salah satu netizen yang menyebutnya sebagai pencitraan usai menuliskan ucapan bela sungkawa untuk para korban bom gereja di Surabaya.
Sebelum mendapat komentar nyinyir itu, Wali Kota Bandung itu mengunggah sebuah ucapan bela sungkawa kepada korban aksi teror dalam akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Minggu (13/5/2018).

Dalam postingannya, Ridwan Kamil mengunggah gambar bertuliskan salah satu ayat Al-Quran.
Ayat tersebut berbunyi, "Siapapun yang membunuh manusia tidak bersalah, seolah dia telah membunuh seluruh manusia.

Dan siapa pun yang menyelamatkan salah satunya, seolah dia telah menyelamatkan seluruh umat manusia."

Tokoh yang akrab disebut Kang Emil ini juga menuliskan ucapan bela sungkawa dan dukungan dalam keterangan postingannya.

"Turut berduka cita dan mengutuk keras aksi terorisme di Surabaya yang mengatas namakan apapun.
Jangan sampai kebencian pada satu golongan membuat kita berlaku tidak adil.

Turut berduka cita bagi mereka warga Surabaya yang berpulang di dalam tragedi ini.
KITA TIDAK BOLEH TAKUT.

Karena itu yang diharapkan dari setiap aksi terorisme.
Kita tidak boleh hidup dalam kecemasan dan ketakutan.
Semoga Allah SWT selalu melindungi kita bangsa Indonesia sampai akhir zaman.
Amin.
Suroboyo Wani!"


Rupanya, postingan Kang Emil ini dikomentari salah satu netizen dengan akun @rajahafizar.

Dalam komentarnya, akun itu menyebut-nyebut bahwa Ridwan Kamil sedang pencitraan.

"Bapak pencitraan lagi? Bapak muslim kan? Palestina di bom dihancurkan dibunuh secara terang-terangan bapak kemana? Ckckckck," tulis komentar @rajahafizar.

Membalas komentar tersebut, Ridwan mengabadikan komentar tersebut dan mempostingnya dalam akun Instagramnya.

Dalam postingannya, Ridwan Kamil juga menyertakan foto dirinya yang kerap memberikan bantuan untuk Palestina secara simbolis.

"@rajahafizar suudzonmu sudah saya maafkan.
Pesan ini juga untuk teman2 sejenismu. Karena kamu tidak tau apa yang kamu tuliskan.

Dengkimu mengaburkan ahlak baikmu. Itulah pentingnya memimpin di hari ini dengan filosofi "politik akal sehat".

Warga dan netizen yang harus diedukasi agar santun dan waras masih sangat banyak. Sebuah tantangan zaman," tulis Ridwan dalam keterangan postingannya. (*)

Sumber : http://wow.tribunnews.com/2018/05/14/balasan-ridwan-kamil-saat-dicap-pencitraan-usai-beri-ucapan-duka-cita-untuk-korban-bom-di-surabaya?page=2

===================================

Kalo semua yang melawan terorisme di sebut pencitraan terus siapa yang menjaga kedamaian di Indonesia kalo bukan warga negara Indonesia itu sendiri.